Advertisement
penyambung lidah rakyat: Bung Karno dibunuh tiga kali? Asvi Warman Adam, 2010 Political conditions and downfall of Soekarno's administration until the time of his death. |
penyambung lidah rakyat: Membongkar manipulasi sejarah Asvi Warman Adam, 2009 On history of Indonesia since independence until now. |
penyambung lidah rakyat: Bung Karno Cindy Heller Adams, 2011 |
penyambung lidah rakyat: Kisah istimewa Bung Karno , 2010 Collection of essays on the life of Soekarno, the first president of Indonesia. |
penyambung lidah rakyat: 100 tokoh yang mengubah Indonesia , 2005 Short biographies of hundred prominent figures in Indonesia. |
penyambung lidah rakyat: Language and Power Benedict R. O'G. Anderson, 2006 In this lively book, Benedict R. O'G. Anderson explores the cultural and political contradictions that have arisen from two critical facts in Indonesian history: that while the Indonesian nation is young, the Indonesian nation is ancient originating in the early seventeenth-century Dutch conquests; and that contemporary politics are conducted in a new language. Bahasa Indonesia, by peoples (especially the Javanese) whose cultures are rooted in medieval times. Analyzing a spectrum of examples from classical poetry to public monuments and cartoons, Anderson deepens our understanding of the interaction between modern and traditional notions of power, the mediation of power by language, and the development of national consciousness. Language and Power, now republished as part of Equinox Publishing's Classic Indonesia series, brings together eight of Anderson's most influential essays over the past two decades and is essential reading for anyone studying the Indonesian country, people or language. Benedict Anderson is one of the world's leading authorities on Southeast Asian nationalism and particularly on Indonesia. He is Professor of International Studies and Director of the Modern Indonesia Project at Cornell University, New York. His other works include Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism and The Spectre of Comparisons: Nationalism, Southeast Asia, and the World. |
penyambung lidah rakyat: Bung Karno, penyambung lidah rakyat Indonesia Cindy Adams, Syamsu Hadi, Yayasan Bung Karno (Jakarta)., 2007 |
penyambung lidah rakyat: Intelijen bertawaf Prayitno Ramelan, 2009 Author's personal reminiscences on the intelligence activities in Indonesia. |
penyambung lidah rakyat: Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno Soekarno, 2006 |
penyambung lidah rakyat: Dangdut Stories Andrew N. Weintraub, 2010-09-21 A keen critic of culture in modern Indonesia, Andrew N. Weintraub shows how a genre of Indonesian music called dangdut evolved from a debased form of urban popular music to a prominent role in Indonesian cultural politics and the commercial music industry. Dangdut Stories is a social and musical history of dangdut within a range of broader narratives about class, gender, ethnicity, and nation in post-independence Indonesia (1945-present). |
penyambung lidah rakyat: Sukarno, tentara, PKI Rosihan Anwar, 2006 Power play among Soekarno, Indonesia's first president, Angkatan Bersenjata (the Indonesian Armed Forces), and Partai Komunis Indonesia (the Indonesian Communist Party) just before the 1965 coup d'état. |
penyambung lidah rakyat: Seri Buku TEMPO: Bapak Bangsa Sukarno , |
penyambung lidah rakyat: Indonesian Readings John U. Wolff, 2018-05-31 Includes an Indonesian-English glossary (over 3,700 words), as well as a description of the Indonesian use of the Arabic alphabet. |
penyambung lidah rakyat: Masyarakat Indonesia (2006) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, |
penyambung lidah rakyat: Menjadi Merdeka 1945-2020 Budi Susanto, SJ., 2021-04-02 Pada bulan Agustus 1998, tiga bulan sesudah peristiwa yang dinamai dan dinamakan “Reformasi Mei 1998,” di Indonesia, penulis bertemu dengan Pak Kahin. Beliau memberi pesan kepada penulis dan teman-teman lain alumni Cornell di Indonesia untuk meneliti dan memberi perhatian lebih baik tentang tokoh-tokoh nasionalisme Indonesia yang berjuang dalam sepuluh tahun pertama sesudah proklamasi kemerdekaan RI. Mendiang Pak Kahin memang (pernah) mengatakan bahwa hal membangun, mengembangkan dan menjaga negara bangsa Indonesia, republik nasionalis, bukan sekadar dengan dua pilihan: angkat senjata atau diplomasi saja. RI memerlukan gerakan nasionalisme yang mendahului kedua hal itu, yaitu sesuatu yang berakar dalam hati rakyat, yang mampu mengundang rakyat untuk bangkit, dan bertindak dalam kesadaran politis. |
penyambung lidah rakyat: Mikul Dhuwur Mendhem Jero Handri Raharjo dan Irawan Jati, 2019-01-01 Peralihan kekuasaan antara Sukarno ke Soeharto begitu penuh liku. Saat itu aroma kudeta sangat kental, situasi politik-ekonomi pasca tragedi '65 juga tidak terkendali. Lalu muncullah Orde Baru di bawah kekuasaan Soeharto. Sejak Orde Baru berkuasa, berbagai macam usaha telah dilakukan untuk menghapus Sukarno dari ingatan bangsa Indonesia (desukarnoisasi). Semua hal yang berkaitan dengan Sukarno dihilangkan. Mulai dari kebijakan, ide-ide, simbol-simbol, sejarah, hingga kontribusi Sukarno pada lahirnya Pancasila juga direduksi dan dimanipulasi. Pada buku-buku sejarah di sekolah, semua materi ideologi negara itu tidak disangkutpautkan dengan Sukarno. nama-nama tempat yang terpaut dengan Sukarno diganti. Peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni dilarang. bahkan makam Sukarno pun selama kurang lebih sepuluh tahun awal dijaga ketat tentara dan tak seorang pun diperbolehkan mendekat. Buku ini mengungkapkan segala hal pertentangan ide dan pemikiran Sukarno dengan Soeharto. Berbagai kebijakan yang telah diambil Sukarno kemudian dihapus Soeharto, mulai dari Demokrasi Terpimpin, masalah Freeport, Ganefo, Ganyang Malaysia, Conefo, Pepera, bahkan wasiat Sukarno. |
penyambung lidah rakyat: Dari Gestapu ke Reformasi Salim Said, 2013-12-01 ?Salim Said adalah mantan wartawan dengan pengalaman panjang. Juga pakar terkemuka tentang masalah militer di Indonesia. Kemudian memasuki dunia akademis sampai meraih derajat Ph.D. di AS. Ketajaman analisis dan kekayaan informasi penulisnya jelas terlihat pada buku yang ada di tangan Anda sekarang ini.? ?Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif Guru Besar Sejarah dan mantan Ketua PP Muhammadiyah. ÿ ?Membaca buku Prof. Salim Said ini sungguh memberikan pemahaman baru bagi saya tentang perjalanan sejarah Indonesia, khususnya menjelang pemberontakan PKI, dan perjalanan bangsa Indonesia semasa Orde Baru. Buku ini sangat baik untuk dibaca oleh para perwira TNI maupun pemimpin-pemimpin muda Indonesia umumnya.? ?Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan ÿ ?Kesaksian Salim Said ini tidaklah sekadar mengisahkan berbagai peristiwa yang telah dilalui bangsa, tetapi dengan simpatik dan kritis juga menjelaskannya. Maka, sebuah buku yang mengasyikkan dan mencerdaskan pun kini telah bisa dinikmati.? ?Prof. Dr. Taufik Abdullah Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia ÿ ?Setiap membaca buku Salim Said menyangkut perjalanan sejarah TNI, selalu saja tampil cerita baru yang sebelumnya tidak pernah diketahui secara luas. Di tengah kelangkaan karya tulis sejarah TNI, buku ini menjadi pemenuh kebutuhan yang sangat berguna.? ?Letjen TNI (Purn.) Kiki Syahnakri mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ÿ ?Prof. Salim Said menunjukkan betapa dekatnya profesi akademisi dan kegiatan kewartawanan. Bermodalkan pengalaman dari kedua profesi itu, Prof. Salim Said merekam perjalanan sejarah dengan jeli, cermat, dan seimbang.? ?Atmadji Sumarkidjo wartawan senior/pengamat militer dan penulis biografi Jenderal TNI (Purn.) M. Jusuf ÿ ?Cakupan buku ini cukup menarik karena dimotori oleh kesaksian-kesaksian. Adorasi terhadap Benny Moerdani membuat catatan sangat ?long winding?. Saya kagum sekali membaca bahwa Jenderal Bintang Lima yang diberikan kepada Nasution, Soeharto, dan Sudirman adalah prakarsa Salim Said.? ?Letjen TNI (Purn.) Rais Abin mantan Panglima pasukan PBB di Sinai, Asisten Perencanaan Umum Mabes ABRI serta mantan Dubes di Singapura dan Malaysiaÿ [Mizan, Biografi, Inspirasi, Indonesia] |
penyambung lidah rakyat: Bung Karno di antara saksi dan peristiwa , 2009 Essays on political views and life of Soekarno, the first Indonesian President. |
penyambung lidah rakyat: Jiwa yang Merdeka Muhammad Naf'an, 2014-01-09 Masihkah ada setitik kepekaan di dalam hati kita? Masihkah ada secuil kekuatan untuk bangkit dari keterpurukan? Masihkah ada sepercik cahaya yang menuntun niat untuk keluar dari jeratan kebodohan? Masihkah kita tega merendahkan derajat rohani kita di bawah kendali ambisi, gengsi, juga kekuasaan materi? Bisakah kita meraih kemerdekaan di tengah himpitan derita dan penindasan? Mampukah kita melawan gelombang keserakahan dan kesewenang-wenangan yang telah mendarah daging dalam diri? Beranikah kita melawan diri kita sendiri? Jiwa yang Merdeka adalah sebuah bahan bakar. Rangkaian dialektika perjalanan, romantika kehidupan, motivasi, dan cakrawala pemikiranyang dibungkus secara harmoni dengan balutan daun cinta dan tali kasih sayang. Menyaksikan secara nyata ayat-ayat Tuhan yang tidak sekadar dibunyikan lewat tenggorokan, tetapi dibaca dengan perenungan juga penghayatan. Berbagai persoalan umat dan bangsa dipotret secara aktual dan komprehensif. Seputar moral, mental, keadilan ekonomi, politik, pendidikan, budaya, hukum, hingga tasawuf, dikemas sederhana dan disajikan pada piring-piring universal. Menggugat hati yang gelisah, menggali kelemahan diri, menemukan potensi, membuka celah perasaan, dan menyampaikan kabar gembira akan datangnya kemerdekaan bagi jiwa-jiwa yang berani beranjak bangkit untuk berperang melawan segala bentuk penjajahan atas jati diri dan hati nurani. Dan semua itu tidak semata-mata atas kekuatan dan kehebatan diri, melainkan karena kekuatan kasih sayang Allah dan Rasul-Nya. |
penyambung lidah rakyat: Catatan pinggir 3 Goenawan Mohamad, TEMPO Publishing, 2012 Buku ini merupakan kumpulan 160 esai pendek Goenawan Mohamad yang pernah dimuat majalah Tempo dari Januari 1986 sampai Februari 1990. Diawali dengan esai berjudul “Ding” (4 Januari 1986) sampai yang terakhir “Asongan” (24 Februari 1990). Esai-esai yang dikenal sebagai Catatan Pinggir itu berbicara beragam hal, bahkan hampir semua hal yang dekat dengan peristiwa di masyarakat dalam kurun waktu empat tahun itu: tentang kecemasan, kebebasan, kekuasaan, kemerdekaan, keserakahan, kebahagiaan, demokrasi. Mengenai topik yang disebut terakhir, William Liddle, dalam Kata Pengantar untuk buku ini, mengatakan kiranya jelas bahwa Goenawan sangat menyakini demokrasi sebagai jenis pemerintahan yang terbaik bagi negara kebangsaan Dunia Ketiga seperti Indonesia. Tetapi dia tidak berpretensi seolah-olah demokrasi dengan sendirinya mampu menyelesaikan segala persoalan…. Goenawan Mohamad, kata Liddle, adalah burung langka dalam sangkar intelektual modern Indonesia. Dia menolak tegas pengkotakan Timur-Barat. Dalam sejumlah Catatan Pinggir ini, kata Liddle, dikotomi Timur-Barat beberapa kali ditampik Goenawan. |
penyambung lidah rakyat: The Uncensored of Bung Karno Abraham Panumbangan, 2016-10-26 Soekarno sudah dikenal sebagai bapak bangsa. Kepiawaian beliau mempimpin bangsa ini sudah menjadi sesuatu yang diketahui khalayak. Buku ini memberi banyak informasi yang mungkin belum diketahui kebanyakan orang. Rahasia mengenai bapak bangsa ini mungkin banyak ditutupi dan diselewengkan ketika rezim pasca Soekarno berkuasa. Kenalilah Sang Proklamator dengan menyelami kisahnya di dalam buku ini. |
penyambung lidah rakyat: Other Indonesians James Joseph Errington, 2022 In 1928, members of a young subaltern Indonesian elite pirated the language of the Dutch empire, bringing the Indonesian language into being along with its nation. Today, Indonesian is the language of two hundred and forty million citizens but is the native language of no one. Through rich analysis focused on the interplay of language varieties in two remote Indonesian provinces, Other Indonesians describes the unique language dynamic which has enabled the development of modern, democratic Indonesia. Complicating binaries that pit low against high Indonesian, or standard against mixed, J. Joseph Errington argues that it is precisely the un-ethnic, non-territorial quality of Indonesian that enables its speakers to express themselves as members of a national community. This detailed account locates Indonesian not only within the institutions which give it distinctive value in the nation, but also in the biographies of its young, educated speakers. With a nuanced understanding of national identity, this book shows how careful analysis of Indonesia can provide insight into broader dynamics of postcolonial nationalism in a globalizing world. |
penyambung lidah rakyat: Creeping Coup d’Etat Mayjen Suharto Sukmawati Sukarno, 2011-01-01 Buku ini adalah catatan kesaksian Sukmawati Sukarno pada apa yang terjadi dengan Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno sesaat setelah terjadinya tragedi terkelam dalam sejarah bangsa Indonesia, G 30 S. Kegundahannya terhadap pencarian kebenaran membuatnya menuliskan buku ini, yang sebagian besarnya menceritakan tentang penderitaan yang harus dihadapi oleh Bung Karno sejak tahun 1965 hingga menjelang akhir hayat. Apabila buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy Adams kerap menjadi acuan untuk menggambarkan sejarah hidup sang Pemimpin Besar sejak lahir hingga tahun 1965, maka buku ini layaknya menjadi episode akhir dari buku Cindy Adams itu. Betapa sang Pahlawan yang telah mengorbankan segalanya untuk kemerdekaan RI ternyata telah disia-siakan oleh bangsanya sendiri... |
penyambung lidah rakyat: The Remarkable Story of Soekarno Adimitra Nursalim, 2020-01-01 Lahir dengan nama Koesno Sosrodihardjo, putra dari Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai menjalani masa kecilnya sebagai anak yang sakit-sakitan. Oleh karena itu, keduanya memutuskan untuk mengubah nama sang anak dari “Koesno Sosrodiharjo” menjadi “Soekarno”. Namun siapa yang mengira bahwa nama Karno yang diberikan oleh keduanya justru menjadi nama tokoh kunci dalam kemerdekaan Indonesia beberapa tahun kemudian. Soekarno tumbuh menjadi pemuda yang kuat dan karismatik, bahkan dalam kancah menuju dan pascakemerdekaan, Soekarno terbukti telah lihai dalam memainkan hal-hal penting dalam peran-peran sentral yang ia emban. Bagi Belanda, sepak terjang Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan dirasa cukup meresahkan. Sehingga mereka memutuskan untuk menangkap dan mengasingkan Soekarno beberapa kali. Tapi nyatanya, pengalaman ditangkap dan diasingkan oleh Belanda tidak lantas membuat nyali Soekarno menjadi ciut. Bahkan, hal tersebut membuat semangatnya dalam melawan penjajahan semakin ganas. Semasa kepemimpinannya, Soekarno dikenal sebagai sosok pemimpin yang berkarisma. Tetapi, karisma yang dimiliki sang legenda ini bukanlah sesuatu yang menempel karena predikatnya sebagai seorang presiden atau pejuang. Ini adalah percampuran antara bakat alami dan perjalanan hidup yang berliku. |
penyambung lidah rakyat: Buletin Perpus Bung Karno - 2009 / Vol. 1 Perpustakaan Proklamator Bung Karno, Buletin Perpus Bung Karno - 2009 / Vol. 1 |
penyambung lidah rakyat: Positioning, diferensiasi dan brand , 2004 |
penyambung lidah rakyat: Perjuangan Keadilan Agraria Adi D. Bahri, Mohamad Shohibuddin, 2020-02-28 Buku bunga rampai ini adalah jilid kedua dari seri Perjuangan Keadilan Agraria. Pada jilid pertama dibicarakan berbagai dimensi ketidakadilan agraria pada berbagai wilayah geografis yang berlainan serta bagaimana hal itu dialami dan direspons secara beragam oleh kelompok sosial yang berlainan (menurut gender, etnik, kelas, usia dan saling-silang di antaranya). Jilid kedua ini memfokuskan pada figur yang banyak memberi inspirasi pada upaya-upaya memahami, membongkar, dan sekaligus mengoreksi aneka bentuk ketidakadilan agraria di Indonesia: Gunawan Wiradi alias GWR. Dalam buku ini, GWR menyampaikan refleksi personal atas perjalanan hidupnya dalam memperjuangkan agenda reforma agraria. Peranan penting GWR dalam perjuangan agenda ini tercermin dalam testimoni lintas generasi yang dicantumkan dalam buku ini. Beberapa tulisan lain berupaya mengembangkan lebih lanjut inspirasi GWR dengan menjelajahi berbagai jalan baru perjuangan keadilan agraria. Tidak kalah menarik, bagian terakhir buku ini berisi persembahan karya-karya sastra (prosa dan puisi) yang mengekspresikan aneka bentuk pergulatan agraria yang terus dialami rakyat pedesaan di negeri ini. |
penyambung lidah rakyat: After the New Order Abidin Kusno, 2013-11-30 After the New Order follows up Abidin Kusno’s well-received Behind the Postcolonial and The Appearances of Memory. This new work explores the formation of populist urban programs in post-Suharto Jakarta and the cultural and political contradictions that have arisen as a result of the continuing influence of the Suharto-era’s neoliberal ideology of development. Analyzing a spectrum of urban agendas from waterfront city to green environment and housing for the poor, Kusno deepens our understanding of the spatial mediation of power, the interaction between elite and populist urban imaginings, and how past ideologies are integral to the present even as they are newly reconfigured. The book brings together eight chapters that examine the anxiety over the destiny of Jakarta in its efforts to resolve the crisis of the city. In the first group of chapters Kusno considers the fate and fortune of two building types, namely the city hall and the shop house, over a longue duree as a metonymy for the culture, politics, and society of the city and the nation. Other chapters focus on the intellectual legacies of the Sukarno and Suharto eras and the influence of their spatial paradigms. The final three chapters look at social and ecological consciousness in the post-Suharto era. One reflects on citizens’ responses to the waterfront city project, another on the efforts to “green” the city as it is overrun by capitalism and reaching its ecological limits. The third discusses a recent low-income housing program by exploring the two central issues of land and financing; it illuminates the interaction between the politics of urban space and that of global financial capitalism. The epilogue, consisting of an interview with the author, discusses Kusno’s writings on contemporary Jakarta, his approach to history, and how his work is shaped by concerns over the injustices, violence, and environmental degradation that continue to accompany the city’s democratic transition. After the New Order will be essential reading for anyone—including Asianists, urban historians, social scientists, architects, and planners—concerned with the interplay of space, power, and identity. |
penyambung lidah rakyat: Indonesia Taufik Abdullah, 2009 This book traces the beginning of the process of nation-formation, the struggle for independence, the hopeful beginning of the new nation-state of Indonesia only to be followed by hard and difficult ways to remain true to the ideals of independence. In the process Indonesia with its sprawling archipelago and its multi-ethnic and multi-religious nation has to undergo various types of crisis and internal conflicts, but the ideals that have been nurtured since the beginning when a new nation began to be visualized remain intact. Some changes in the interpretation may have taken place and some deviations here and there can be noticed but the literal meaning of the ideals continues to be the guiding light. In short this is a history of a nation in the continuing effort to retain the ideals of its existence. |
penyambung lidah rakyat: Nationalism, Islam and Marxism Soekarno (ex-president), 1970 |
penyambung lidah rakyat: Kepemimpinan Pemerintahan Muhtar Haboddin, Riki Arswendi, 2022-10-31 Buku kepemimpinan pemerintahan sangat berbeda dengan buku yang ada selama ini. Buku kepemimpinan lebih banyak menggunakan perspektif administrasi dan manajemen, sehingga a-politis. Padahal, mengkaji kepemimpinan merupakan inti dari kajian ilmu pemerintahan. Karena menjadi inti ilmu pemerintahan, maka dalam mengulas kepemimpinan tidak bisa dipisahkan dari cara bekerjanya kekuasaan. Hubungan pemimpin dengan yang dipimpin. Hubungan yang berkuasa dengan dikuasai. Karena itu, buku ini sangat layak untuk dibaca bagi mahasiswa FISIP, birokrat, politisi, pemerhati pemerintahan, dan masyarakat pada umumnya. |
penyambung lidah rakyat: Titik-titik kisar di perjalananku Ahmad Syafii Maarif, 2009 |
penyambung lidah rakyat: Manifesto Modernisasi Pendidikan Islam Lukman Surya, M.Pd, Nur Kholik, M.Si, 2020-02-25 Soekarno sebagai seorang founding father Republik Indonesia memiliki kecerdasan, bahkan karismatik dan kemampuan lisan yang seolah mampu menyihir jutaan rakyat Indonesia ketika menyampaikan orasi. Kemampuan orasinya membuat Rakyat Indonesia jatuh hati pada sosok pemuda yang lahir di Surabaya ini. Tentunya tidak mudah membuat jutaan rakyat jatuh hati terhadap sosok Soekarno jika ia sendiri tidak memiliki kecerdasan, keterampilan berorasi dan wibawa yang kuat. Ide-ide Soekarno, sejarah hidupnya sampai kehidupan pribadinya sampai saat ini masih sering diceritakan seolah-olah sosok Soekarno memancarkan aura daya tarik bagi penulis dan peneliti untuk membedah hingga menguliti latar belakang kehidupan beliau. Berbicara mengenai pendidikan Islam dapatlah dikatakan Soekarno merasa kecewa dan tidak menyetujui paham-paham Islam tradisional, taqlid, dan sikap umat Islam yang menutup pintu ijtihad. Kritik Soekarno memangkat dan terkesan transparan, sehingga tidak sedikit orang yang menuduhnya sebagai anti Islam. Namun ia tidak bergeming dalam menyampaikan berbagai kritikan terhadap paham Islam yang masih kolot. Berangkat dari situlah pendidikan Islam menjadi salah satu perhatian Soekarno, baginya pendidikan Islam merupakan arena untuk mngesah akal, mempertajam akal dan mengembangkan intelektualitas manusia. Melalui berbagai gagasan-gagasanya sebagai seorang proklamator, Soekarno banyak menyebut dan mengidentifikasi berbagai problem yang di hadapi oleh umat Islam terutama yang bersinggungan dengan persoalan kebudayaan, intelektualitas, dan berbagai fonomena politik di dunia Islam. Dengan keyakinannya yang kuat Soekarno menyatakan jika umat Islam mau maju dan melakukan pembaharuan disegala bidang, maka umat Islam bukan lagi agama yang dianut sebatas pengertian ritual, melainkan berubah menjadi kekuatan transformasi dan perubahan. Syukur Alhamdulillahi rabbil' alamin, penulis haturkan dan panjatkan ke hadirat Allah swt. Karena berkat taufiq dan hidayah-Nya serta 'inayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan buku ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw beserta sahabat-sahabatnya dan keluarganya. Buku ini terdiri lima bagian. Bagian pertama berkaitan dengan pendahuluan, metode penulisan buku, kontribusi pemikiran dan pendidikan Islam, konsep pendidikan Islam. Bagian kedua, berkaitan biografi Soekarno, karya-karyanya. Bagian ketiga, berisi tentang pemikiran Soekarno tentang Islam dan pendidikan Islam. Sedangkan bagian keempat merupakan bagian inti yang dimana penulis membahas tentang kontribusi pemikiran Soekarno terhadap pendidikan Islam sekaliguas relevansi pemikiran soekarno terhadap pendidikan Islam kontemporer di Indonesia |
penyambung lidah rakyat: A Comprehensive Indonesian-English Dictionary Alan M. Stevens, A. Ed Schmidgall Tellings, 2004 An Indonesian-English Dictionary. |
penyambung lidah rakyat: Suara bagi bangsa Gilbert Lumoindong, 2003 |
penyambung lidah rakyat: Kupilih Sepi Maman Imanulhaq Faqieh, 2023-02-27 Keseluruhan isi kumpulan puisi, Kupilih Sepi, hanya merupakan jawaban-jawaban, walau sangat sederhana dan terkadang kehilangan arah, dari pertanyaan klasik tentang hubb ul-ilahi, kecintaan pada Tuhan. Dalam bentuk-Nya yang unique, tunggal dan penuh misteri, Tuhan mewujud dalam hasrat (syauq), rindu dan seluruh relasi, yang sangat rumit, dengan sesama ciptaan; laut, angin, rumput, kuda, camar, kekasih, dan bahkan debu. Termasuk di dalamnya, nafas derita (hanin). Menurutku, seluruh bencana yang menimpa bangsa ini sepanjang tahun 2003-2006, yang menjadi tema sebagian besar puisi dalam buku ini, merupakan bentuk cinta Ilahi. |
penyambung lidah rakyat: Ben Ali, Mubarak, Khadafy Nurani Soyomukti, 2024-03-28 Ini adalah kisah kemarahan rakyat atas pemimpin negerinya yang terlalu lama berkuasa. Kekuasaan yang digunakan untuk kepentingan keluarga dan kroni-kroninya pada akhirnya menuai bencana. Rezim-rezim dictator dilawanoleh gerakan rakyat secara massif. Ben Ali dari Tunisia telah terguling. Kemudian Husni Mubarak di Mesir juga Tumbang. Saat buku ini ditulis, Khadafi dari Libya juga sedang diguncang kekuasaannya oleh rakyatnya. Pelajaran politik berharga yang harus diketahui oleh generasi muda Indonesia. |
penyambung lidah rakyat: Filsafat Hukum DR. H. Boy Nurdin, S.H., M.H., 2023-09-19 Tujuan utama dari filsafat menurut Edmund Husserl adalah untuk menjawab berbagai pertanyaan manusia tentang bagaimana cara terbaik untuk hidup dan tumbuh, namun pada kenyataannya filsafat telah menyimpang dari tujuan utamanya. Lebih jauh Husserl mengatakan bahwa para filsuf yang ada pada masa kini, mayoritas lebih menyukai untuk mengkritik terhadap suatu hal, dan bukan mempelajarinya lebih dalam agar dapat dimengerti lebih jauh. Untuk mengembalikan filsafat kepada tujuannya semula memang tidaklah mudah mengingat para mahasiswa selama ini yang menganggap filsafat adalah pelajaran hapalan dan menguras memori ingatan yang membosankan, sehingga tidak jarang dalam proses belajar mengajar mata kuliah filsafat di setiap kampus, banyak yang mengantuk. Dikarenakan alasan-alasan seperti itulah, maka penulis yang juga pengajar filsafat hukum mencoba menyusun buku ini yang mungkin lebih menarik untuk dibaca, dipelajari, kemudian untuk dijadikan bahan kajian bagi pembacanya, agar dapat memahami lebih jauh lagi serta dapat mengambil manfaat bagi kehidupan. |
penyambung lidah rakyat: Merdeka Dari Kekerasan Belajar dari Pengalaman Rismiyati E. Koesma, Ilsa Nelwan, Fitri Ariyanti Abidin, Peter R. Nelwan, Yayasan JaRI, 2025-03-21 Isu kekerasan merupakan isu yang kompleks dengan efek jangka panjang, lintas generasi. Izinkan saya mengomentari para relawan yang sudah bekerja dengan para penyintas, merekalah penyulut harapan. Menjadi relawan bukanlah sebuah tuntutasn pekerjaan tetapi HADIAH. Sebagai seorang relawan anda diberi kesempatan untuk berbagi, memberikan sebagian dari waktu, keahlian, dan cinta kasih anda kepada sesama. Artinya, anda diberi kesempatan untuk menunjukkan bahwa hidup anda berguna atau bermanfaat bagi sesama. Seperti pepatah orang Jawa, Urip iku urup hidup bukanlah sekedar menjalankan berbagai kewajiban, tetapi juga menjadi pelita yang bermanfaat bgi orang lain. Kata urup yang dimaknai seagai sinar atau api atau pelita, adalah simbolisasi dari memberikan petunjuk, inspirasi, contoh - yang berasal dari manusia yang sama rentannya tetapi mampu menunjukkan kekuatan, keuletan, dan kemampuan untuk mengembangkan diri. Menjadi relawan, tidak hanya memberi, tetapi juga menerima - tidak hanya menginspirasi tetapi juga belajar dan memperoleh inspirasi. Menjadi relawan anda mengalami hidup yang penuh dan jujur karena, anda menyadari keterbatasan dan kekurangan anda melalui apa yang anda bagikan. Di samping itu, pengalaman saya menunjukkan bahwa selemah apapun orang yang kita dampingi, kita juga belajar sesuatu yang penting dari dirinya. Selamat bagi relawan JaRI yang menyumbangkan pengalaman anda dalam buku ini. Saya yakin bahwa pengalaman-pengalaman ini adalah hadiah yang tak terlupakan dari dampingan anda dan terima kasih telah berbagi hadiah dengan saya dan pembaca yang lain. Prof Irwanto (Unika Atma Jaya, Jakarta) Buku ini memiliki signifikansi besar karena menyalikan wawasan mendalam mengenai isu kekerasan seksual, yang dijelaskan melalui berbagai kasus yang dibahas secara mendetail. Kekerasan seksual dapat terjadi dalam beragam bentuk dan tidak mengenal batasan usia maupun jenis kelamin, baik sebagai pelaku maupun korban. Buku ini juga menganalisis kompleksitas kekerasan seksual serta berbagai faktor yang berkontribusi dalam memantik fenomena tersebut. Kekerasan seksual bukan sekadar masalah pribadi, melainkan isu sosial yang berdampak luas terhadap seluruh masyarakat. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh korban, tetapi juga oleh individu-individu terdekatnya dan, pada akhirnya, memengaruhi tatanan sosial secara keseluruhan. Trauma yang ditimbulkan akan memiliki dampak jangka panjang, meninggalkan bekas mendalam pada korban dan keluarganya sepanjang hidup mereka. Tak kalah pentingnya adalah peran krusial pelayanan JaRI dalam mendampingi para korban. JaRI beroperasi secara senyap namun efektif, memprioritaskan para korban dan mengintegrasikan mereka dalam jaringan dukungan yang terorganisir dengan baik. JaRI merupakan organisasi Silent Archiver yang patut mendapat penghargaan dari seluruh pihak. Keberlanjutan eksistensinya sebagai organisasi perlu dijamin untuk memastikan kelangsungan dukungan yang diberikan kepada para korban. Ratih Hardjono (Jurnalis) Buku ini beberapa langkah lebih jauh dalam upaya penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Buku ini tidak berangkat dari teori standar penanganan kekerasan yang secara internasional dapat diadopsi, melainkan dipetik dari pengalaman- pengalaman para ahli dan konselor dalam menangani kekerasan berbasis gender itu. Karenanya cakupan yang tersaji begitu kaya, beragam, sekaligus unik. Hal itu dimungkinkan karena buku ini ditulis berdasarkan kenyataan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dikenali polanya tetapi setiap kasus selalu unik dan berbeda. Karenanya keutamaan buku ini terletak pada informasi yang kaya sekaliguas panduan praktis soal bagaimana memahami kekerasan, dan bagaimana jika kekerasan terjadi; cara mengatasi atau mencari bantuan. Selamat membaca. Lies Marcoes (Aktivis perempuan, penulis isu-isu feminis kritis) Kekerasan terhadap perempuan dan anak dalam segala bentuknya: fisik, psikis/verbal, seksual dan ekonomi, atas nama apapun tak pernah dibenarkan oleh semua agama, etika sosial dan prinsip-prinsip kemanusiaan, bahkan mengutuknya dengan keras. Kekerasan terhadap perempuan secara niscaya berimplikasi serius pada kesehatan reproduksi, pendidikan dan kesejahteraan keluarga, dan pada gilirannya berdampak pada kemiskinan dan penderitaan keluarga, bangsa dan negara. Buku ini sangat menarik dan penting untuk dibaca publik. la mengungkap fakta-fakta sosial tentang kekerasan terhadap perempuan berikut dampak-dampaknya dan langkah-langjah advokasi atasnya. Selamat dan Sukses untuk Yayasan JaRI. Husein Muhammad (Pengasuh Pesantren Dar al Fikr Arjawinangun. Cirebon) |
penyambung lidah rakyat: Invasi Media Melanda Kehidupan Umat AM. Waskito, 2013-12-01 If you repeat a lie often enough, people will believe it, and you will even come to believe it yourself (jika kamu terus mengulang-ulang menyiarkan suatu kebohongan, masyarakat lama-lama akan mempercayainya, bahkan kamu sendiri akan ikut mempercayainya). [Joseph Goebbels, ahli propaganda Hitler]. Media adalah entitas paling ampuh di jagad ini. Media memiliki kekuatan menjadikan orang yang bersalah sebagai yang tak berdosa, dan sebaliknya. Disitulah letak kekuatannya, karena media mengendalikan pikiran massa. [Malcom X]. Termasuk media yang penting dalam Jihad di masa kita sekarang ini adalah jaringan informasi internasional yang terkenal dengan nama internet, dimana jangkauannya sangat luas dari hari ke hari, dan berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus juta manusia dari Timur dan Barat dapat mengambil manfaat dan pelajaran darinya. Penulis yakin, bahwa Jihad seperti inilah yang terpenting dan harus diperhatikan di masa sekarang. [Dr. Yusuf Al Qaradhawi]. Itu media Pak, jangan Bapak percaya! Yang Bapak percaya (orang-orang) disini! Karena kita orang, banyak informasi yang lihat dengan mata kepala sendiri. Media itu memang media pendusta semua itu. Ndak ada yang dipercaya itu. Karena kenyataannya kita orang di sini (warga Poso) yang tahu kejadian yang sesungguhnya disini. [Bu Zainab, orangtua Ahmad Nudin, korban penembakan di Poso]. Nah, yang dianggap paling mengancam eksistensi Yahudi kelak adalah Indonesia, ketika Umat Islam Indonesia bersatu. Untuk mencegah persatuan itu, maka salah satu caranya adalah dengan membawa Neoliberalisme dan Neokapitalisme. Paham inilah yang mengatakan Islam sebagai teroris. [Dr. AC. Manullang, mantan ketua badan intelijen nasional] Bagi seorang peneliti komunikasi seperti saya, paling tidak ada lima kebohongan media: 1). Membesar-besarkan data atau mengecil-ngecilkannya; 2). Memberitakan sesuatu yang tidak pernah ada; 3). Tidak memberitakan kejadian (baik) yang memang terjadi dan bermanfaat jika diberitakan; 4). Membohongi agenda public secara sengaja; 5). Membohongi publik dengan berkali-kali menekankan, bahwa mereka tidak sedang bohong. [Effendi Gazali, Phd. Pakar komunikasi politik dan akademisi] - Pustaka Al-Kautsar Publisher - Dilarang keras mem-PDF-kan, mendownload, dan memfotokopi buku-buku Pustaka Al-Kautsar. Pustaka Al-Kautsar tidak pernah memberikan file buku kami secara gratis selain dari yang sudah tersedia di Google Play Book. Segala macam tindakan pembajakan dan mendownload PDF tersebut ada ilegal dan haram. |
QE、IE、PE、ME、TE、RE分别是指什么工程师? - 百度知道
1、PE:Production Engineer,即产品工程师;通常负责产品的相关设计、试验验证。 2、TE:Test Engineer,即测试工程师;通常负责相关产品的测试以及测试算法的验证。 3 …
technician和engineer的区别大么 - 百度知道
Jul 12, 2024 · technician和engineer的区别大么是的,technician和engineer之间存在明显的区别。解释:1. 职责与角色不同:Engineer通常是指从事设计、研发、测试和创新的专业人员。他们 …
Data Scientist、Data Analyst、Data Engineer 的区别是什么?
Data Engineer顾名思义,是软件工程师(software engineer)的一种。 这类工程师做的事情其实非常直白,就是把产品本身产生的原始数据记录进数据库,然后把在数据库里把这些原始数据 …
QA、QC、IPQC、FQC、OQC岗位都是什么? - 知乎
视与视ECRS工时分析软件 SQE (Supplier Quality Engineer)供应商品质工程师。 2 QC与QA的区别 QA不仅要知道问题出在哪里,还要知道这些问题解决方案如何制订,今后该如何的预 …
外企中常见的职位如 Senior, Staff, Principal 等,谁高谁低?还有哪 …
再上一级就是Principal Engineer-主任工程师,工程师的天花板了吧。 所以从低到高: Associate Engineer-->Engineer-->Senior Engineer-->Staff Engineer-->Senior Staff Engineer-->Principal …
wallpaper engine壁纸存放在哪个文件夹 - 百度知道
Sep 4, 2024 · Wallpaper Engine是一款功能强大的动态壁纸软件,用户可以通过这款软件下载海量的动态壁纸。但是,很多用户可能会不知道Wallpaper Engine壁纸存储在哪个位置,下面就来 …
PQE (process quality engineer)的前途,怎么去做PQE的职业规划?
PQE (process quality engineer)的前途,怎么去做PQE的职业规划? 我现在在一家汽车零配件的美资企业做PQE的trainee,感觉这是一个相对平庸的职业,不如PE和研发工程师有前途。
Wallpaper Engineer取消订阅后还存在的壁纸怎么彻底删除? - 知乎
Wallpaper Engineer取消订阅后还存在的壁纸怎么彻底删除? Wallpaper Engineer取消订阅后,本地还保留文件夹,删除文件夹后,下次重新下载软件这些壁纸还会重新下载,并且这些是软件 …
prompt engineer火了,普通人怎么入局? - 知乎
prompt engineer,我认为它是一种非常有创意和有趣的工作。 在这里,我将向你介绍什么是AI Prompt Engineer,需要什么技能,以及如何学习和培训。 我希望你能从我的经验中受益,并找 …
RD工程师是做什么? - 百度知道
RD工程师就是Research&Design Engineer(研发工程师),指从事某种行业,对某种不存在的事物进行系统的研究和开发并具有一定经验的专业工作者,或者对已经存在的事物进行改进以达到 …
LOTERICA PANORAMA XXI em Belém, PA - Consulta Empresa
Consulte o CNPJ da LOTERICA PANORAMA XXI de Belém, PA, seus sócios e contatos como telefones, emails e website, além de faturamento, quantidade de funcionários, setor de …
Loterica Panorama Xxi em Belém-PA | DescubraOnline
Confira abaixo os telefones, endereço e e-mail para contato de Loterica Panorama Xxi em Belém, Pará. LOTERICA PANORAMA XXI LTDA com o CNPJ 20.594.584/0001-88, iniciou as …
Lotérica do Panorama XXl Mangueirão Belém PA - Bendito Guia
Lotérica do Panorama XXl Mangueirão Belém PA - Lotérica em Belém localizada no endereço PANORAMA xxi, Q. Dezenove, 18 - Mangueirão, Belém - PA, 66640-125, Brasil
LOTERICA PANORAMA XXI em Mangueirão - Loterias perto de …
Ache endereço e telefone de LOTERICA PANORAMA XXI em Mangueirão atuante em Loterias, perto de Mangueirão, Belém - PA
LOTERICA PANORAMA XXI LTDA - CNPJ 20594584000188 - Casa …
Capital Social: R$ 15,000 Logradouro: QUADRA DEZOITO Número: 19 Complemento: CONJ PANORAMA XXI Bairro: MANGUEIRAO CEP: 66640-115 Municipio: BELEM
Loterica Panorama Xxi Ltda CNPJ 20594584000188 - Consultas …
Informações da Empresa Loterica Panorama Xxi Ltda - Loterica Panorama Xxi. Número de CNPJ 20.594.584/0001-88 - 20594584000188 em Belem - PA, contato de e-mail e telefone, sócios e …
Lotérica Panorama (SP) → Endereço, Horário de Atendimento
Aug 11, 2020 · Por meio da lotérica Caixa de Panorama você consegue comprar bilhetes de loteria, além de contar com serviços bancários realmente importantes, como: Saque de seguro …
Loterias | CAIXA
3 days ago · Aposte de onde estiver. No Portal Loterias CAIXA você ainda encontra os Combos de Apostas, pacotes com combinações exclusivas de jogos pra testar sua sorte. Já Pensou?
Loterias Panorama XXI - Facebook
Loterias Panorama XXI - Facebook ... VDOM
Site especializado em LOTERIAS, tudo para te AJUDAR | As Loterias
Tudo sobre loterias, RESULTADOS, combinações, estatísticas, FECHAMENTOS, probabilidades, ferramentas para ajudar a jogar e mais, clique e conheça