Advertisement
sejarah nabi musa: Al Qur'an Terjemah dan Tafsir Maulana Muhammad Ali, 2017-04-03 Untuk pembelian ebook google atau pemesanan versi cetak bisa menghubungi SMS/Whatsapp: +62811187416 atau di okbuku.com Dapatkan koleksi e-book kami yang lain di: studiquran.com/e-book ----------------------------------------------------------------------------------------------- Anda sering berdialog dengan Non Muslim? * Sering mendapatkan pertanyaan atau pertanyaan dari Non Muslim? * Sering mendengar statement-statement negatif tentang Islam? * Anda tahu pernyataan atau statement negatif dari pihak Non Muslim itu tidak benar, namun bagaimana cara membantah dan menyanggah mereka dengan argument yang kuat ? Quran ini dalam tafsirnya banyak membahas hal-hal yang sering dipermasalahkan oleh pihak Non Muslim seperti mengenai: —> Jihad Benarkah Jihad itu berarti mengislamkan orang dengan mengangkat senjata? Benarkah dalam penyebaran Islam Quran ditangan kiri dan pedang ditangan kanan? Lihat tafsir no 1073, 1405, 1793, 2522; Surat 29:6, Tafsir no 1902 Lalu apa makna sebenarnya dari surat Al Baraah 9:5 yang sering disebut oleh pihak Non Muslim sebagai ayat pedang? —> Murtad: Islam menjunjung tinggi kebebasan beragama dengan semboyannya Tidak ada paksaan dalam Islam (Qs 2 :256), lalu benarkah orang yang keluar dari Islam (Murtad) itu halal darahnya? Lihat Surat 2:217 tafsir no 279 surat 5:54 tafsir no 710; Orang Murad tak dihukum mati, 279 —> Surga Islam: Benarkah Surga umat Islam itu berisi pemuasan nafsu birahi? Lalu apa arti dari Bidadari yang merupakan salah satu kenikmatan surga? Lihat tafsir 2356 Dan masih banyak lagi penjelasan-penjelasan lainnya yang InsyaAllah akan menambah keimanan Anda serta memperkaya pengetahuan Anda sebagai bekal dialog lintas Iman ** [Untuk pemesanan versi cetak bisa menghubungi SMS/Whatsapp: +62811187416 atau di desainbuku.com/quran Dapatkan koleksi e-book kami yang lain di: studiquran.com/e-book ] Al Quran Terjemah dan Tafsir Ukuran: A4, 21x29,7 cm. Cover: Hardcover poly emas. Kertas: Qpp Import 50 Grm. Tebal: 1000 halaman Teks Arab dan Indonesia nyaman dibaca. - Diterbitkan pertama kali oleh Hadji Oemar Said Tjokroaminoto, Pahlawan dan Pendiri Bangsa RI, pada tahun 1928. - Kata pengantar dari H. Agus Salim, Pahlawan bangsa. - Setiap awal surat diberi penjelasan tentang hubungannya dengan surat sebelumnya, yang membuktikan bahwa tuduhan Quran itu tidak teratur adalah salah. - Kitab tafsir yang dijadikan rujukan oleh tafsir Quran ini adalah tafsir besar karya Ibnu Djarir, Imam Fahrudin Razi, Imam Atsiruddin Abu Hayyan, tafsir Zamakhsyari, Baidlowi, dan Jamiu-l-Bayyan karya Ibnu Katsir. Di antara kitab kamus yang digunakan ialah kamus besar Taju-l-Arus dan Lisanu-l-Arab. - Terdiri lebih dari 2.822 footnote yang berisi tafsir dan penjelasan detail ayat. - Terdapat index lengkap keterangan kata-kata dan kalimat Arab. - Terdapat Index lengkap Bahasa Indonesia. Terdapat Mukadimmah, pengantar pengenalan tentang Al-Quran yang berisi: - Al-Quran dan Bagian-Bagiannya. - Kekuatan Rohani yang Paling Besar Di Dunia. - Hubungan Quran dengan Kitab Suci Sebelumnya. - Sikap Lapang Dada Terhadap Agama-Agama Lain. - Hidup Sesudah Mati. - Kedudukan Kaum Wanita. - Kemurnian Teks Quran Suci. - Tiap-Tiap Wahyu Al-Quran Ditulis Menurut Bunyi Wahyu Yang Diturunkan. - Semua Wahyu Quran Dihafalkan. - Susunan Ayat Dan Surat Dilakukan Oleh Nabi Suci Sendiri. - Abu Bakar Yang Mula-Mula Menghimpun Naskah Quran Yang Ditulis. - Khalifah Utsman Menyuruh Menyalin Dari Naskah Asli Sayyidina Abu Bakar. - Beda-Bedanya Qirat. Pengantar dari H. Agus Salim Di tanah air kita dan di tiap-tiap negeri Islam lainnya, juga telah terbit Quran dengan bahasa asing: Belanda, Jerman, Inggris dan lain-lain yang diterjemahkan oleh pihak Non Muslim. Dan tidak sedikit pula tulisan tentang Agama Islam daripada pihak tersebut itu, baik yang berasal dari bangsa ahli ilmu pengetahuan, maupun bangsa lainnya khususnya Kristen dan Theosofi, yang tulisan-tulisan itu memakai Quran. Salinan-salinan Quran dan buku-buku tersebut biasanya tidak sampai ke tangan kaum santri (orang surau) umumnya, tapi untuk kaum terpelajar atau kaum sekolah umumnya, yang hendak mengetahui ajaran-ajaran Agama Islam, bisa dikatakan hanyalah buku-buku bangsa itu yang menjadi pedomannya. Dan terutama sekali Quran yang utamakannya; sebab agama Kristen, yaitu umumnya Eropa, yang di sini menjadi persaingan dan bandingan Agama Islam di mata orang, diajarkan dengan kitab suci agama itu yaitu Bebel, khususnya kitab Injil. Padahal dalam buku-buku tersebut banyak sekali terdapat pemalsuan ayat-ayat Quran, yaitu berbeda dari makna yang sebenarnya. Atau, sekalipun tidak boleh dikatakan menukar makna, akan tetapi seolah-olah dipilih perkataan-perkataan, yang dengan mudah menimbulkan yang keliru atau perasaan yang tak menyenangkan, oleh karena memang keliru pengertian atau tidak menyukai ajaran-ajaran yang disalinnya itu. Sebaliknya, kitab-kitab tafsir Quran yang berasal dari pihak Islam pada umumnya tak dapat dibaca oleh kaum sekolah atau kaum terpelajar tadi. Kaum itu jarang yang mengerti bahasa Arab. Dan jikapun ada yang dapat bahasa Arab atau dapat tafsir yang dengan bahasa Melayu dan sebagainya, tidak juga dapat memuaskan kaum terpelajar itu, sebab tafsir-tafsir itu tidak memakai ilmu pengetahuan zaman ini dan tidak dapat memberikan keterangan yang sesuai dengan paham dan pengertian orang zaman kita ini. Alhamdulillah, tafsir Maulana Muhammad Ali itu adalah salah satu literatur yang sesuai dengan pengetahuan dan pengertian kaum terpelajar zaman sekarang ini. Macam-macam pemalsuan, macam-macam cacian, celaan dan gugatan daripada pihak luar Islam, khususnya Eropa, mendapat bantahan dan sangkalan dengan alasan-alasan dan bukti-bukti, yang merubuhkan hujah-hujah dan membuktikan kekosongan falsafah pihak pencaci, pencela dan penggugat itu. Sebaliknya tidak ada di dalam tafsir itu sesuatu keterangan yang membatalkan tafsir-tafsir lama yang beredar di kalangan umat Islam. Jika pun ada satu atau lebih penjelasan yang berbeda keterangan atau pemandangan dengan tafsir terdahulu itu, tidaklah perbedaan itu semata-mata baru ada, melainkan perbedaan sudah ada dari dulu di dalam kalangan ulama Islam. Sebagai lagi, biar betapapun modern nya keterangan-keterangan dalam karangan Maulana Muhammad Ali itu, betapapun takluknya kepada ilmu pengetahuan (wetenschappelijk), akan tetapi sepanjang pendapat penyelidikan saya, selamat ia daripada paham kebendaan (materialisme) dan daripada paham ke-aqlian (rationalisme), paham keghaiban (mistik), yang menyimpang dari iman dan tauhid Islam yang benar. Jelasnya ia terpelihara dari kesesatan Dahriyah, Mutazilah dan Batiniyah. Akhir-al-kalam penerbitan Kitab Al Quran dan tafsir yang saat ini sedang diusahakan tidak memakai metode kuno. Dari awal terbit bagian pertama penyalin dan penerbit menerima perbaikan kalau ada salah satu pihak membuktikan salah atau keliru ataupun suatu yang amat berlainan di dalam kitab yang diterbitkan itu. Dengan cara seperti ini saya memperoleh keyakinan, bahwa usaha penerbitan kitab tafsir Muhammad Ali itu akan mendapatkan segala faedah yang berguna dengan menyingkiri segala yang mudlarat dan keliru. Maka oleh sebab itu bukan saja hilang tak sedap hati saya yang pada permulaan itu, melainkan berganti menjadi suka dan setuju membantu dengan segala kesungguhan hati akan menjadikan usaha itu. Adapun akan taufiq, kepada Allah kita pohonkan. Demikianlah kata pengantar dari Bpk H. Agus Salim seorang Tokoh Pahlawan Nasional dan Bpk HOS Tjokro Aminoto sebagai Pahlawan dan Bapak Pendiri Bangsa untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa ini. Dan pada tahun 1945 Bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya yang diwakili oleh Ir. Soekarno, sang menantu dan juga murid Bpk. HOS Tjokro Aminoto. |
sejarah nabi musa: Inilah Cerita Nabi Saw. tentang Para Nabi, Sahabat, Dajjal, Imam Mahdi & Umat Terdahulu Rizem Aizid, Kisah-Kisah yang disajikan dalam buku ini adalah kisah-kisah yang disampaikan langsung oleh Nabi Muhammad Saw. Kisah-kisah itu dibagi menjadi 5 kategori, yakni: 1. Kisah Nabi-Nabi Terdahulu 2. Kisah orang-orang saleh 3. Kisah umat terdahulu 4. Masa depan umat manusia yang terbukti benar 5. Kisah Dajjal, Imam Mahdi, dan Akhir Zaman Yuk baca kisah-kisahnya yang bersumber langsung dari kesaksian dan penjelasan Nabi Muhammad Saw., dan petik hikmah darinya. |
sejarah nabi musa: Sejarah Bangsa Israel dalam Bibel dan Al-Quran Shetha Al-Dargazelli, Louay Fatoohi, 2007 “Proyek Fatoohi dan Al-Dargazelli bisa disebut sebagai Islamic archaeology, sebagai tandingan dari Biblical archaeology.” —Nahyan Fancy, Ph.D. Dosen Jurusan Sejarah Universitas DePauw, Indiana, AS “Fatoohi dan Al-Dargazelli memulai penelitian dengan keyakinan bahwa Al-Quran adalah firman Tuhan, sehingga hanya memuat informasi akurat tentang peristiwa-peristiwa historis. Oleh karena Eksodus Bani Israel telah mendapat banyak perhatian dari para pakar Bibel, Fatoohi dan Al-Dargazelli juga berusaha mengajukan pandangan alternatif berdasarkan informasi Al-Quran tentang Eksodus, dan mempertahankan bahwa klaim mereka itu akurat dan konsisten dengan penemuan-penemuan arkeologis dan historis terkini. Saya setuju bahwa kesimpulan mereka lebih rasional dan memaparkan sejarah Eksodus secara jauh lebih baik ketimbang kesimpulan-kesimpulan sebelumnya.” —Nahyan Fancy, Ph.D. Dosen Jurusan Sejarah Universitas DePauw, Indiana, AS “Peristiwa-peristiwa yang berlangsung pada masa Musa banyak dijumpai dalam Bibel maupun Al-Quran. Dengan demikian, sejarah bangsa Ibrani di Mesir Kuno memuat titik-titik temu yang paling meyakinkan di antara umat Yahudi, Kristen, dan Muslim. Sejarah bangsa Ibrani di Mesir secara sangat sempurna menggambarkan kesesuaian antara ilmu pengetahuan modern dan Kitab-Kitab Suci.” —dr. Maurice Bucaille, penulis Firaun dalam Bibel dan Al-Quran Pelajaran terpenting yang bisa kita peroleh dari Fatoohi dan Al-Dargazelli adalah cara memformulasikan pertanyaan atau teka-teki ilmiah dalam kerangka Islamic science. Sebagai contoh, setelah membaca kisah Eksodus dalam Al-Quran, kita bertanya-tanya tentang identitas Firaun yang tewas dalam Eksodus, seperti: Apakah pada masa hidup Musa ada dua Firaun atau hanya satu? •Berapa lama Firaun masa Musa itu hidup? •Benarkah dia tenggelam di Laut Merah? •Apakah tubuhnya pernah ditemukan, artinya apakah dia dimumikan, ataukah tubuhnya tidak ditemukan di antara mumi-mumi Firaun? Fatoohi dan Al-Dargazelli memformulasikan dan menjawab semua pertanyaan itu menggunakan Al-Quran. Dan dalam prosesnya, mereka mendemonstrasikan bagaimana sejarah dan arkeologi yang eksternal dan empiris dapat diselaraskan dengan ajaran Al-Quran dan Islam secara umum. “Dalam Bab Tujuh, Fatoohi dan Al-Dargazelli mencoba menetapkan identitas Firaun Eksodus. Mereka menunjukkan bahwa dalam Al-Quran, Firaun Eksodus adalah Firaun yang berkuasa pada masa Musa lahir. Tambahan, dengan hanya menggunakan Al-Quran, mereka menetapkan bahwa Firaun itu pastilah berkuasa sangat lama (paling tidak mulai masa kelahiran Musa hingga saat Firaun tewas di Laut Merah). Barulah setelah itu mereka meninjau catatan-catatan historis dan arkeologis untuk mengidentifikasi Firaun yang berkuasa lama itu. Kemungkinan dapat dipersempit hingga Rameses II, yaitu dengan menggunakan kisah Yusuf dalam Al-Quran dan materi historis lainnya.” —Nahyan Fancy, Ph.D. [Mizan, Mizania, Referensi, Sejarah] |
sejarah nabi musa: Biografi Kehidupan Nabi Musa As Dan Nabi Harun As Edisi Bahasa Inggris Mediapro Jannah Firdaus Mediapro, 2019 |
sejarah nabi musa: Kisah Para Nabi Ibnu Katsir, 2017-03-20 Sebaik-baik kisah sejarah yang dapat diambil pelajaran serta hikmah berharga darinya adalah yang bersumber dari al-Qur`an dan hadis. Keduanya merupakan sumber utama bagi kaum Muslimin dalam menetapkan hukum dan mempelajari sejarah kehidupan umat terdahulu beserta para nabi yang diutus Allah Subhanahu wa ta'alauntuk menyampaikan risalah-Nya di muka bumi. Buku Kisah Para Nabi ini merupakan karya fenomenal ulama terkemuka sekaligus ahli tafsir dan sejarah, Ibnu Katsir. Kisah-kisahnya bersandar pada ayat al-Qur`an dan hadis sahih sehingga isinya terbebas dari berbagai kisah israiliyat sejak awal paragraf hingga akhir. Di dalamnya juga tersaji berbagai peristiwa dan hal menarik, seperti: hikmah di balik penciptaan Nabi Adam Alaihissalam; pertemuan Nabi Muhammad Salallahu 'alaihi wasalam dengan Nabi Adam di surga; doa Nabi Nuh Alaihissalam sebagai rasul pertama yang diutus ke bumi; dakwah Nabi Ibrahim Alaihissalam ke tengah kaum penyembah berhala; kisah penyembelihan Nabi Ismail Alaihissalam dan awal pembangunan Baitullah; perjuangan dakwah Nabi Musa Alaihissalammembebaskan Bani Israil dari cengkeraman Firaun; dialog Nabi Musa Alaihissalam dengan Firaun dan para penyihir kerajaan; asal-usul dan bukti kenabian Khidhir; kisah beberapa nabi Bani Israil; serta kisah turunnya Nabi Isa Alaihissalam ke bumi pada akhir zaman, Selain hadir lebih sistematis dan kaya informasi, dengan tetap menjaga orisinalitas dan keautentikan kitab aslinya, buku ini juga begitu istimewa karena telah melalui proses tahqiq dan takhrij yang dilakukan oleh Prof. Dr. Abdul Hayyi al-Farmawi, guru besar Tafsir dan Ulumul Qur`an dari Universitas al-Azhar, Kairo. Melalui buku ini, setiap mukmin akan tenggelam dalam oase keimanan serta ketakwaan yang indah dan paripurna dari para nabi dan rasul. Jadi, tidaklah berlebihan jika buku ini “wajib ada” dalam perpustakaan pribadi kita. Buku persembahan penerbit Qisthipress #QisthiPress |
sejarah nabi musa: Sejarah Kenabian Prof. Dr. Aksin Wijaya, 2022-11-29 “Penelitian saudara Aksin tentang ‘sejarah kenabian Muhammad dalam perspektif tafsir-nuzuli Darwazah’ merupakan ijtihad intelektual model baru di tengah-tengah tarikan interpretasi antara Orientalis dan fundamentalis Muslim, juga antara tekstualis dan kontektualis Muslim. Memahami Islam (al-Qur’an) sesuai konteks kelahirannya sangat penting sebelum melakukan kontektualisasi ke dalam konteks kekinian. Jangan sampai kontekstualisasi ke masa kekinian melupakan kontekstualisasinya ke masa konteks kelahirannya. Jika tidak, yang akan terjadi adalah dekontekstualisasi Islam itu sendiri. Islam terlepas dari maksud atau pesan awalnya. Mengembalikan Islam ke dalam konteks kelahirannya di masa Nabi Muhammad inilah yang menjadi tujuan utama ijtihad intelektual Darwazah.” —Prof. Dr. M. Amin Abdullah, Guru Besar Islamic Studies UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta “Dialektika al-Qur’an dengan tiga dimensi sejarah kenabian Muhammad ini merupakan temuan baru dalam jagat keilmuan Islam, terutama keilmuan tafsir dan sejarah Islam, khususnya sejarah kenabian. Selama ini, tafsir dipahami sebagai sesuatu yang lepas dari realitas sejarah dan hanya menjadi dunia kata. Gagasan ini menurut hemat saya cukup bagus, bukan hanya dalam jagat keilmuan tafsir tetapi juga sejarah Islam. Gagasan ini bisa menjadi contoh kajian keilmuan tafsir dan sejarah sekaligus.” —Dr. Khalid Zahri, Pakar Islamic Studies, dan Kepala Perpustakaan Kerajaan Maroko “Kaitannya dengan studi al-Qur’an di Indonesia, karya-karya yang membahas penafsiran Darwazah ini masih sangat jarang. Dengan demikian, kehadiran karya Aksin Wijaya ini tentu memberikan warna baru dan kontribusi yang sangat berarti bagi perkembangan studi al-Qur’an di Indonesia.” —Prof Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin, M.A., Pakar Qur’anic Studies UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta |
sejarah nabi musa: JUZ 11 - The Great Quran Tim Maghfirah Pustaka, 2024-12-05 JUZ 11 (Halaman 842 - 923) The Great Quran: Referensi Terlengkap Ilmu-Ilmu Al-Quran (32 in 1) mengandung semua hal yang terkait dengan ilmu-ilmu Al-Quran. Terdapat 32 fitur yang berisi: 1. Sejarah Autentifikasi Al-Quran 2. Keutamaan Al-Quran 3. Adab 4. Nama Surah 5. Nomor Urut Surah 6. Nomor Urut Turunnya Surah 7. Kategori Surah 8. Jumlah Ayat 9. Jumlah Kata 10. Kandungan Surah 11. Keutamaan Surah 12. Munasabah Surah 13. Munasabah Ayat 14. Musykil Al-Qur'an 15. Nasikh dan Mansukh 16. Hadis Seputar Ayat 17. Inti sari Ayat tentang Akidah 18. Inti sari Ayat tentang Ibadah 19. Inti sari Ayat tentang Muamalah 20. Hikmah 21. Mukjizat 22. Asbabunnuzul Ayat 23. Kamus 24. Doa 25. Kisah-Kisah Al-Qur'an 26. Sirah Nabawiyah 27. Atlas 28. Al-Qur'an 29. Terjemah Departemen Agama 30. Tafsir per Kata 31. Tajwid Warna 32. Indeks Al-Qur'an Buku persembahan penerbit MaghfirahPustaka #Maghfirah |
sejarah nabi musa: Mesir 40 Dolar Muhamad Bisri Ihwan, 2020-12-21 Selama kurang lebih dua belas tahun lamanya, saya lahir dan tumbuh besar di kota suci Makkah alias di Kerajaan Arab Saudi. Perjalanan hidup selanjutnya saya tempuh di negeri Mesir selama kurang lebih sebelas tahun, yakni sejak 2002 hingga 2013. Tentu saja banyak perbedaan signifikan antara dua negara Arab tersebut, baik dalam aspek kebudayaan, keseharian, watak penduduk, nuansa keilmuan dan lain sebagainya. Bagi saya pribadi, kehidupan di Mesir jauh lebih nyaman dan unik. Tidak meleset sebuah firman suci yang berbunyi: Masukilah negeri Mesir insya Allah dengan aman. (QS. Yusuf: 99). Maka tidak pula berlebihan jika buku serial Mesir karya sahabat baik saya, Gus Bisri, menjadi rilis dan terbit berseri-seri. Pasalnya, tentang negeri para nabi, banyak hal menarik yang memang harus dikemukakan dan diceriterakan. Saya bahkan berkeyakinan, tanpa Mesir, peradaban Islam di dunia menjadi hambar dan tidak segar. Wajar saja dijuluki sebagai ibu dunia yang merupakan induk peninggalan sejarah paling fenomenal sepanjang masa. Universitas al-Azhar sebagai kiblat Aswaja dunia juga menarik untuk senantiasa dilirik dan diperhitungkan. Perjalanan politik di Mesir pun begitu memikat perhatian untuk ditelaah dan dikaji. Sewaktu mengabdi di KBRI Kairo, banyak pesan penting dan kesan berharga yang telah saya koleksi. Jika berkesempatan, buku tentang Mesir turut saya susun, bahkan mungkin berjilid-jilid. Di Mesir pula tertebar taman-taman surga, berupa makam-makam para kekasih sejati-Nya. Sebut saja Imam asy-Syafi'i, Syekh Ibrahim ad-Dusuqi, Syekh Ahmad al-Badawi, Syekh Abu al-Hasan asy-Syazuli, Syekh Ibnu Atha'illah as-Sakandari, Syekh Ahmad ad-Dardir, Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dan masih banyak lagi. Belum lagi para pembesar dan pemuka Ahlul Bait sekaliber Imam al-Husain, Siti Zainab, Siti Aisyah, Siti Nafisah dan anggota keluarga Nabi lainnya yang telah dibersihkan Allah sebersih-bersihnya. Keberadaan makam-makam keramat tersebut tentu saja memberi nilai tambah bagi kemuliaan negeri kinanah itu. Terlebih, Mesir merupakan negara satu-satunya yang mana Allah telah menjelamakan diri kepadanya, sebagaimana dimaktubkan dalam kitab suci. Keluasan wawasan para ulamanya pun patut dikagumi. Bagaimana tidak, Imam Syafi'i saja, tanpa menggali ilmu syariat di Mesir, maka takkan menghadirkan fatwa-fatwa brilliant bertajuk qaul jadid. Dan jika dicermati, para alumni Mesir secara umum tampak lebih membuka diri, lebih toleran dan lebih kekinian serta lebih membumi bila dibandingkan dengan jebolan-jebolan Saudi, Yaman dan lain-lain. Beragamnya aliran pemikiran dan pergerakan di Mesir pun dapat menunjang proses pengayaan informasi para penimba ilmu serta pemburu pengalaman dengan segala tantangan intelektual dan spiritual yang ada. Hemat saya, menggali keislaman di Mesir akan lebih mencerahkan nan mencerdaskan bagi masa depan umat di Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Sebab, budaya, keseharian serta tuntuan situasi dan kondisinya hampir tak mudah dibedakan, sehingga fatwa-fatwa Mesir akan lebih cocok untuk diterapkan di Indonesia bila dikomparasikan dengan fatwa-fatwa dari Saudi dan Yaman, misalnya. Terbukti, Habib Ali Zainal Abidin al-Jifri, ulama terkemuka Yaman itu, mulai go international dan jangkauan dakwahnya lebih meluas serta mudah diterima di mana-mana justru setelah merantau nyantri di bumi Mesir. Karena itu, semua buku tentang Mesir dan ke-Mesir-an selalu penting untuk ditelaah dan dikaji, tak terkecuali buku yang ditulis oleh ilmuwan muda sekelas Gus Bisri, karena sedemikian rupa akan membuka cakrawala berpikir pembaca sembari menyajikan kesan dan pesan penuh arti. So, selamat ngaji (mengasah jiwa) sambil ngopi (mengolah pikir) melalui buku berharga ini!. |
sejarah nabi musa: Tafsir AL-Quranul Majid An-Nur Jilid 3 Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Tafsir al-Qur'anul Majid An-NUur ini dikerjakan oleh Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqy (wafat 1975) sejak tahun 1952 sampai dengan 1961 di sela-sela kesibukannya mengajar, memimpin Fakultas, menjadi anggota Konstituante dan kegiatan-kegiatan lainnya. Hidupnya yang sarat dengan beban itu tidak memberi peluang baginya untuk secara konsisten mengikuti tahap-tahap kerja yang lazim dilakukan oleh penulis-penulis profesional. Dengan bekal pengetahuan, semangat dan dambaannya untuk menghadirkan sebuah kitab Tafsir dalam bahasa Indonesia yang tidak hanya sekedar terjemahan, ia mendiktekan naskah kitab tafsirnya ini kepada seorang pengetik dan langsung menjadi naskah siap cetak. Memang ketika ia mendiktekan naskah itu, di atas meja kerjanya penuh terhampar buku-buku referensi dan catatan-catatannya pada kepingan-kepingan kertas. Itulah barangkali yang menjadi salah satu penyebab terjadi pengulangan informasi, penekanan atau maksud ayat, uraian yang tidak terpadu dan penomoran catatan kaki yang tidak mengikuti metode penulisan karya ilmiah dalam kitab Tafsir al-Qur'anul Majid An-Nuur ini. Beliau adalah seorang yang terlalu akrab dengan sumber bacaan berbahasa Arab. Karena itu, struktur dan istilah bahasa Arab terbawa serta dalam karya tulisnya yang bisa berakibat menjadi sulit dipahami oleh pembaca yang tidak menguasai bahasa Arab. Padahal kepada merekalah kitab ini ditujukan. Selain itu, bahasa Indonesia tahun 1990-an telah pula mengalami pengembangan dari bahasa yang dipakai pada tahun 1950-an ketika kitab ini dikerjakan. Ini menjadi salah satu alasan pula mengapa kitab ini yang dibaca oleh peminat dan pengkaji tafsir al-Qur'an di Indonesia dan Malaysia, memerlukan suntingan untuk disesuaikan dengan pertumbuhan bahasa pada masa kini. Penyunting kitab tafsir al-Qur'an ini, adalah salah seorang pengetik dan pengoreksi cetak cobanya. Dengan kesadaran seorang bodoh yang ingin belajar, ketika sedang mengetik seringkali pula bertanya tentang hal-hal yang belum jelas baginya. Setiap kali dilontarkan pertanyaan, penulis menghentikan diktenya dan memberikan penjelasan. Tak jarang pula terjadi diskusi kecil antara penulis dan pengetik. Dari keterlibatan penyunting dalam proses pengerjaan kitab tafsir ini telah memberi peluang baginya untuk belajar tafsir dan memahami jalan pikiran serta pendirian penulis. |
sejarah nabi musa: Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia Rizem Aizid, 2018-04-23 Buku ini menyajikan pembahasan secara detail dan komprehensif mengenani peradaban-peradaban besar manusia dari masa sebelum Masehi hingga modern. Total terdapat sembilan peradaban besar dunia yang disajikan di dalam buku ini, yakni peradaban Mesopotamia, peradaban Mesir Kuno, peradaban India Kuno, peradaban Tiongkok Kuno, peradaban Mesoamerika, peradaban Persia, peradaban Yunani Kuno, peradaban Romawi Kuno, dan peradaban Islam. Kesembilan peradaban tersebut dibahas dengan bahasa lugas dan sederhana sehingga dapat dipahami oleh semua kalangan pembaca. Penyajiannya pun sistematis, mulai dari awal mula berdirinya peradaban, suku bangsa yang membangun perdaban, kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa, raja-raja yang memerintah, perkembangan di semua bidang, hingga peninggalan-peninggalan sejarahnya. Plus gambar-gambar pendukung. Karenanya, dapat dikatakan bahwa buku ini adalah buku sejarah peradaban besar dunia terlengkap! |
sejarah nabi musa: Tafsir al-Azhar Jilid 3 Hamka, 2020-12-01 Tafsir al-Azhar ini menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an dengan ungkapan yang teliti, menerangkan maknamakna yang dimaksud dalam Al-Qur’an dengan bahasa yang indah, dan menghubungkan ayat dengan realita sosial dan sistem budaya yang ada. Tidak hanya itu, Buya Hamka juga membicarakan permasalahan sejarah, sosial, dan budaya di Indonesia. Buya Hamka menerjemahkan ayat demi ayat, menafsirkan ilmu pengetahuan untuk memperkuat tafsir uluhiyyah dan rububiyah. Menyeimbangkan dalil-dalil naqli dan aqli serta tidak hanya menukil dari ulama salaf, namun beliau juga meng angkat pengalaman sendiri namun tetap ber landaskan atas kepercayaan ulama-ulama ter dahulu. Buya Hamka juga menguraikan makna dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia dan memberi kesempatan bagi pembaca untuk berpikir. Tafsir ditulis membawa corak pandang hidup penafsir, haluan dan madzhabnya. Dalam tafsir ini, Buya Hamka merujuk pada madzhab salaf, yaitu madzhab Rasulullah saw., para sahabat, dan ulama yang mengikuti jejak beliau. Tentang aqidah dan ibadah, Buya Hamka mengikuti yang mendekati kebenaran dan meninggalkan yang menyimpang. Dan, mengenai pengetahuan umum, Buya Hamka kerap kali meminta bantuan kepada ahlinya. Selain penyajiannya dalam masalah-masalah sosial, antropologi, dan sejarah, tafsir ini juga memiliki keunggulan lain yakni pembaca akan menemukan beberapa pen dapat dari para ulama Indonesia yang tidak terdapat dalam tafsir lainnya. Sehingga, wajar jika tafsir ini dapat diterima oleh masyarakat Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Mengutip ucapan Perdana Menteri Malaysia waktu itu, Tun Abdul Razak, “Hamka bukan hanya milik bangsa Indonesia, tapi juga bangsa-bangsa Asia Tenggara.” [Gema Insani] [Buya Hamka] [Hamka] |
sejarah nabi musa: New Terrains in Southeast Asian History Abu Talib Ahmad, Liok Ee Tan, 2003 Annotation Southeast Asian scholars may have special insights into their respective countries, but they are just as easily infected by political and didactic functions of their national histories as any historian. The editors (a professor and former professor with the School of Humanities, U. Sains Malaysia) present 15 papers in which Southeast Asian scholars turn a critical eye on their national historiographies. Five of the papers explore broad methodological issues, while others examine particular historiographic traditions from Burma (Myanmar), Singapore, Malaysia, and Thailand. The final group consists of case studies of the application of new methodologies and understandings to particular historical events or periods. Annotation (c)2003 Book News, Inc., Portland, OR (booknews.com). |
sejarah nabi musa: Sejarah Agama Manusia Mohammad Zazuli, 2018-01-01 Buku ini berusaha mendeskripsikan tentang berbagai mitologi, agama dan aliran spiritual yang berkembang di dunia beserta sejarah sekaligus konsep metafisika yang mendasarinya. Buku ini berisi catatan sejarah panjang perjalanan manusia dalam mempersepsi kebenaran yang mungkin akan berbeda-beda maknanya bagi setiap orang, di setiap wilayah dan di setiap periode waktu. Walau demikian Kebenaran Abadi yang menjadi inti dari semua “kebenaran” itu pastilah satu dan sama. Buku ini merupakan ikhtisar agama dan metafisika lengkap, tapi karena ini adalah sebuah subjek pembahasan yang sangat luas maka tentunya sangat sulit untuk merangkumnya menjadi benar-benar lengkap hanya dalam sebuah buku. Itulah sebabnya kami hanya meringkasnya dan mengambil bagian yang penting-penting saja. Meskipun demikian apa yang kami sajikan ini mudah-mudahan sudah cukup bisa mewakili intisari dari berbagai ajaran itu serta memberikan gambaran yang relatif lengkap kepada Anda tentang berbagai intisari ajaran agama, mitologi, dan metafisika yang berkembang di dunia selama kurang lebih 10.000 tahun belakangan ini. Buku ini juga menjelaskan berbagai ajaran serta paham yang berkembang dalam berbagai agama. Misal dalam Islam ada Sunni dan Syiah (Sunni mengakui empat sahabat Nabi sebagai khalifah sedang Syiah hanya mengakui Ali dan keturunannya sebagai khalifah), dalam Nasrani ada Katolik dan Protestan (Katolik mengakui otoritas Gereja Roma sedang Protestan tidak mengakui otoritas Gereja Roma), dalam Buddha ada Theravada dan Mahayana (Theravada hanya mengakui Siddharta sebagai satu-satunya Buddha masa kini sedang Mahayana mengakui ada banyak Buddha dan Bodhisatva), dalam Hindu ada Saiwa dan Waisnawa (Saiwa mengakui Siwa sebagai pujaan sedang Waisnawa mengakui Wisnu sebagai pujaan). Selain ajaran dan perkembangan aliran, buku ini juga membahas sejarah singkat sekaligus profil dari setiap tokoh pendiri agama-agama besar dunia. |
sejarah nabi musa: Pendidikan Islam dalam Berbagai Tinjauan: Sejarah, Konsep dan Praktik Suryadi Nasution, 2020-12-16 Kajian formil Pendidikan Islam terletak pada pemahaman atas Islam itu sendiri. Secara normatif, dasar pemahaman Islam ialah Alquran dan hadis. Dalam Alquran terdapat begitu banyak ayat-ayat yang membicarakan tentang Pendidikan, baik dalam tatanan konsep, maupun maupun praktik. Di antara nilai pendidikan dalam Alquran ialah tertuang melalui ayat-ayat kisah (qashash). Hampir sepertiga dari isi Alquran adalah kisah orang terdahulu. Di dalamnya tertuang mulai dari kisah pada nabi hingga musuh-musuhnya, mulai dari tatanan sosial masyarakat hingga peradaban, keadaan ekonomi, hingga pada pemahaman akidah orang-orang terdahulu. Kisah dalam Alquran dituangkan dalam berbagai bentuk, ada yang termuat secara detail mulai dari nama dan tempat, namun sebagian besar kisah dalam Alquran tidak detail diuraikan. Karenanya, Alquran sebagai sebuah tatanan nilai, kisah disampaikan kisah bukan hanya untuk dihafalkan, tetapi untuk di ambil ibrah (pelajaran) untuk masa yang akan datang. Buku ini memberikan daftar referensi awal bagi pembaca dalam menelusuri ayat-ayat kisah dalam Alquran. Kisah tersebut bisa diambil dan jadikan landasan nilai dalam penyelenggaraan Pendidikan yang lebih rill. Dalam buku ini juga dimuat berbagai hal praktik Pendidikan di dua daerah yang cukup penting dalam perkembangan Pendidikan Islam. Pertama, Masa Bani Umayyah, sebagai pemerintah pelanjut risalah Islam paling awal setelah generasi sahabat; kedua, wilayah Haramayn (Makkah-Madinah) sebagai daerah cosmopolitan yang menjadi cikal-bakal tumbuhnya jaringan Islam ke berbagai daerah, terutama Nusantara. Dalam buku ini, penulis juga mengungkapkan jaringan awal kodifikasi hadis setelah sahabat nabi melalui penelusuran kitab al-Muwattha’ Imam Malik. Al-Muwattha’ disebutkan Buku hadis tertua yang sampai ke hadapan kita saat ini. Karenanya, hadis sebagai sumber Islam setelah alquran perlu diberikan ulasan tersendiri untuk memberikan pemahaman jalur keotentikan penyebaran hadis. Meskipun kajian tentang Al-Muwattha’ dalam buku ini hanya sifatnya sebuah pengantar, tetapi tetap memberikan warna tersendiridan mampu menampilkan semangat keilmua Islam yang patut diperhatikan untuk masa sekarang. Selanjutnya, untuk menggambarkan eksistensi Pendidikan Islam di Indonesia, penulis memuat dua isu yang cukup relevan, pertama, tentang peran ormas Islam dalam membangun Pendidikan di Indonesia; kedua, tentang fenomena pesantren yang hingga saat ini tetap survive. Melukiskan peranan Ormas Islam dalam pembangunan Pendidikan di Indonesia adalah sebuah keharusan. Ulama Nusantara terdahulu mempunyai gagasan mempersatukan umat Islam yang tidak ditemukan dibagian negara lain manapun, yaitu mendirikan Ormas Islam sebagai wadah pemersatu ide dan gerakan; gerakan tersebut salah satu menjadi point kedua dalam ini, yaitu mendirikan Lembaga Pendidikan Islam, Pesantren. Kehadiran pesantren di tengan masyarakat Indonesia pada gilirannya melambangkan eksistensi Islam. Meskipun terlahir klasik, pesatren mampu survive hingga modern ini karena mempunyai ciri akomodatif yang tidak pernah luntur. Salah satu yang menyebabkan pesantren tetap hidup ialah, karena ia mampunyai ketahanan dalam arus modernism bahkan liberalism dengan tetap mengajarkan materi-materi klasik, seperti ajaran tasawuf. Salah satu ajaran tasawuf yang tetap didalami di Pesantren ialah pengenalan terhadap konsep maqâmât dan ahwâl. Dua konsep ini diajarkan dalam menanamkan nilai-nilai spritualis pada santri. Demikianlah tulisan ini semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca. Wassalam. |
sejarah nabi musa: Tafsir al-Azhar Jilid 1 Hamka, 2020-12-01 Tafsir al-Azhar ini menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an dengan ungkapan yang teliti, menerangkan maknamakna yang dimaksud dalam Al-Qur’an dengan bahasa yang indah, dan menghubungkan ayat dengan realita sosial dan sistem budaya yang ada. Tidak hanya itu, Buya Hamka juga membicarakan permasalahan sejarah, sosial, dan budaya di Indonesia. Buya Hamka menerjemahkan ayat demi ayat, menafsirkan ilmu pengetahuan untuk memperkuat tafsir uluhiyyah dan rububiyah. Menyeimbangkan dalil-dalil naqli dan aqli serta tidak hanya menukil dari ulama salaf, namun beliau juga meng angkat pengalaman sendiri namun tetap ber landaskan atas kepercayaan ulama-ulama ter dahulu. Buya Hamka juga menguraikan makna dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia dan memberi kesempatan bagi pembaca untuk berpikir. Tafsir ditulis membawa corak pandang hidup penafsir, haluan dan madzhabnya. Dalam tafsir ini, Buya Hamka merujuk pada madzhab salaf, yaitu madzhab Rasulullah saw., para sahabat, dan ulama yang mengikuti jejak beliau. Tentang aqidah dan ibadah, Buya Hamka mengikuti yang mendekati kebenaran dan meninggalkan yang menyimpang. Dan, mengenai pengetahuan umum, Buya Hamka kerap kali meminta bantuan kepada ahlinya. Selain penyajiannya dalam masalah-masalah sosial, antropologi, dan sejarah, tafsir ini juga memiliki keunggulan lain yakni pembaca akan menemukan beberapa pen dapat dari para ulama Indonesia yang tidak terdapat dalam tafsir lainnya. Sehingga, wajar jika tafsir ini dapat diterima oleh masyarakat Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Mengutip ucapan Perdana Menteri Malaysia waktu itu, Tun Abdul Razak, “Hamka bukan hanya milik bangsa Indonesia, tapi juga bangsa-bangsa Asia Tenggara.” [Gema Insani] [Buya Hamka] [Hamka] |
sejarah nabi musa: Islam Dalam Arus Sejarah Indonesia Jajat Burhanudin, 2017-01-02 Dalam sejarah Indonesia, tidak diragukan lagi bahwa kehadiran Islam telah memberi sumbangan sangat berarti bagi proses perkembangan masyarakat Indonesia. Salah satu kontribusi yang menonjol adalah Islam meletakkan landasan kukuh bagi satu proses komunikasi dan interaksi sosiokultural di antara berbagai masyarakat di wilayah-wilayah yang tersebar di berbagai pulau. Hal tersebut dikarenakan islamisasi, yang berlangsung sejalan dengan meningkatnya jaringan dagang Asia, telah membuat masyarakat Nusantara terhubungkan satu sama lain, bukan hanya dengan tali agama melainkan juga dengan jaringan bisnis dan diplomasi politik. Pada titik ini, Islam tampil sebagai satu kekuatan pengikat yang menyatukan berbagai kelompok masyarakat yang beragam, yang melampaui perbedaan-perbedaan terkait identitas lokal-primordial. Buku ini menghadirkan narasi dan analisis sejarah bagaimana perkembangan Islam di Nusantara dan peran pentingnya sebagai penyimpul bangsa yang ada. Bagian pertama dari empat bagian yang ada membahas tentang proses awal islamisasi yang berkaitan dengan perdagangan dan pembentukan kerajaan. Bagian selanjutnya memaparkan perkembangan peradaban Islam di bumi Nusantara yang dilanjutkan dengan bagaimana peradaban Islam Nusantara menghadapi tantangan baru berupa kolonialisme. Dan sebagai penutup adalah paparan tentang awal pergerakan modern Islam di Indonesia. Ditulis dengan deskripsi sejarah yang perinci, buku ini dapat menjadi referensi penting bagi para mahasiswa dan juga akademisi dalam hal sejarah Islam, khususnya perkembangan dan dinamika Islam Nusantara. Buku persembahan penerbit PrenadaMediaGroup |
sejarah nabi musa: Islam Kelana, Islam Tanpa Identitas Islam Kelana, Islam Tanpa Identitas , Judul : Islam Kelana, Islam Tanpa Identitas Penulis : Kurnia P, Kusumah Ukuran : 14,5 x 21 cm Tebal : 176 Halaman No ISBN : 978-623-497-151-4 Tahun Terbit : Desember 2022 Kurnia P. Kusumah, lebih dikenal dengan nama panggilan Udeng, kelahiran Bandung, 27 Oktober 1963, anak ke-3 dari enam bersaudara. Ayahnya bernama Ahmad Husen Widjaja Brata, anggota Pasukan Cakrabirawa yang legendaris. Udeng adalah seorang aktifis NU (Nahdlatul Ulama), pernah menjadi Ketua Cabang PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Bandung, 1986-1987, dan Ketua PMII Jawa Barat, 1987-1989, dan Ketua Sarbumusi (Sarikat Buruh Muslimin Indonesia) Jawa Barat 2004-2010. Udeng pernah menjadi salah seorang pendiri KIPP (Komite Independen Pemantau Pemilu) Jawa Barat pada tahun 1996, sebuah organisasi ancaman bagi pemerintahan Orde Baru, dengan kegiatan dibawah tanah, kantor berpindah-pindah karena dalam pantauan aparat keamanan. KIPP pusat, di Jakarta digawangi Ketua, Goenawan Mohamad, dan Sekretaris Mulyana W. Kusumah. Pada masa itu, Udeng pernah dikenai wajib lapor ke Kantor Intel TNI, Jl. Sumatera 37, Bandung. Secara akademis, Udeng pernah mengenyam pendidikan di Akademi Teknik Pekerjaan Umum (ATPU), Jurusan Planologi, 1987, Unwim, 1990, dan Unpad, Pasca Sarjana, S2, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan, 2018. |
sejarah nabi musa: Monoteisme Samawi Autentik Mu'arif, 2018-05-02 Sejarah kelahiran Islam tidak mungkin dapat dipisahkan dari tradisi monoteisme Semitik, yang di dalamnya meliputi sejarah agama Yahudi dan kelahiran agama Nasrani. Dengan menempatkan tiga agama Semitik ke dalam rel sejarah yang satu, dapat dipahami bahwa terdapat estafet kenabian yang tidak terputus-putus dari nabi-nabi terdahulu dan diakhiri lewat kenabian Muhammad Saw. |
sejarah nabi musa: Tafsir Kependidikan Mahlail Syakur, Menelusuri Jejak Kisah alKhadlir dalam al-Qur`ân |
sejarah nabi musa: Kuliah Al-Qur’an : kajian Al-Qur’an dalam teks dan konteks Dr. Lalu Muhammad Nurul Wathoni, M.Pd.I., 2021-09-01 Konsekuensi konversi IAIN Mataram menjadi UIN Mataram -sesuai dengan namanya universitas dari kata univers yang berarti jagad raya, artinya, UIN Mataram- dituntut menjadi miniatur alam semesta (horizon) yang di dalamnya membicarakan segala aspek alam dan kehidupannya secara holistic. Berupaya menyelaraskan landasan filososfis bagi fakultas dan program studi yang berada didalamnya, tadinya hanya berfokus pada tekstual agama pada ulūmu al-dīn (usuluddin, syari’ah, tarbiyah, adab dan da’wah) kemudian dituntut memiliki fakultas umum yang identik kontektekstual seminsal Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Psikologi, Fakultas Pertanian dan Peternakan dan fakultas umum lainnya. Merespon dinamika tersebut UIN Mataram harus mampu mengawal perkembangan keilmuan dengan identitas Keislamannya agar tidak terlepas dari sumber pokok yaitu Al-Qur’an yaitu menetapkan Al-Qur’an sebagai mata kuliah Universitas yang menyebar disemua jurusan baik keagamaan mauapun non-keagamaan. Mata Kuliah Al-Qur’an diharapkan menjadi paradigma “Wahyu Memandu Ilmu”. Disini posisi Al-Qur’an tidak saja terkait dengan nilai kesucian (sakralitas-teks), tetapi juga nilai keduniawian (profanitas-konteks). Kajian Al-Qur’an sejatinya menyeimbangkan di antara kedua hal tersebut agar lebih kritis dan objektif sebagai upaya totalitas integrasi yang merubah paradigma dari teosentris menuju teo-antroposentris yang mengimplementasi semangat rahmatan lil’alamin. Dengan paradigma ini Al-Qur’an menjadi sentral relasi pada relasi realitas teologi/ketuahan, realitas kealaman dan realitas kemanusiaan secara menyatu. Yang terealisasi melalui metodologi min al-nāsh ila al-wāqi’ (gerakan dari teks menuju realitas) ataupun min al-wāqi` ila al-nāsh (dari realitas menuju teks). Sebagai respons terhadap kesan diatas maka disusun buku referensi yang berjudul “KULIAH AL-QUR’AN: Kajian Al-Qur’an Dalam Teks Dan Konteks”. Buku ini menyajikan Al-Qur’an seputar teksnya dan menyajikan Al-Qur’an secara konteks yang mengekspresikan praktik dan pemahaman atas ajaran Al-Qur’an. Terdapat sebelas bab dalam buku referensi ini. Secara rinci bab-bab di buku ini menjadi kajian penting yang meliputi; 1) Pendahuluan; 2) Otentitas Al-Qur’an; 3) Wahyu Dan Turunnya Al-Qur’an; 4) Ilmu Qirā`At Al-Qur`Ān; 4) Kemukjizatan Al-Qur’an Dan Lahirnya Sains; 6); Ilmu Makkiyah Dan Madaniyah; 7) Ilmu Nāsikh-Mansūkh; 8) Ilmu Asbabun Nuzul; 9) Ilmu Munasabah Al-Qur’an; 10) Ilmu Muhkam Dan Mutashabih; 11) Gaya Bahasa Al-Qur’an dan 12) Al-Qur’an Sebagai Guide UIN Mataram Mengembangkan Ilmu Pengetahuan Dalam Paradigma Horizon Keilmuan. |
sejarah nabi musa: Sejarah Lengkap Yerussalem Rizem Aizid, Yerusalem, yang dimuliakan selama ribuan tahun oleh tiga agama Abrahamik, yang terkoyak oleh konflik-konflik yang tak berkesudahan, yang ditaklukkan kemudian dibangun kembali, dan yang diratapi berulang-ulang kali, merupakan kota suci yang kesakralannya telah menimbulkan tragedi yang mengerikan. Dalam buku yang komprehensif ini, penulis menelusuri sejarah tentang bagaimana orang Yahudi, Kristen dan Islam sama-sama mengklaim Yerusalem sebagai tempat suci mereka, dan bagaimana tiga konsep “kesucian” yang sangat berbeda bergiliran membentuk dan menghancurkan kota itu selama berabad-abad. Dengan pemerian yang saksama, penulis mendedah kisah rumit tentang pergolakan agama dan transformasi politik—dari ibu kota Raja (Nabi) Daud menjadi pos pusat administratif Kekaisaran Romawi, dari kota kosmopolitan yang disucikan oleh Kristus menjadi pusat spiritual yang ditaklukkan dan dimuliakan oleh umat Muslim, dari tanah suci yang dijanjikan menjadi medan konflik Israel-Palestina saat ini. |
sejarah nabi musa: Spirituality of Happiness Denny JA, 2020-07-01 Sekitar 800 tahun lalu, Jalaluddin Rumi, penyair dan mistikus itu menulis. “Spirit untuk memenuhi panggilan hidup sudah ditanam di hatimu.” Tapi, apa yang ditanam di hatimu, di hati manusia, di hati homo sapiens? Sejak 1950, datanglah ilmu baru yang cepat tumbuh: Neuroscience. Hati itu bahasa penyair dan mistikus. Dalam bahasa neuroscience, hati itu ada di otak manusia. Tapi apakah yang ditanam di otak manusia, yang menurut Rumi menggerakkan individu memburu panggilan hidup? Buku ringkas ini intisari 40 tahun perjalanan spiritual dan intelektual saya. Sejak tahun 1980an, di usia mahasiswa, saya menjadi seorang pelancong spiritual. Aneka agama besar: Islam, Kristen, Hindu, Budha, saya pelajari. Ditambah pula dengan Theosophy, Krishnamuri, Perenial Philosophy, Swami Vivakananda, Osho, Subud hingga Ki Ageng Surya Mentaram. |
sejarah nabi musa: Yahudi Madinah Wisnu Tanggap Prabowo, 2021-06-22 Buku ini adalah kajian sejarah tentang sepak terjang kaum Yahudi, dengan berbagai lika-liku sejarah dan kehidupannya, yang diambil dari Al-Qur’an, As-Sunnah, kitab tarikh para salaful ummah, kitab-kitab agama lain, dan buku-buku sejarah kontemporer. Semua itu diramu dalam sebuah narasi sejarah yang sangat apik, yang bisa menambah khazanah keilmuan kita tentang kaum Yahudi. Sangat jarang buku yang membahas tentang kaum Yahudi secara, detil, baik oleh penulis di Indonesia ataupun di Timur Tengah, karena itu, kehadiran buku ini sangat layak diapresiasi dan dimiliki. Bagi pecinta Sirah Nabawiyah, tentu tak asing lagi dengan kaum Yahudi di Madinah. Tapi, dari mana asal mereka, bagaimana sepak terjangnya, apa saja strategi politiknya? Belum banyak yang tahu. Buku ini memaparkan dengan sangat menarik tentang itu semua!” –AM. Waskito, Penulis Buku-buku Pemikiran Islam- “Buku ini cukup baik untuk dibaca, khususnya oleh orang awam terkait dengan sejarah dan sepak terjang kaum Yahudi.” –Prof. Dr. Menachem Ali, Ahli Manuskrip Kuno, Dosen Filologi Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya- - Pustaka Al-Kautsar Publisher - Dilarang keras mem-PDF-kan, mendownload, dan memfotokopi buku-buku Pustaka Al-Kautsar. Pustaka Al-Kautsar tidak pernah memberikan file buku kami secara gratis selain dari yang sudah tersedia di Google Play Book. Segala macam tindakan pembajakan dan mendownload PDF tersebut ada ilegal dan haram. |
sejarah nabi musa: Nubuat Petaka Akhir Zaman AFRED SUCI, 2017-01-01 Begitu banyak hadits-hadits Nabi SAW yang menceritakan tentang berbagai peristiwa dan petaka di akhir zaman; baik secara lugas dan detail, ataupun berupa isyarat-isyarat saja. Berbagai peristiwa yang Nabi SAW kabarkan 1400 tahun silam di antaranya sudah banyak terbukti dan terjadi, seperti kerusakan moral umat manusia, merebaknya musik, khamr, riba, gaya hidup, teknologi mutakhir akhir zaman, peperangan massal di berbagai belahan bumi, penghancuran negeri-negeri, dan masih banyak lagi. Buku Persembahan Penerbit WahyuQolbu |
sejarah nabi musa: 11 Fakta Era Google Denny JA, 2021-01-01 Di era google, di era revolusi industri keempat, banyak riset mendalam dikerjakan. Banyak hal diukur dan dibuat indeksnya. Banyak ranking bisa dikonstruksi. Tingkat keberagamaan banyak negara bisa diukur melalui survei opini publik. Tingkat korupsi banyak negara juga bisa disusun berdasarkan judgement para ahli. Tingkat kebahagiaan warga negara bisa diindekskan. Tingkat kecerdasan individu, juga bisa diperingkat. Khusus soal dunia agama, ketika aneka indeks, measurement, dan peringkat itu diuji silang, kita pun terpana. Aha! Wah! Kok begini?! Ini sebelas fakta dan temuan di era Google, yang akan mengubah cara kita memahami agama. |
sejarah nabi musa: Cakrawala Budaya Islam Abdul Hadi W.M., 2016-03-23 Pada masa Khalifah Harun al-Rasyid (786–813), Baghdad telah menjadi pusat perbukuan dunia. Di Khizanah al-Hikmah—sebuah pusat perbukuan dan perpustakaan besar—berkumpul banyak sekali sarjana, sastrawan, penyalin naskah, ahli kaligrafi, ahli ilustrasi, dan lain-lain. Perdana menteri Baginda, Yahya al-Barmaki, ditunjuk menjadi duta besar untuk India. Tugas khususnya ialah mengundang para sarjana India datang ke Baghdad dan bekerja sebagai penerjemah dengan imbalan yang besar. Dalam memilih penerjemah, Khalifah Harun al-Rasyid tidak memandang ras, kebangsaan, dan agama. Bahkan ia mengangkat I’yan al-Syu’ubi, seorang Persia yang anti-Arab menjadi kepala perpustakaan istana .... *** Buku ini memaparkan sisi-sisi kebudayaan Islam dengan topik yang beragam, khususnya masalah sastra, hikmah, hermeneutika, sejarah, estetika, seni rupa, dan musik. Di tengah sedikitnya karangan dan buku mengenai hal tersebut, buku ini diharapkan dapat memberikan kesegaran tersendiri, serta relevan dan bermanfaat bagi banyak kalangan, baik akademisi, peneliti, cendikiawan, maupun pemerhati kebudayaan. |
sejarah nabi musa: Tafsir Maqasidi dalam Sejarah dan Perkembangannya H.Achmad Zubairin, Lc., MA.Hum, Judul : Tafsir Maqasidi dalam Sejarah dan Perkembangannya Penulis : H.Achmad Zubairin, Lc., MA.Hum. Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 102 Halaman Cover : Soft Cover No. ISBN : 978-623-162-831-2 No. E-ISBN : 978-623-162-832-9 (PDF) SINOPSIS Relasi-integrasi berbagai disiplin keilmuan sejak dahulu sampai saat ini menjadi suatu keniscayaan, misalnya integrasi keilmuan sains-tekhnologi dan ilmu tafsir, yaitu dengan munculnya corak tafsir sains (al-tafsir al-ilmiy). Begitu juga antara ilmu syari’ah/fikih dengan ilmu tafsir, yaitu diterapkannya ilmu maqasid syari’ah ke dalam sebuah corak tafsir maqasidi. Tafsir maqasidi juga mendasarkan kepada maqasid Al-Qur`an yaitu tujuan dan pesan terdalam dalam Al-Qur`an. Dasar argumentasi kecenderungan maqasidi dalam penafsiran adalah ayat-ayat Al-Qur`an itu sendiri dan penafsiran Nabi saw. Misalnya ibadah shalat yang apabila ditafsirkan secara maqasidi yaitu untuk mencegah perbuatan keji (fahsya`) dan munkar (munkar). Buku ini menceritakan sejarah kemunculan tafsir maqasidi sejak periode Nabi saw sampai saat ini, yang tentu saja juga menceritakan geneologi tafsir maqasidi yang berasal dari ilmu maqasid syariah dengan seluruh tokoh-tokoh para pengusung ilmu maqasid syariah klasik seperti al-Juwaini, al-Ghazali, al-Syathibi dan lainnya. Tidak kalah penting juga adalah peran tokoh-tokoh modern seperti Washfi Asyur, Ahmad Raisyuni, Abdul Mustaqim, dan lainnya, yang mengkonsolidasikan dan mempopulerkan pendekatan maqasidi ini menjadi sebuah corak penafsiran. |
sejarah nabi musa: Samudera Ilmu Sunnatullah Empirik Sahri Muhammad, 2014-01-01 Keprihatinan Nabi Muhammad SAW terhadap Al Qur’an diabadikan dalam Surat Al Furqaan: 30, layak kita renungkan. Berkatalah Rasul: ”Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al Qur’an ini sesuatu yang tidak diacuhkan”. Ismail Raji al Faruqi, mantan Gubernur Palestina, sejak tahun 1986 dikenal sebagai penggagas Islamisasi Ilmu Pengetahuan, sangat prihatin terhadap kondisi umat Islam yang tenggelam dalam sistem pendidikan Barat. Ia berpikir, tak ada cara lain untuk membangkitkan Islam kecuali dengan mengkaji kembali kultur keilmuan Islam masa lalu, masa kini dan keilmuan Barat untuk kemudian mengolahnya menjadi keilmuan rahmatan lil ‘alamin, melalui apa yang ia sebut Islamisasi Ilmu Pengetahuan, sejalan dengan misi diturunkan Al Qur’an Surat Al ‘Alaq 1- 5, yaitu misi tauhid, misi kemanusiaan (syari’at) dan misi ilmu pengetahuan. Untuk melakukan Islamisasi Ilmu, menurutnya, diperlukan tiga sumbu tauhid: (1) Pertama: adalah kesatuan ilmu pengetahuan. (2) Kedua: adalah kesatuan hidup. Di sini semua disiplin ilmu harus mengabdi pada tujuan penciptaan. Dan (3) Ketiga: adalah kesatuan sejarah, bahwa segala disiplin ilmu akan menerima sifat yang ummatis dari seluruh aktifitas kemanusiaan dan mengabdi pada tujuan umat manusia, sehingga semua disiplin ilmu (ilmu syari’ah dan semua cabang ilmu pengetahuan) harus bersifat tauhid- humanistis. (Ismail Raji al Faruqi dalam Republika, 13 -01- 2013). Buku ini mencoba memperhatikan perjalanan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, termasuk kemajuan ilmu pengetahuan abad kebangkitan Islam Pertama pada Abad Pertengahan hingga antitesis dari keyakinan para ilmuwan Barat Modern saat ini terhadap akhir dari penemuan ilmu pengetahuan, kemudian disusun dalam pemikiran dengan harapan untuk mencerdaskan umat agar shaleh secara individual dan sosial. Buku ini kami beri judul: “Samudera Ilmu Sunnatullah Empirik, Dalam Perspektif Filsafat Ilmu, Etika Terapan dan Agama”, agar umat cerdas melakukan amal shaleh sehingga terhindar dari jebakan ilmu pengetahuan sekuler, mencakup bahasan: Bab 01: Membedakan Pengetahuan (Ainul Yaqin), Ilmu Pengetahuan (Ilmu Yaqin) dan Ilmu Sunnatullah Empirik (Haqqul Yaqin) Bab 02: Pendekatan Filsafat Ilmu Pengetahuan (Sains) Tauhid Bab 03: Ilmu Sunnatullah Empirik (Haqqul Yaqin) Sebagai Hukum (Law) Sebab-Akibat di Alam Natural dan Sosial. Bab 04: Sunnatullah Empirik Tentang Sejarah Perkembangan Pemikiran Ilmu Pengetahuan Bab 05: Fakta Empirik Hasil Pengamatan: Dari Rukyat Menjadi Hisab Bab 06: Petunjuk Al Qur’an Tentang Fakta Empirik Sub-Atomis, Dimensi Malaikat. Bab 07: Iman Pada Qadla-Qadar Sebagai Aqidah Mendalami Samudera Ilmu Pengetahuan Sunnatullah Empirik Bab 08: Rujukan Al Qur’an Tentang Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Sunnatullah Empirik Bab 09: Metode Penelitian Sunnatullah Empirik Bab 10: Metode Ilmiah Mendalami Samudera Ilmu Sunnatullah Empirik. Bab 11: Implimentasi Ilmu Sunnatullah Empirik Dalam Perspektif Filsafat Etika Terapan dan Agama. Bab 12: Meniti Jalan Takwa Bagi Ilmuwan Sunnatullah Empirik Penulis buku ini berharap agar bacaan ini dapat merangsang Ulama dan para Cendikiawan untuk menelaah lebih mendalam, bahu-membahu menjadikan kandungan ilmu pengetahuan Sunnatullah Empirik dalam Al Qur’an dan As Sunnah untuk mencerdaskan umat, berperilaku shaleh dan benar secara individual dan sosial, untuk memberikan jawaban menyiapkan kejayaan umat Islam pada abad ke depan. Insya Allah. Amin 3x. |
sejarah nabi musa: Fenomena Kemunculan Dajjal Sepanjang Zaman Manshur Abdul Hakim, 2024-05-15 Dari masa lalu yang kabur hingga masa kini yang penuh ketidakpastian, fenomena kemunculan Dajjal telah menghantui imajinasi manusia. Dalam buku ini penulis akan mengupas tuntas fenomena kemunculan Dajjal sepanjang sejarah. Dibahas juga bagaimana dia menampakkan diri dalam wujud yang beragam. Dibahas juga tentang munculnya Dajjal yang terakhir pada akhir zaman, menjelang hari Kiamat, yang lebih krusial dan kontroversial. Bukan hanya kemunculannya dalam sosok fisik selama berabad-abad silam saja, melainkan dibahas juga tanda-tanda simboliknya serta tentang kekuatan setan berwujud manusia. Dengan cermat, penulis membongkar lapis demi lapis dari kepercayaan populer dan pandangan teologis tentang Dajjal, membeberkan bagaimana interpretasi dan pemahaman tentangnya telah berevolusi seiring dengan perubahan zaman dan budaya. Dari tulisan-tulisan klasik hingga spekulasi modern, kita akan memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang peran Dajjal dalam wacana keagamaan Islam. Dengan gaya penulisan yang lugas dan analisis yang mendalam, buku ini menawarkan pandangan yang mendalam dan komprehensif tentang salah satu fenomena paling menakutkan dalam tradisi Islam. Apakah Dajjal hanyalah mitos ataukah sesuatu yang lebih nyata daripada yang kita bayangkan? Temukan jawabannya di dalam buku ini, yang akan mengubah cara Anda melihat dunia dan diri Anda sendiri. |
sejarah nabi musa: Tafsir al-Azhar Jilid 5 Hamka, 2020-12-01 Tafsir al-Azhar ini menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an dengan ungkapan yang teliti, menerangkan maknamakna yang dimaksud dalam Al-Qur’an dengan bahasa yang indah, dan menghubungkan ayat dengan realita sosial dan sistem budaya yang ada. Tidak hanya itu, Buya Hamka juga membicarakan permasalahan sejarah, sosial, dan budaya di Indonesia. Buya Hamka menerjemahkan ayat demi ayat, menafsirkan ilmu pengetahuan untuk memperkuat tafsir uluhiyyah dan rububiyah. Menyeimbangkan dalil-dalil naqli dan aqli serta tidak hanya menukil dari ulama salaf, namun beliau juga meng angkat pengalaman sendiri namun tetap ber landaskan atas kepercayaan ulama-ulama ter dahulu. Buya Hamka juga menguraikan makna dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia dan memberi kesempatan bagi pembaca untuk berpikir. Tafsir ditulis membawa corak pandang hidup penafsir, haluan dan madzhabnya. Dalam tafsir ini, Buya Hamka merujuk pada madzhab salaf, yaitu madzhab Rasulullah saw., para sahabat, dan ulama yang mengikuti jejak beliau. Tentang aqidah dan ibadah, Buya Hamka mengikuti yang mendekati kebenaran dan meninggalkan yang menyimpang. Dan, mengenai pengetahuan umum, Buya Hamka kerap kali meminta bantuan kepada ahlinya. Selain penyajiannya dalam masalah-masalah sosial, antropologi, dan sejarah, tafsir ini juga memiliki keunggulan lain yakni pembaca akan menemukan beberapa pen dapat dari para ulama Indonesia yang tidak terdapat dalam tafsir lainnya. Sehingga, wajar jika tafsir ini dapat diterima oleh masyarakat Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Mengutip ucapan Perdana Menteri Malaysia waktu itu, Tun Abdul Razak, “Hamka bukan hanya milik bangsa Indonesia, tapi juga bangsa-bangsa Asia Tenggara.” [Gema Insani] [Buya Hamka] [Hamka] |
sejarah nabi musa: Aqidah Akhlaq , |
sejarah nabi musa: JUZ 19 - The Great Quran Tim Maghfirah Pustaka, 2024-12-05 JUZ 19 (Halaman 1512 - 1595) The Great Quran: Referensi Terlengkap Ilmu-Ilmu Al-Quran (32 in 1) mengandung semua hal yang terkait dengan ilmu-ilmu Al-Quran. Terdapat 32 fitur yang berisi: 1. Sejarah Autentifikasi Al-Quran 2. Keutamaan Al-Quran 3. Adab 4. Nama Surah 5. Nomor Urut Surah 6. Nomor Urut Turunnya Surah 7. Kategori Surah 8. Jumlah Ayat 9. Jumlah Kata 10. Kandungan Surah 11. Keutamaan Surah 12. Munasabah Surah 13. Munasabah Ayat 14. Musykil Al-Qur'an 15. Nasikh dan Mansukh 16. Hadis Seputar Ayat 17. Inti sari Ayat tentang Akidah 18. Inti sari Ayat tentang Ibadah 19. Inti sari Ayat tentang Muamalah 20. Hikmah 21. Mukjizat 22. Asbabunnuzul Ayat 23. Kamus 24. Doa 25. Kisah-Kisah Al-Qur'an 26. Sirah Nabawiyah 27. Atlas 28. Al-Qur'an 29. Terjemah Departemen Agama 30. Tafsir per Kata 31. Tajwid Warna 32. Indeks Al-Qur'an Buku persembahan penerbit MaghfirahPustaka #Maghfirah |
sejarah nabi musa: Sejarah kabupaten/kota di Jawa Barat dan Banten Iim Imadudin, 2006 History of cities in West Java and Banten, Indonesia; collection of articles. |
sejarah nabi musa: Kajian Magnet Rezeki [Edisi Revisi] Nasrullah & Ardi Gunawan, 2019-07-01 Mendalami ilmu Magnet Rezeki membuat kita menjadi lebih paham tentang konsep rezeki yang sebenarnya. Syukur merupakan salah satu jalan menuju kehidupan yang bahagia. Karena dengan syukur Allah akan menambah kenikmatan hidup kita, karena dengan syukur hidup terasa indah, dan dengan syukur hati menjadi lapang. Ilmu Magnet Rezeki juga menyadarkan bagaimana rezeki Allah bekerja. Sudah sangat banyak keajaiban yang Allah hadirkan. Buku ini akan memberikan jawaban untuk dari persoalan yang Anda hadapi. Anda juga akan belajar tentang bagaimana hakikat rezeki yang sebenarnya, tentang bagaimana cara Allah memberikan rezeki kepada makhluknya, dan tentang bagaimana Anda menjadi pribadi magnet rezeki. |
sejarah nabi musa: Tanah yang Dijanjikan, Milik Siapakah? Zen Abdurrahman, Palestina merupakan Tanah Suci tiga agama (Islam, Kristen, dan Yahudi). Hingga saat ini, Palestina menjelma kota yang penuh suara tembakan dan rintihan rakyatnya. Hal ini juga berkaitan dengan keberadaan tiga agama tersebut. Sejak kemunculan negara Israel di salah satu wilayah Palestina, perang di Tanah Suci semakin berkecamuk. Sejarah para nabi hingga kekuatan zionis-Israel dan pengaruh Amerika Serikat berkutat di sana. Buku ini akan membawa Anda memasuki lorong waktu. Membacanya, akan membuat Anda berada dalam rentetan peristiwa yang pernah terjadi di Palestina. Anda akan merasakan panasnya tanah Palestina beserta sejarah yang menyertainya. |
sejarah nabi musa: Tafsir al-Azhar Jilid 7 Hamka, 2020-12-01 Tafsir al-Azhar ini menjelaskan ayat-ayat Al-Qur’an dengan ungkapan yang teliti, menerangkan maknamakna yang dimaksud dalam Al-Qur’an dengan bahasa yang indah, dan menghubungkan ayat dengan realita sosial dan sistem budaya yang ada. Tidak hanya itu, Buya Hamka juga membicarakan permasalahan sejarah, sosial, dan budaya di Indonesia. Buya Hamka menerjemahkan ayat demi ayat, menafsirkan ilmu pengetahuan untuk memperkuat tafsir uluhiyyah dan rububiyah. Menyeimbangkan dalil-dalil naqli dan aqli serta tidak hanya menukil dari ulama salaf, namun beliau juga meng angkat pengalaman sendiri namun tetap ber landaskan atas kepercayaan ulama-ulama ter dahulu. Buya Hamka juga menguraikan makna dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia dan memberi kesempatan bagi pembaca untuk berpikir. Tafsir ditulis membawa corak pandang hidup penafsir, haluan dan madzhabnya. Dalam tafsir ini, Buya Hamka merujuk pada madzhab salaf, yaitu madzhab Rasulullah saw., para sahabat, dan ulama yang mengikuti jejak beliau. Tentang aqidah dan ibadah, Buya Hamka mengikuti yang mendekati kebenaran dan meninggalkan yang menyimpang. Dan, mengenai pengetahuan umum, Buya Hamka kerap kali meminta bantuan kepada ahlinya. Selain penyajiannya dalam masalah-masalah sosial, antropologi, dan sejarah, tafsir ini juga memiliki keunggulan lain yakni pembaca akan menemukan beberapa pen dapat dari para ulama Indonesia yang tidak terdapat dalam tafsir lainnya. Sehingga, wajar jika tafsir ini dapat diterima oleh masyarakat Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Mengutip ucapan Perdana Menteri Malaysia waktu itu, Tun Abdul Razak, “Hamka bukan hanya milik bangsa Indonesia, tapi juga bangsa-bangsa Asia Tenggara.” [Gema Insani] [Buya Hamka] [Hamka] |
sejarah nabi musa: Studi Alquran Kadar M. Yusuf, 2021-04-30 Tiada ungkapan yang paling indah dan menyejukkan jiwa selain lantunan ayat-ayat Alquran. Ia merupakan obat (syifâ’) dan kasih sayang (rahmah). Berdialog dengan Alquran sesuatu yang menyenangkan. Pesan-pesan yang terkandung didalamnya memikat jiwa. Sepantasnya, kitab suci inilah yang dijadikan sumber pemecahan segala persoalan hidup yang dihadapi manusia. Namun, Alquran tidak akan memberikan sesuatu yang bermanfaat jika ia tidak dibaca, tidak dipelajari, tidak dipahami, dan tidak dihayati. Untuk memahaminya, manusia perlu bimbingan dan mengenali hal-hal yang berkaitan dengannya. Seorang pencinta Alquran perlu mengenali segala seluk beluk kitab suci ini; bagaimana ia diturunkan, sosiologis historis masyarakat Arab ketika diturunkannya Alquran, kaedah-kaedah penafsiran, dan lain sebagainya. Hal-hal ini perlu dikuasai oleh seseorang yang ingin memahami Alquran. Buku ini yang ada di tangan pembaca ini menyajikan hal-hal yang berkaitan dengan persoalan di atas. Disamping itu, ia juga menyajikan persoalan-persoalan tafsir; seperti sumber tafsir, metode tafsir, corak tafsir, serta isi dan fungsi Alquran. |
sejarah nabi musa: Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Kelas II Fida’ Abdilah, Yusak Burhanudin, 2021-09-20 Buku ini merupakan buku teks atau buku pegangan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) khususnya untuk Mata Pelajaran Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Kelas II. Buku ini disusun berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah. Buku ini terdiri dari dua materi besar, yaitu Akidah dan Akhlak. Materi pembelajaran Akidah mencakup tentang kalimat syahadat, kalimat tayyibah, asmaul husna, sifat wajib Allah Swt, kisah teladan nabi, dan lainnya. Sedangkan untuk materi Akhlak mencakup tentang akhlak terpuji seperti sikap suka berterima kasih dan rendah hati, santun terhadap teman, sikap rajin, gemar membaca, adab dalam islam. dan lainnya yang dikemas dalam bahasa yang mudah dipahami disertai contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Kelebihan dari buku ini, adanya pernak-pernik yang dapat menambah wawasan siswa berupa Tilawātil Qur’an, Peta Konsep, Tokoh, Mutiara Hadis, Kisah Teladan, Khazanah, Kilas Bahasa, Tugas, Kegiatan, Tafakur, Refleksi Diri, dan Proyek. |
sejarah nabi musa: JANGAN LEPASKAN ISLAM WALAU SEDETIK Masyuril Khamis, 2019-11-04 Jangan lepaskan Islam, walau sedetik. Inilah ikrar dan tekad yang wajib ada dalam diri setiap kita. Satu ikrar dan tekad untuk menjalani kehidupan sejalan dengan tujuan kita diciptakan (QS adz-Dzariyat [51]: 56) dan berusaha agar semua aktivitas hidup yang kita jalani tidak lari dari status kita sebagai hamba Allah Swt. (QS al-An’am [6]: 162-163). Inilah jalan hidup yang seharusnya kita pilih dan terus berusaha untuk selalu ada di dalamnya. Kita memiliki siklus hidup yang sama. Dimulai dari kelahiran, lalu menjalani kehidupan, dan pada akhirnya menjemput kematian. Kita juga memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan kemuliaan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Kita mau memilihnya atau tidak? Kita mau menjalaninya atau tidak? Inilah yang akan membedakan kualitas hidup setiap kita. Lewat buku ini, penulis mengajak kita untuk menjalani setiap episode kehidupan senapas dengan ajaran Islam dalam bingkai Al-Qur’an dan As-Sunnah. Buku persembahan Republika Penerbit [Republika, bukurepublika, Penerbit Republika, spiritual] |
sejarah nabi musa: Renungan Peradaban Denny JA, 2019-10-01 Peradaban memiliki banyak wajah. Salah satunya ditandai oleh Sophia, adalah robot pintar berbekal artificial intelligence (kecerdasan buatan) yang bertugas membantu manusia dengan kecanggihan teknologinya. Peradaban pun tak hanya menyediakan Sophia. Juga kini disediakan yang lain: Suriah. Di negara Suriah, berlangsung perang sipil tak berkesudahan yang mengorbankan ribuan korban jiwa. Tentu jauh lebih bantak lagi yang disediakan peradaban. Selama 17 tahun terakhir (2002-2019) saya sempat melintasi lima benua. Mulai dari Australia hingga Korea Utara. Mulai dari Beijing hingga Praha. Mulai dari Rusia hingga Denmark. Mulai dari peradaban paling kuno di Mesir hingga peradaban paling maju di Amerika Serikat, Prancis, Norwegia, dan Inggris. Mulai dari Makkah hingga Venesia. Begitu banyak yang dilihat. Begitu beragam perjumpaan dengan para genius dan raksasa yang sudah mati. Begitu dalam dan tinggi pencapaian seni, ekonomi, ilmu, dan spiritualitas. Begitu besar pengorbanan yang diteladankan para pejuang. Semua perjumpaan itu kini disatukan dalam sebuah buku kecil ini. Peradaban memang begitu bervariasi. Ada Sophia di sebelah kiri. Ada Suriah di sebelah kanan. Semoga Indonesia tak salah memilih. |
Music and Podcasts, Free and On-Demand | Pandora
Play the songs, albums, playlists and podcasts you love on the all-new Pandora. Sign up for a subscription plan to stream ad-free and on-demand. Listen on your mobile phone, desktop, TV, …
Subscriptions offered by Pandora
Feb 17, 2020 · Pandora Plus is our first ad-free subscription service. As a Pandora Plus subscriber, you also get the ability to replay tracks, listen to 4 radio stations offline, and you …
Solved: How do I sign in to my account - Pandora Community
Jan 31, 2022 · I want to change my email address and password, but I can't figure out how to sign in to my account. I have a paid subscription. I want to get pandora on my TV.
Solved: How To Get Started Listening - Pandora Community
May 17, 2021 · Pandora offers three ways to listen: free ad-supported Pandora, Pandora Plus, and Pandora Premium. Each option offers access to our industry-leading radio and podcast …
Solved: How to contact customer service? - Pandora Community
Feb 22, 2021 · Sometimes, we all need a little help with our accounts, troubleshooting, or general questions about Pandora. If you're looking for ways to contact customer support, you’re in the …
How to listen to music on-demand with Free/Plus account
Aug 5, 2021 · Pandora Premium subscribers can enjoy the same service along with the ability to listen to music on-demand and create custom playlists. For more tips on how to use Pandora, …
New Pandora Desktop App Now Available for Both Win
Sep 12, 2019 · Following the recent launch of Pandora’s new desktop app for Mac, we’re glad to announce that the new Pandora desktop app for Windows users is available via the Microsoft …
Solved: How to Log into My Account? - Pandora Community
Jul 3, 2022 · From a mobile device: Simply sign into the app with your Pandora account email address and password. ++ If you need assistance with resetting your password, or you're using …
Account - Pandora Community
Feb 26, 2025 · Get support and learn how to manage your Pandora account,update your subscription, and troubleshoot.
Solved: Pandora Subscriptions FAQ - Pandora Community
Jan 15, 2025 · What is the difference between ad-supported Pandora, Pandora Plus, and Pandora Premium? Pandora offers several different tiers of service and each option provides access to …
Top 12 Free Game Engines For Beginners & Experts Alike
Generally speaking, this game engine aims for AAA quality content with highly detailed & super realistic characters. Like Unity and Unreal 4, CryEngine offers a suite of tools to make game …
The 25 Best Video Game Engines - GameDesigning.org
Mar 1, 2025 · One of the most popular game engines present in the industry today is the Unreal Engine by Epic Games. The original version was released in 1998 and 17 years later it …
Top 10 Game Engines for 3D Artists in 2025 - Blog - Meshy
Feb 13, 2025 · Discover the top 10 game engines for 3D artists in 2025, focusing on graphics quality, ease of use, and platform support to enhance your game development journey.
What is the most realistic game engine? - SplicedOnline
Feb 13, 2025 · In this article, we’ll delve into the world of game engines and explore the top contenders for the title of most realistic game engine. We’ll look at the features, capabilities, …
Top Game Engines of 2025: Best Picks for Every Game
Feb 7, 2025 · In this section, we analyze the top 5 game engines for 2025 by examining their essential features and capabilities along with their main advantages and disadvantages. So …
Top 10 Game Engines to Fuel Your Creativity in 2025
Mar 8, 2025 · In this article, we’ll explore the top 10 game engines that are redefining the landscape of game creation in 2025. From industry giants like Unreal Engine to hidden gems …
The Best Gaming Engines for 2024 - Incredibuild
Apr 24, 2024 · One of the most popular game engines is the Unreal Engine, which is owned by Epic Games. It is essentially a game development multi-platform engine designed for …
Best Game Engine Picks for Cutting-Edge Games in 2025 - Juego …
Apr 11, 2025 · Today we have 2D as well as 3D game engines that let developers render highly realistic game graphics and physics. Game engines are essential tools, allowing game …
The Best Game Engines: Research from Game-Ace Specialists
Dec 21, 2023 · So, if you feel lost looking for the best gaming engine, Game-Ace, a custom game development company, has your back. Our GameDev specialists prepared an overview of the …
3D Game Engines for Beginners and Pros 2025 - rocketbrush.com
Jul 4, 2025 · According to SpeakerDeck, 3D game engines dominate the global game engine market to this day — they account for nearly 70% of a sector valued at $3.04 billion in 2024 …