Advertisement
serat dewa ruci sunan kalijaga: SUNAN KALIJAGA DALAM BABAD KADILANGU SUPARMAN AL FAKKIR , 2024-01-17 Dalam perkembangan penyebaran agama Islam di Jawadwipa dan di kawasan Nusantara, peran Sunan Kalijaga sangat dominan dan besar jasanya. Demikian juga dalam penataan perikehidupan sosial bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Beliau memberi contoh, bimbingan dan “wejangan” bagaimana menjadi rakyat dan pemerintah yang baik dalam suatu Negara. Beliau juga berhasil merencanakan dasar-dasar tata pemerintahan dan bentuk bangunan tata kota, yang bersumber pada budaya dan falsafah masyarakat Jawadwipa. Contoh nyata adalah peletakan dasar-dasar pemerintahan dan tata kota Kesultanan Demak Bintoro, serta kelanjutan suksesi kepemimpinan yang kemungkinan ada kecenderungan konflik sehingga menjadi terhindarkan. Keberhasilan Sultan Patah didalam memimpin Kesultanan Demak Bintoro senantiasa sinergis dengan pola pemikiran, pengaruh dan kehebatan Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga sebagai penasihat sultan dan pembimbing keluarga kesultanan, juga arsitek pembangunan Masjid Agung Kesultanan dan Istana Kesultanan Demak Bintoro itu sendiri. Sunan Kalijaga pula yang merencanakan bagaimana bentuk, bahan dan makna falsafah dari segala atribut kebesaran Kesultanan Demak Bintoro dan Masjid Agung Kesultanan. Motif dan relief yang seperti apa, yang sekiranya mudah dipahami oleh masyarakat tetapi tidak melanggar syareat Islam. |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Kanjeng Sunan Kalijaga, Jejak-Jejak Sang Legenda Conie Wishnu W, Kanjeng Sunan Kalijaga, Jejak-Jejak Sang Legenda Penulis : Conie Wishnu W Ukuran : 14 x 21 cm No. QRCBN :62-39-0945-777 Terbit : Juni 2022 www.guepedia.com Sinopsis : Kanjeng Sunan Kalijaga merupakan salah satu wali dari jajaran Walisongo yang sangat menonjol dalam melakukan syiar-syiar agama Islam pada abad ke-15. Metode-metode dalam berdakwah dapat dikatakan melampaui zamannya, termasuk hasil karya serta ilmu-ilmu yang berhasil diciptakan maupun yang berhasil dikembangkan, untuk menuju hakikat kehidupan sejati bagi manusia. Bagian awal sebagai pembuka merupakan catatan aliran-aliran kepercayaan dan agama yang ada di wilayah Nusantara. Ini sebagai gambaran bahwa pada saat Kanjeng Sunan Kalijaga melakukan syiar agama Islam, masyarakat telah memiliki keyakinan dan agama masing-masing, namun Kanjeng Sunan Kalijaga berhasil menyampaikan dakwah tanpa terjadi pergolakan ataupun resistensi dengan pemeluk agama yang lain. Catatan tentang Pusat-Pusat Kekuasaan untuk menunjukan bahwa leluhur bangsa Indonesia telah memiliki peradaban tinggi yang sangat beragam. Banyak dari pusat-pusat kekuasaan tersebut yang saling terkait, terutama dari sisi para penguasa yang memiliki pertalian darah maupun pertalian perkawinan. Jejak pengaruh dari Kanjeng Sunan Kalijaga terjadi mulai periode akhir Kerajaan Majapahit, Kerajaan Demak, Kerajaan Pajang hingga Kerajaan Mataram. Dikerajaan Demak, yang menjadi pusat penyebaran agama Islam di pulau Jawa, merupakan tempat Kanjeng Sunan Kalijaga dalam mendedikasikan hidupnya. Pendirian dan kemajuan Kerajaan Demak tidak lepas dari sentuhan beliau. Pembangunan Masjid Agung Demak merupakan maha karya dari Kanjeng Sunan Kalijaga yang masih berdiri tegak dan dipergunakan hingga saat ini. Wali Songgo yang merupakan semacam dewan keagamaan dan dewan penasehat raja di Kerajaan Demak, merupakan penopang utama atas kegemilangan yang pernah diraih Kerajoleh Demak. Para wali mempunyai tugas dan kewenangan masing-masing dan dalam melakukan syiar keagamaan, mereka juga mempunyai cara atau methode yang khas. Penyebaran agama Islam di wilayah Nusantara sudah berlangsung sebelum era Wali Songo, dan sesudahnya. Jejak-jejak para ulama tersebut tersebar diberbagai tempat, bahkan hingga ke wilayah Bali. Keberhasilan para Ulama dan Wali Songo dalam melakukan syiar agama Islam secara garis besar karena pendekatan-pendekatan yang ramah, mengedepankan toleransi dan penerapan akulturasi budaya, selain memberikan contoh yang nyata pada kehidupan sehari-hari para wali dan ulama. www.guepedia.com Email : guepedia@gmail.com WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Sunan Kalijaga Dan Mitos Masjid Agung Demak Dr. Fairuz Sabiq, M.S.I, 2021-09-28 Judul : Sunan Kalijaga Dan Mitos Masjid Agung Demak Penulis : Dr. Fairuz Sabiq, M.S.I Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 110 Halaman No ISBN : 978-623-6233-81-8 Sinopsis Sunan Kalijaga dengan kedekatannya dengan sang Maha Pencipta, juga dengan kemampuan ilmu agama yang sangat tinggi, kepandaian dalam memahami persoalan sosial-budaya dan kemasyarakatan, beliau dapat menjelaskan kepada masyarakat tentang suatu hal diluar kemampuan masyarakat saat itu. Sunan Kalijaga menunjukkan dan mengajari masyarakat akan banyak hal yang belum diketahui oleh masyarakat tanpa menggeser atau kontra dengan masyarakat atau ulama lain. Kemampuan ini bagi masyarakat dipercayai sebagai karomah atau makrifat sunan Kalijaga. Peranan sunan Kalijaga besar sekali terhadap pembangunan masjid agung Demak. Masjid ini sebagai prototype masjid-masjid lain di Jawa selama berabad-abad. Masjid merupakan salah satu media penyebaran agama Islam di Jawa. Masjid dapat berfungsi sebagai tempat ibadah, sebagai tempat berdiskusi, sebagai tempat menyelesaikan perkara, sebagai tempat melangsungkan akad pernikahan, sebagai tempat berkumpul antara rakyat, ulama dan penguasa, serta sebagai tempat kegiatan yang lainnya. Masjid agung pertama kali yang dibangun oleh para wali, beserta penguasa kerajaan dan rakyat adalah masjid agung Demak. Masjid agung Demak menjadi rujukan bagi masjid-masjid yang lain. Dari sisi letak bangunan masjid, ornamen atau benda-benda yang terdapat di dalam masjid, bentuk bangunan masjid, serta hal-hal lain yang termasuk karakteristik masjid menjadi sebuah kepercayaan masyarakat. Kepercayaan ini turun temurun dari generasi ke generasi hingga menjadi sebuah mitos yang dipercayai oleh masyarakat. Mitos menjadi sebuah hal yang diketahui, dipercayai, dan diikuti oleh masyarakat, hingga menjadi sebuah pedoman bagi masyarakat tersebut. Buku ini menjelaskan peranan sunan Kalijaga pada penyebaran dan perkembangan Islam di Jawa dan terkait dengan mitos masjid agung Demak. Dengan mempelajari buku ini, maka dapat diketahui makna atau pesan dari sebuah mitos hingga menjadi pengetahuan yang mendalam bagi yang memahaminya. |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Mistik Kejawen Prof. DR. Suwardi Endraswara, M. Hum, 2018-01-01 Fenomena mistik kejawen bagi sebagian orang memang masih mengundang tanda tanya. Bagaimana bentuk, teori, dan tata caranya? Adakah bentuk yang laku kebatinan yang lebih fleksibel bagi manusia modern? Bagaimana melakukan reinterpretasi terhadap mitos-mitos dalam mistik kejawen, sehingga bisa diterima oleh akal rasional? Buku ini menjawab semua pertanyaan tersebut. Selain itu, juga ditelaah makna beberapa terminologi pokok dalam budaya spiritual Jawa; seperti kiblat papat lima pancer dan manunggaling kawula Gusti. Penulis buku ini juga menguraikan ajaran-ajaran filsafat dan wejangan mistik dari para tokoh yang telah melegenda, seperti Syekh Siti Jenar, Ki Ageng Suryomentaram, Syekh Amongraga, dan Sunan Kalijaga. |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Hidup & spiritual Sunan Kalijaga Purwadi, 2005 |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Kisah-Kisah Unik Waliyullah di Tanah Jawa : Membedah Ilmu Kebatinan & Spiritual Para Wali Nala Karim al-Hammad, Buku ini berisi kisah-kisah unik waliyulah di tanah Jawa. Selain biografi singkat, diceritakan pula sejumlah karomah yang beredar luas di masyarakat. Cerita-cerita tersebut ada yang bersumber dari kesaksian sejumlah antri atau kawan dekat, ada pula yang diperoleh dari cerita tutur yang sudah turun-temurun. Tidak banyak buku yang mengulas sisi unik dari kisah-kisah waliyullah di tanah Jawa. Buku ini menyuguhkan kisah 15 waliyullah yang dianggap unik tersebut. Buku syarat hikmah yang cocok dibaca semua kalangan. |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Suluk linglung Sunan Kalijaga (Syeh Melayu) Iman Anom, 1993 |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Paradigma Nusantara Dr. Aji Dedi Mulawarman, 2022-03-17 Buku ini menggugat kemapanan sains yang selama ini menjadi acuan para akademisi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Ketidakmapanan itu diungkapkan melalui kritikan atas Asumsi Trilogi Filsafat Barat yaitu ontologi-epistemologi-aksiologi. Bagaimana mungkin sebuah ilmu dibangun atas dasar asumsi yang selalu berubah tergantung paradigma positif, interpretif, kritis, posmodern maupun spiritual dan entah berubah secara empiris menjadi paradigma apa lagi? Aji Dedi mengajak kita untuk kembali ke jati diri Nusantara dengan mengunakan Kaidah yang tidak lagi melihat oposisi Barat atau Timur, tetapi djalankan melalui Hikmah yang Arif, Holistik dan tentu saja tidak berarti meninggalkan aspek Rasional hingga Religius. Menjadi wajar mengapa kita masih terus membebek dan galau untuk mengejar ketertinggalan karena ilmu kita sepi dari kreativitas yang asli berakar dari Nusantara. Mari berpikir sebagai manusia Nusantara, karena jika berpikir saja dibatasi 'asumsi' yang jauh dari kedirian kia, lalu kapan kita mencapai kemerdaan sejati? |
serat dewa ruci sunan kalijaga: TERUNTUK PARA PEMBEDA (Ratapan Panjang Untuk Hidup Yang Pendek) DIDIN EMFAHRUDIN, TERUNTUK PARA PEMBEDA (Ratapan Panjang Untuk Hidup Yang Pendek) PENULIS: DIDIN EMFAHRUDIN Tebal : 167 halaman ISBN : 978-623-7474-74-6 www.guepedia.com Sinopsis: Ketika saya mulai bersekolah. Dan, Madrasah Ibtidaiyah adalah muara dari pengembaran ilmu yang tempuh, saat itu jua, aku mulai jatuh cinta dengan pelajaran bahasa Indonesia dan segala hal tentang Indonesia. Aku mulai mencoba menulis-mengarang, meski kala itu hanya coretan list barang ataupun mainan yang kuingini di buku sekolah. Dan terkadang pula aku nekat menuliskankannya di lemari orangtua. Tatkala aku belajar berdiplomasi permintaan dengan tulisan, agar orangtuaku segera membelikan barang juga beberapa mainan yang kumaui dengan membacanya. Saat diriku memasuki fase remaja dan bersekolah menengah pertama. Lantaran guru bahasa Indonesia, menjadikan menulis buku diary sebagai tugas. Akhirnya, sejak itu akupun belajar menulis apapun saja keseharian yang kulalui. Dan ada secuil kisah, aku yang mulai berani menulis surat-surat cinta untuk seorang wanita. Menyusun bagaimakah kata-kata yang indah bak pujangga. Namun dimasa itu, tak setulisanpun aku berani mensyiarkannya ke khalayak ramai dan segala media. Memasuki masa sekolah menengah atas. Orangtuaku mengirim sahaya ke pesantren. Sudah pasti. Tak ada lagi waktu berleha-leha bagiku untuk menulis surat cinta. Tentu ikhwal mengaji agama yang terutama. Namun entah mengapa. Seolah dunia tulis-menulis terus mendekat kepadaku. Di madrasah aliyah yang masih di dalam naungan pesantren, aku tiba-tiba mendapat amanah menjadi seorang ketua organisasi pelajarnya. Dan apa yang kubisa tuk menjalankannya. Akhirnya atas saran para guru dan sahabat, menghidupkan majalah dinding, buletin dan aktif dalam menggiatkan acara literasi menjadi pilihanku selama memimpin. www.guepedia.com Email : guepedia@gmail.com WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Mistik dan kosmologi Serat Centhini Purwadi, 2005 Mysticism and cosmology in Centhini, a Javanese epic poem; literary criticism. |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Mengungkap Perjalanan Sunan Kalijaga Jhony Hady Saputra, 2010-08-17 Buku Mengungkap Perjalanan Sunan Kalijaga yang kami tulis ini bukan hanya bercerita mengenai perjalanan hidup seorang Raden Said hingga menjadi seorang Sunan, yang menjadi bagian dari Walisanga, kemudian memiliki arti penting dalam penyebaran agama Islam, khususnya di Jawa. sedangkan ajaran-ajarannya yang diberikannya, merupakan khasanah kita dalam mengenal seorang Kalijaga yang demikian besar popularitasnya dibandingkan anggota Walisanga yang lain. Apapun versinya tentang kisah Sunan Kalijaga, banyak sekali suri tauladan yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dalam mengarungi kehidupan ini. Dan lebih penting lagi, dapat menjadi motivasi maupun pendorong spiritual kita dalam mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Sunan Kalijaga Sang Pelopor Akulturasi Budaya Jawa-Islam Hanatul Ula Maulidya, 2022-03-09 Sunan Kalijaga yang juga dikenal dengan nama Raden Sahid dikenal sebagai salah satu sunan yang memiliki peranan penting dalam penyebaran agama Islam, khususnya di Pulau Jawa. Cara dakwah yang dilakukan Sunan Kalijaga memiliki keunikan dan berbeda dengan sunan lainnya. Salah satu keunikan dakwah sunan kalijaga adalah melakukan akulturasi antara agama Islam dengan budaya Jawa. Hal itu menjadikan Sunan Kalijaga sebagai sang pelopor akulturasi budaya Jawa dan Islam. Hasil akulturasi budaya itu masih ada sampai saat ini dan sering kita lakukan. Apa saja itu? Temukan informasi lengkapnya dalam buku ini. |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Belajar Kepada Guru Santri Ahmad Faozan, 2019-08-19 Belajar di pesantren tidak melulu belajar soal pengetahuan agama, namun juga belajar soal akhlak dan kemandirian hidup. Para guru santri di pesantren mendidik santrinya untuk menjadi manusia yang pintar, berkarakter, mandiri, dan berakhlak mulia. Di tangan para kiai dan ustaz, santri juga diajarkan untuk selalu jujur, ikhlas, percaya diri, mandiri, kreatif, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, dan sebagainya. Melalui buku ini penulis sekadar ingin berbagi pengetahuan dan membantu mereka yang belum mengetahui soal pesantren untuk mengenal lebih dekat hal-hal apa saja yang menarik di lembaga pendidikan asli Indonesia ini. |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Ekokritik Sastra Sony Sukmawan, 2016-10-01 Buku ini terdiri atas 14 bagian yang bertemali tematik tentang sastra, alam, dan kebudayaan. |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Manunggaling Kawula-Gusti K.H. Muhammad Sholikhin, 2011-01-01 Manunggaling Kawula Gusti adalah tataran tertinggi yang dapat dicapai manusia dalam meningkatkan kualitas dirinya. Tataran ini adalah Insan Kamilnya kaum Muslim, Jalma Winilis-nya aliran kepercayaan tertentu, atau Satriya Pinandhita dalam konsepsi Jawa pada umumnya, Titik Omega-nya Teilhard de Chardin, atau Kresnarjunasamvada-nya Radhakrishnan. Yang penting baginya bukan pengalaman itu, tetapi kualitas diri yang kita pertahankan secara konsisten dalam kehidupan nyata di masyarakat sebagai hasil dari pengalaman rohani. Nabi Muhammad saw., setelah manunggal dalam mi'rajnya, juga harus turun kembali ke bumi, mengimplementasikan pengalaman rohani itu bagi kepentingan manusia. Syekh Siti Jenar juga berbuat amal bagi kemaslahatan masyarakat, sebagai aplikasi dari kualitas rohaninya dalam kemanunggalan. |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Kontekstualiasasi Teologi Imago Dei Melalui Konsep Sangkan Paraning Dumadi Kristian Kusumawardana, 2023-07-20 Hadirnya agama ketujuh, tantangan globalisasi, meningkatnya radikalisme agama, serta kebutuhan untuk kembali menggali spiritualitas dan kearifan lokal, menjadi tantangan dan peluang bagi gereja dan lembaga pendidikan teologi untuk dapat menghadirkan teologi dan misi integral yang kontekstual. Monograf ini merupakan pemaparan hasil penelitian yang menjelaskan tentang usaha kontektualisasi teologi Imago Dei melalui konsep sangkan paraning dumadi dan implikasinya bagi misi integral kepada orang Kejawen |
serat dewa ruci sunan kalijaga: PEDOMAN PENERBITAN BUKU PENERBIT PENELEH Fadjar Setiyo Anggraeni, Nashrudin Lathif, Dwi Febriana, Febrina Nur Ramadhani, Rafida Az Zahra, Nensy Setyaningrum, Hamida Nur Azizah, Fahrizal Ubbe, 2023-05-29 Buku pedoman penerbitan buku ini bertujuan untuk mem-berikan arah bagi setiap civitas Penerbit Peneleh dalam proses panjang sebuah penerbitan dari karya-karya para penulis yang memiliki cara pandang yang sama dengan nilai-nilai yang dibawa oleh Penerbit Peneleh. Pedoman yang digagas dapat memberikan insight bagi civitas Penerbit Peneleh agar dapat membatu para pe-nulis menyajikan ragam tulisan yang berkualitas dan berbobot, enak dibaca, eye catching, tidak membosankan dan dapat me-ngungkit daya baca. Bukan hal yang sepele untuk dapat menyaji-kan karya yang memiliki 'rasa' demikian holistik, sehingga penting bagi Penerbit Peneleh untuk menyusun dan mengimplementasi-kan standar penulisan yang berlaku umum bagi civitas Penerbit Peneleh, maupun bagi para penulis yang ingin menerbitkan karyanya melalui Penerbit Peneleh. Adanya buku pedoman ini membuktikan keseriusan kami dalam menggarap bidang usaha penerbitan yang akan memberi-kan dampak bagi kualitas terbitan dan pada akhirnya akan mem-berikan dampak positif bagi keberlangsungan hidup Penerbit Peneleh dan seluruh civitas yang ada di dalamnya. Hal yang tak kalah penting adalah dukungan bagi seluruh kegiatan kepenele-han yang dilaksanakan oleh Yayasan Peneleh Jang Oetama, agar dapat berjalan sesuai dengan visi yang diembannya. |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Akulah Debu Di Jalan Al-Musthofa Tri Wibowo BS, 2017-01-02 Ulama arif billah pernah mengatakan bahwa salah satu dari sekian banyak penyebab kekacauan, yang sayangnya sulit diatasi, adalah karena gelar mendahului ilmu. Makin banyak orang dengan ilmu seadanya, belum mengalami berbagai ujian hidup dan kerohanian, mendadak dipanggil ustaz, ulama, dan mengeluarkan pendapat yang diklaim paling sahih. Juga anak-anak muda begitu bersemangat membaca, menggaungkan semangat iqra dengan keinginan mengubah dunia, menciptakan peradaban yang agung atas dasar pembacaan dan tafsir mereka tentang apa itu peradaban yang agung Buku persembahan penerbit Prenada Media |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Tiada Dharma Mendua Hudaya Kandahjaya, 2022-09-22 Saṅ Hyaṅ Kamahāyānikan, berarti kitab suci tentang Praktik Mahāyāna, dan terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berjudul Saṅ Hyaṅ Kamahāyānan Mantranaya yang berarti ‘Sistem Mantra Mahāyāna.’ Bagian kedua disebut Saṅ Hyaṅ Kamahāyānan Advayasādhana yang berarti ‘Metode Mahāyāna untuk mencapai Ketakmenduaan.’ Berbeda dari hasil penelitian sebelum ini, kajian di monografi ini menunjukkan keberadaan berbagai sumber baru berusia tua yang melatarbelakangi baik Saṅ Hyaṅ Kamahāyānan Mantranaya maupun Saṅ Hyaṅ Kamahāyānan Advayasādhana. Temuan penting ini memberi pandangan sama sekali baru mengenai asal mula, pola transmisi, dan ajaran esoterik yang kemudian terekam di Saṅ Hyaṅ Kamahāyānikan. Ajaran-ajaran yang dikandung Saṅ Hyaṅ Kamahāyānikan bisa ditelusuri balik ke Subhūti yang dulu adalah salah satu dari sepuluh siswa utama Buddha Śākyamuni. |
serat dewa ruci sunan kalijaga: JEJAK PEMIKIRAN PENDIDIKAN ULAMA NUSANTARA: Genealogi, Historiografi, dan Kontekstualisasi Pendidikan Islam di Nusantara Siti Kusrini, et.al, 2021-12-20 Manusia dalam pendidikan menempati posisi sentral, karena manusia di samping dipandang sebagai subjek, ia juga dilihat sebagai objek pendidikan itu sendiri. Sebagai subjek, manusia menentukan corak dan arah pendidikan dan sebagai manusia dewasa yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pendidikan serta secara moral berkewajiban atas perkembangan pribadi peserta didik. Sedangkan sebagai objek, manusia menjadi fokus perhatian segala teori dan praktik pendidikan. Konsep pendidikan harus mengandalkan pemahaman mengenai siapa senyatanya manusia itu. Konsep pendidikan Islam misalnya, tidak akan dapat dipahami sepenuhnya sebelum memahami penafsiran Islam terhadap siapa sosok dan jati diri manusia. Pentingnya memotret manusia sebagai titik sentral dari teori dan praktik pedidikan, karena manusia merupakan unsur yang penting dalam setiap usaha pendidikan. Maka dari itu, tanpa lebih dulu dijelaskan siapa sejatinya manusia itu, prosespendidikan akan meraba-raba tanpa arah |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Guru Sejati Dr. Suwardi Endraswara, M. Hum, 2014-01-08 Hakikat guru sejati memang tidak pernah habis diperbincangkan. Diri kita selalu ada penasihat spiritual, yaitu guru sejati agar tidak keliru dalam tindakan. Manusia selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan yang pelik, menantang, dan menggoda. Hidup manusia senantiasa bergulat dari masalah ke masalah, sehingga butuh penasihat (juru penerang). Maka, guru sejati dapat menjadi pelita hati, yang memberikan lampu hijau, lampu kuning, dan lampu merah sebelum manusia bertindak. Namun demikian, polesan hidup sering membuat diri abu-abu, bahkan sampai remang-remang. Di kegelapan batin itu, guru sejati tetap teguh. Oleh sebab itu, banyak orang yang telah berbuat kotor, selingkuh, mencuri, bohong, korupsi, dan lain-lain akhirnya bertekuk lutut, bertobat. Tobat adalah jalan kembali ke fitrah. Fitrah adalah potret jati diri. Lewat buku ini, pembaca diajak menghayati diri dari sisi kejawen. Kejawen mengajarkan berbagai hal lewat juru penerang guru sejati. Tanpa guru sejati, hidup manusia akan kehilangan arah... |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Suluk Kiai Cebolek dalam konflik keberagamaan dan kearifan lokal Ubaidillah Achmad, Yuliyatun Tajuddin, 2014 On mysticism thoughts of Ahmad Al-Mutamakkin, a Javanese ulama. |
serat dewa ruci sunan kalijaga: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM UNTUK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS 9 Dr. H. Murodi, MA, Erta Mahyudin, M.PdI, Buku pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam untuk kelas IX Madrasah Tsanawiyah (MTs) ini disusun berdasarkan kurikulum madrasah sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Agama RI No. 183 Tahun 2019, yang dalam implementasinya berpedoman kepada Keputusan Menteri Agama RI No. 184 tahun 2019. Pengembangan dari kurikulum 2013 diharapkan akan lebih mampu mempersiapkan peserta didik yang disamping taat melaksanakan kewajiban beragama, juga mampu mengekspresikan pemahaman agamanya dalam hidup bersama yang multikultural, multietnis, multifaham keagamaan dan kompleksitas kehidupan secara bertanggung jawab, toleran dan moderat dalam kerangka berbangsa dan bernegara Indonesia. Dari segi aspek penyajian, kurikulum baru ini masih tetap berbasiskan kompetensi, dengan memberikan perhatian yang seimbang terhadap tiga aspek: afektif (sikap spiritual dan sikap sosial) kognitif dan psikomotorik, yang harus diperhatikan dalam penentuan tujuan dan penilaian pembelajaran, seperti pada kurikulum 2013 yang lalu. Buku ini terdiri dari tujuh bab. Setiap bab diawali dengan menyebutkan Kompetensi Dasar dan tujuan pembelajaran bab yang bersangkutan, lalu peta konsep, mengamati dan bertanya terutama dengan media gambar, kemudian materi utama yaitu uraian dari judul atau pokok bahasan Bab tersebut, beserta rangkumannya, dan diakhiri dengan latihan terkait materi pelajaran itu. Termasuk dalam latihan ini adalah pemberian tugas yang perlu dilakukan peserta didik baik secara mandiri ataupun kelompok. Latihan juga diberikan pada akhir semester ganjil dan semester genap, yang sekaligus dapat dijadikan alat penilaian terhadap prestasi peserta didik pada semester yang bersangkutan. Terakhir disampaikan glosarium dan kepustakaan. Untuk mencapai kompetensi dan tujuan pembelajaran, maka digunakan pendekatan saintifik, seperti pada kurikulum lama, namun tentu dengan metode, langkah-langkah belajar serta sistem penilaian yang disesuaikan dengan karakteristik materi pelajaran agama (PAI) itu sendiri, dan di pihak lain disesuaikan pula dengan situasi dan kondisi real di madrasah, seperti masalah keterbatasan waktu dan ketersediaan sarana serta fasilitas belajar yang dibutuhkan |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Jurnal penelitian agama , 1994 |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Dr. H. Murodi, MA, Bismillahirrahmanirrahim Buku pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam untuk Madrasah Tsanawiyah (MTS) Kelas IX ini disusun tetap berdasarkan Kurikulum Madrasah yang dikeluarkan Menteri Agama RI Tahun 2013, yang dalam pelaksanaannya berpedoman kepada Keputusan Menteri Agama RI No. 165 Tahun 2014, dan Surat Edaran Dirjen Pendis Kemenag RI Tahun 2015, terdiri atas 6 Bab. Setiap bab mengandung: uraian materi pelajaran, ringkasan, latihan dan tugas dari bab yang bersangkutan. |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Caraka , 1997 |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Mati Sebelum Mati Fahruddin Faiz, 2024-11-22 “Kedudukan Gus Faiz ini bagiku ibarat pemandu ziarah sumur tua. Di sumur itu terkandung segala sumber kearifan leluhur. Generasi kini nyaris tak ada lagi yang menganggap sumur mangkrak itu luhur kecuali hanya angkernya, hingga tiba masa Gus Faiz hadir di sana.” --Sujiwo Tejo, Penulis dan Budayawan “Penjelasan Mas Faiz soal Ilmu Jawa benar-benar mind blowing. Banyak sekali hal baru yang saya dapatkan terkait pemaknaan budaya dan ritual Jawa yang ternyata luar biasa. Buku ini penting untuk dibaca agar kita memahami budaya leluhur yang sudah semakin hilang maknanya.” --Abu Marlo, Dialogue Positive Founder -------------- Kebudayaan Jawa sangat kaya dengan nilai-nilai kemanusiaan, keilahian, serta kearifan lokal; juga sangat memperhatikan makna-makna hidup batiniah. Lebih dari itu, budaya Jawa sangat terbuka untuk beradaptasi dengan berbagai tradisi, termasuk tradisi religius-spiritual, seperti Hindu, Buddha, dan Islam, sehingga membuatnya semakin beragam. Buku ini membahas kearifan-kearifan Jawa dengan menyelami makna, menemukan hikmah serta kaitannya dengan kehidupan masa kini. Siapa pun, dari latar belakang apa pun, bisa mengambil pelajaran dan menerapkan nilai-nilai luhur di dalamnya. -- Mizan | Noura Books | Noura Publishing | Penerbit Mizan | Noura |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Kawin Lintas Agama ; Perspektif Kritik Nalar Islam Suhadi, 2006-01-01 Buku hasil penelitian karangan Suhadi ini berusaha mengemukakan bahwa perkawinan merupakan ekspresi percintan yang paling beradab. Akan tetapi, dua insan yang memiliki keyakinan berbeda tidak memiliki kesempatan untuk mewujudkan impianya. Atas nama agama, perkawinan yang dilakukan antar insan yang berbeda keyakinan itu pun ditentang dan dicap haram. Tak pelak, perkawinan menjadi simbol antagonisme. Semua itu hanya Karena satu sebab, Beda Agama. |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Laku hidup Kanjeng Sunan Kalijaga , 2008 Life philosophy of Sunan Kalijaga, propagator of Islam in Demak, based on Javanese literary classic on Serat Kaki Walaka. |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Apa Kabar Islam Kita? Esai-esai Kaweruh Jumatan Masjid Jendral Sudirman Yogyakarta (buku kedua) Biro MJS Press, 2019-04-19 Sementara keber-Islaman mengalami komodifikasi, Masjid Jendral Sudirman (MJS) mencoba bereksperimentasi dengan menaja serangkaian kegiatan dalam bingkai spiritual, mengasah pada yang intelektual, sembari menguri-uri kebudayaan. Ketiganya menjadi semacam core gerak memakmurkan masjid, bahwa sebuah masjid tak sekadar sebagai tempat sujud, tetapi juga menjadi tempat kaji dan ngaji maupun kegiatan literasi masjid. Pada yang terakhir ini, bagaimana dari masjid juga bisa memproduksi tulisan dalam bentuk buletin dengan tema-tema yang beragam. Buku ini menjadi buku kedua dari buku kumpulan tulisan kaweruh Jumatan MJS. Tulisan yang dimuat terdiri dari tahun 1436 H (18 tulisan), 1437 H (13 tulisan), 1438 H (25 tulisan) dan tahun 1439 H (20 tulisan). Karena mengangkat beragam tema yang dibahas, kami kelompokkannya menjadi tujuh bagian: ikhtiar, kaweruh, urup, puasa, urip, catatan ngaji dan resensi. Harapanya, dapat membantu pembaca dalam merunutkan ide pada setiap tulisan. Sekalipun tidak, memang masing-masing tulisan dapat berdiri sendiri dan tidak harus dibaca secara runut dari depan ke belakang. Pembaca dapat menikmatinya dari lembar yang mana suka. Sebagai petanda, 23 April 2015 adalah tulisan pertama dari tahun 1436 H yang dimuat dan 7 September 2018 merupakan tulisan terakhir dari tahun 1439 H yang dimuat. Menerbitkan kumpulan tulisan buletin Jumat sebagai bagian dari gerak yang kami coba mulai: literasi masjid. Inilah eksperimentasi kami dalam rangka memakmurkan masjid. Salam-salaman, Biro MJS Press MJS Press | Bookpaper | 15 x 23 cm | xvi + 378 hlm | |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Ilmu kasampurnan Purwadi, 2007 Criticism on mysticism in Serat Dewaruci, a Javanese mystical poem in macapat verse. |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Dinamika sosial di perkotaan pantura dan implikasinya bagi Indonesia Riwanto Tirtosudarmo, 2010 On social and economic conditions in Banten Province dan Kabupaten Demak; collection of research reports. |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Descriptive Catalogue of the Javanese Manuscripts and Printed Books in the Main Libraries of Surakarta and Yogyakarta Nikolaus Girardet, Soetanto (R. M.), 1983 |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Tasawuf Jawa : Kesalehan Spiritual Muslim Jawa DR. HJ SRI HARINI, S.AG., M.SI., 2019 Tasawuf hakikatnya adalah ilmu untuk mensucikan hati. Jika fikih atau syariat dipandang sebagai ilmu lahir, maka tasawuf merupakan ilmu yang berotientasi pada ranah batin. Kesucian dan kebersihan batin ini dibutuhkan untuk mencapai cahaya Tuhan. Dengan demikian diharapkan sesorang bisa berakhlak mulia. Sifat tasawuf yang esoterik membuatnya dapat bertemu dan bersatu dengan tradisi lain, termasuk tradisi Jawa. Di mana peradaban Jawa juga tertumpah pada alam batin. Buku ini secara detail mengupas mengenai tasawuf Jawa baik dari sisi historis maupun isinya. Di sini kita disuguhkan samudra hikmah dan nilai-nilai yang begitu luas sebagai kombinasi dari khazanah tasawuf dan tradisi Jawa. Ukuran buku: 14x20.5 Tebal buku: 284 Tahun terbit: 2019 Kertas isi: bookpaper |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Menyongsong Sang Ratu Adil Bambang Noorsena, 2021-02-16 Menyoal Ratu Adil di tengah-tengah situasi bangsa dan negara sekarang, sudah barang tentu sangat menarik. Akan tetapi, buku ini tidak hanya menyoal sosok Ratu Adil politis (this worldly orientation), tetapi lebih pada Mesiah eskatologi dunia yang akan datang (other worldly orientation). Menariknya, dalam perspektif Jawa, semua agama dan tradisi spiritual bertemu. Akhirnya, kita diajak untuk turut mengunjungi kios demi kios pasar malam agama (meminjam istilah Anthony de Mello, SJ) di depan rumah joglo spiritualitas Jawa. Tarik-menarik pengaruh agama-agama dengan kejawaan dalam rentangan sejarahnya yang panjang, juga tak kalah menariknya. Dari pustaka Kalimahosada menjadi Kalimah Syahadat, personifikasi Portugis-Kristen dengan sosok Dewi Srani, dongeng Ranggawasita mengenai masuk Kristen-nya Ajisaka, sang pencipta Hanacaraka hingga pertemuan para kiai Jawa dengan Yesus dan Iman Kristen. |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Andharan dan tafsir filsafat ha na ca ra ka Soeprapto Nitihardjo, 2001 Symbolic meaning of hanacaraka, the old Javanese script. |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Komik seri Walisong , 2000 |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Manekung di Puncak Gunung Suhardi, 2019-01-02 Buku ini merupakan terjemahan dan saduran disertasi penulis yang berjudul “Mystical Practices and Religious Belief in Contemporary Java”, yang ditulis pada tahun awal 90-an di University of Kent at Canterbury, Inggris. Judul tersebut kemudian dialihbahasakan menjadi Manekung di Puncak Gunung dengan subjudul Jalan Keselamatan Kejawen. Memang ada selang waktu yang lama antara penulisan tesis dengan penerbitan buku ini, ketika masyarakat Jawa tentu telah mengalami perubahan-perubahan yang cukup berarti, terutama di bidang ekonomi dan sarana kehidupan teknologi. Sekalipun kita paham tentang kuatnya keyakinan agama dari pengaruh perubahan itu, tetapi perihal budaya Kejawen telah mengalami pergeseran akibat dari politik agamaisasi. Akan tetapi, pergeseran itu terjadi hanya pada bentuk kulit luarnya dan tidak menyentuh pada inti visi budayanya. Oleh karena itu, masih ada sebagian besar orang Jawa yang tetap menjalankan budaya dan menghayati ngelmu Kejawen hingga hari ini. Maka, sebagai pertanggungjawaban jarak waktu penerbitan ini, penulis telah berupaya keras menyerasikan fakta dan telaah kajian ini dengan situasi yang sedang berlangsung dalam masyarakat Jawa belakangan ini. Alih bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dikerjakan sendiri oleh penulis selama lebih dari satu tahun. Penerbitan buku ini bertujuan untuk memperluas khazanah perbincangan tentang budaya dan ngelmu Kejawen. Tema ini memang secara luas telah menjadi isu kajian dan telaah, baik di kalangan awam maupun akademisi sehingga harapannya buku ini menjadi tambahan pemahaman atas telaah yang sudah ada. Namun demikian, mungkin juga buku ini berisi interpretasi tandingan, bahkan perlawanan terhadap telaah yang sudah ada. Selain sebagai bahan bacaan bagi kalangan akademisi dan mahasiswa Ilmu Sosial dan Budaya, buku ini juga terbuka sebagai bahan bacaan bagi kalangan umum yang berminat memahami budaya Jawa. Kajian buku ini mengedepankan visi budaya Kejawen dengan menerapkan pendekatan interpretatif-simbolik dan fungsionalisme-struktural. Pendekatan ini digunakan untuk melihat daya tahan eksistensi budaya dan ngelmu Kejawen terhadap gencarnya penetrasi teknologi modern dalam arus globalisasi. |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Takhayul Milenial Damhuri Muhammad, 2020-04-10 Semacam refleksi atas kebudayaan sebagai kenyataan hari ini. Nalar telah menapak di pusaran mesin-mesin cerdas, tapi takhayul tak mau ketinggalan. Ia bagai sedang berjuang juga merebut sebuah ruang yang hampa udara di semesta keluasan samudera Big Data. Ditulis Damhuri dengan sinisme seorang prosais, dan ketekunan diskursif seorang pengajar filsafat. Menyingkap kebimbangan jamak yang mewabah dalam pusaran peradaban pasca fakta, dengan cara menertawakannya, tanpa pretensi menggurui. |
serat dewa ruci sunan kalijaga: Puncak Makrifat Jawa Muhaji Fikriono, 2012-07-01 Ki Ageng Suryomentaram (20 Mei 1892-18 Maret 1962) adalah putra Sri Sultan Hamengku Buwono VII dengan nama BRM (Bendara Raden Mas) Kudiarmadji. Seperti halnya tokoh sufi Ibrahim Ibnu Adham dan Sidharta Gautama, Ki Ageng Suryomentaram juga mengalami kegelisahan batin yang mendalam meskipun ia hidup di dalam keraton. Ia pun kabur dan menyamar sebagai rakyat jelata dan mengganti namanya, Notodongso. Selama pengembaraan dan tirakatnya itulah berbagai temuan dan pencerahan ia dapatkan. Dari berbagai karya dan tulisannya, satu di antaranya adalah Langgar. Buku Langgar yang semula berbahasa Jawa ini kemudian diterjemahkan dan diberikan penjelasan secara mendalam oleh penulis. Dalam buku ini penulis, yang juga penulis ?Hikam untuk Semua?, secara tekun dan penuh penghayatan mencoba menelusuri relung-relung pengetahuan Ki Ageng Suryomentaram lebih mendalam. Penulis juga memberi kesempatan kepada pembaca untuk menelusuri lebih jauh perenungan dan temuan-temuan Ki Ageng. Buku ini semakin menarik untuk dikaji karena diapresiasi oleh seseorang yang memiliki latar belakang tradisi pesantren yang ketat sekaligus pengalaman hidup yang getir dan dilematis. Tak heran, bila pertemuan penulis dengan khasanah Ki Ageng Suryomentaram seakan menempatkan dirinya sebagai ?murid? dan ?guru?. Bahkan dalam buku ini, penulis menyejajarkan sosok Guru Ageng Suryomentaram dengan sosok Syaikh al-Akbar Ibn ?Arabi, karena kejeniusan Ki Ageng dalam mengeksplorasi dan mengelaborasi khasanah jiwa manusia. [Mizan, Nourabooks, Sejarah, Jawa, Islam, Indonesia] |
Serato | The world’s best DJ and music production software
Serato creates unrivalled DJ and music production software. From unknown to the greatest, Serato is the top choice for millions of DJs and producers worldwide.
Download - Serato DJ - DJ Software
Download Serato DJ Pro software. Get the latest version of the world's leading DJ software.
Serato DJ Pro 3.1 is here | Serato
Activate ‘Replace Pad Mode with Stems’ in Three Easy Steps: Getting started with the new features in DJ Pro 3.1 is quick and easy. Connect Your Device: Connect your supported …
Using Apple Music streaming with Serato DJ Pro
Log-in to Apple Music streaming via Serato DJ Pro. Open Serato DJ Pro, and navigate to Setup > Library + Display > Music Streaming:; Enable Show Streaming Services, if disabled, then …
Serato Downloads
Serato DJ, World Leading DJ and Music software. Serato provides award-winning DJ software used by the leading touring and club DJs. Blend, mix and scratch your tracks with Serato DJ.
Serato DJ Lite - Free DJ Software - Download
Serato DJ Lite is a stripped back version of Serato DJ Pro. With all the features you need to start DJing. It’s free to use with or without compatible hardware.
Serato DJ Pro 3.0.1 & Serato DJ Lite 3.0.1 are out now
Serato DJ Pro 3.0.1 and Serato DJ Lite 3.0.1 have arrived, bringing support for the Hercules DJControl Inpulse 300 MK2, Numark Mixstream Pro +, and Mixstream Pro.. Hercules …
Serato DJ Pro - Professional DJ Software - Download
Serato DJ Pro delivers all the features and performance to meet the demands of DJs. Try for free or subscribe from USD 9.99 per month.
The world’s best DJ software - Serato
Serato DJ is the most popular DJ software globally, used by millions of DJs worldwide.
Serato DJ Pro 2.5.5 & Serato DJ Lite 1.5.5 | Serato
May 24, 2021 · Serato DJ Pro 2.5.5 and Serato DJ Lite 1.5.5 have arrived, bringing a new Serato Virtual Audio Driver and an update to Plays. Our DJ software has also seen a range of new …
Serato | The world’s best DJ and music production software
Serato creates unrivalled DJ and music production software. From unknown to the greatest, Serato is the top choice for millions of DJs and producers worldwide.
Download - Serato DJ - DJ Software
Download Serato DJ Pro software. Get the latest version of the world's leading DJ software.
Serato DJ Pro 3.1 is here | Serato
Activate ‘Replace Pad Mode with Stems’ in Three Easy Steps: Getting started with the new features in DJ Pro 3.1 is quick and easy. Connect Your Device: Connect your supported Serato …
Using Apple Music streaming with Serato DJ Pro
Log-in to Apple Music streaming via Serato DJ Pro. Open Serato DJ Pro, and navigate to Setup > Library + Display > Music Streaming:; Enable Show Streaming Services, if disabled, then …
Serato Downloads
Serato DJ, World Leading DJ and Music software. Serato provides award-winning DJ software used by the leading touring and club DJs. Blend, mix and scratch your tracks with Serato DJ.
Serato DJ Lite - Free DJ Software - Download
Serato DJ Lite is a stripped back version of Serato DJ Pro. With all the features you need to start DJing. It’s free to use with or without compatible hardware.
Serato DJ Pro 3.0.1 & Serato DJ Lite 3.0.1 are out now
Serato DJ Pro 3.0.1 and Serato DJ Lite 3.0.1 have arrived, bringing support for the Hercules DJControl Inpulse 300 MK2, Numark Mixstream Pro +, and Mixstream Pro.. Hercules …
Serato DJ Pro - Professional DJ Software - Download
Serato DJ Pro delivers all the features and performance to meet the demands of DJs. Try for free or subscribe from USD 9.99 per month.
The world’s best DJ software - Serato
Serato DJ is the most popular DJ software globally, used by millions of DJs worldwide.
Serato DJ Pro 2.5.5 & Serato DJ Lite 1.5.5 | Serato
May 24, 2021 · Serato DJ Pro 2.5.5 and Serato DJ Lite 1.5.5 have arrived, bringing a new Serato Virtual Audio Driver and an update to Plays. Our DJ software has also seen a range of new …