Advertisement
manusia sebagai makhluk budaya: ANTROPOLOGI PENDIDIKAN Dr. H. Aep Saepulloh, M.Si., Prof. DR. H. A. Rusdiana, M.M., 2022-03-24 |
manusia sebagai makhluk budaya: PENDIDIKAN MULTIKULTURAL Melsya Firtikasari, S.Pd., M.Sn., Dinda Andiana, S.Pd., M.Pd, 2024-03-15 Buku Pendidikan Multikultural: Teori, Konsep, dan Implementasi di Indonesia memberikan pandangan mendalam tentang pentingnya pendidikan multikultural dalam konteks Indonesia yang beragam budaya. Dengan mengulas konsep dasar pendidikan multikultural, pembaca dibimbing untuk memahami bagaimana keberagaman budaya dapat menjadi kekuatan dalam proses pendidikan. Buku ini juga menguraikan hakikat kebudayaan, lingkungan, dan pranata kebudayaan sebagai landasan untuk memahami kompleksitas masyarakat Indonesia dalam konteks pendidikan. Dari teori hingga praktik, penulis membahas berbagai pendekatan pendidikan multikultural yang dapat diterapkan di berbagai lembaga pendidikan. Selain itu, buku ini juga menyoroti karakteristik serta problema yang sering dihadapi dalam implementasi pendidikan multikultural di Indonesia. Dengan memberikan analisis mendalam tentang tantangan seperti kemiskinan nelayan di pesisir pantai atau permasalahan seputar sistem religi dan upacara keagamaan, pembaca diberi pemahaman yang lebih holistik tentang kompleksitas masyarakat Indonesia. Lebih jauh, buku ini menekankan peran sekolah sebagai agen perubahan sosial yang dapat membantu mengatasi berbagai tantangan multikulturalisme, sambil menegaskan pentingnya mengembangkan sistem pendidikan yang inklusif dan berkeadilan bagi semua warga negara. Terakhir, buku ini menawarkan wawasan yang luas tentang bagaimana pendidikan multikultural bukan hanya sekadar konsep, tetapi juga landasan yang kokoh untuk pembelajaran yang berkelanjutan. Dengan menyajikan studi kasus dan analisis mendalam, pembaca diajak untuk merenungkan peran masing-masing individu dan lembaga pendidikan dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif dan toleran. Pendidikan Multikultural: Teori, Konsep, dan Implementasi di Indonesia tidak hanya menjadi bacaan yang penting bagi pendidik dan akademisi, tetapi juga bagi siapa pun yang peduli dengan masa depan pendidikan dan masyarakat Indonesia yang multikultural. |
manusia sebagai makhluk budaya: Sosiologi untuk Kesehatan , |
manusia sebagai makhluk budaya: Teknologi di Nusantara M. Sahari Besari, 2008 Development of technological innovations and its impact on science education in Indonesia. |
manusia sebagai makhluk budaya: Filsafat Manusia , Kendati masih jauh dari sempurna, kiranya kehadiran buku ”Filsafat Manusia: Jendela Menyingkap Humanisme” ini bermanfaat, minimal membantu pembaca untuk mengetahui siapa manusia itu sesungguhnya, kendati memang tidak tuntas, dengan harapan besar pula kehadiran buku ini mampu menggugah rasa kemanusiaan pembaca. Selamat Membaca! |
manusia sebagai makhluk budaya: Kewarganegaraan , |
manusia sebagai makhluk budaya: Jangan jadi orang sukses jadilah orang yang berharga Dr. Sopan Adrianto, SE, M.Pd., 2022-10-21 Kita sering merasa tidak mampu melakukan/mengerjakan sesuatu. Menyerah atau kalah sebelum bertanding. Sebenarnya ada kemampuan tetapi karena kurang percaya diri menjadi tidak mau melakukan sesuatu. Sayang sekali. Peluang emas menjadi hilang. Hal ini berarti harga diri (self esteem) negatif. Suka merasa tidak mampu dan tidak berharga. |
manusia sebagai makhluk budaya: Pengantar Sosiologi dan Antropologi M Aris Rofiqi, Hanifa Maulidia, Wibi Wijaya, Jenny Koce Matitaputty, Basyarul Aziz, Muhammad Ashabul Kahfi, Fawziah Zahrawati B, Yetty Oktayanty, 2024-08-23 Buku Pengantar Sosiologi dan Antropologi menawarkan panduan komprehensif untuk memahami dua disiplin ilmu sosial utama yang saling terkait: sosiologi dan antropologi. Buku ini membahas konsep-konsep dasar, teori-teori utama, serta metode penelitian yang digunakan dalam mempelajari masyarakat dan budaya. Dengan pendekatan yang sistematis dan mudah dipahami, buku ini menyajikan berbagai topik penting seperti struktur sosial, dinamika interaksi antarindividu, serta keragaman budaya di berbagai belahan dunia. Dirancang untuk pembaca yang baru memulai atau mereka yang ingin memperdalam pengetahuan dalam bidang ini, buku ini mencakup studi kasus dan refleksi kritis yang memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana masyarakat berfungsi dan bagaimana budaya berkembang. Melalui penjelasan yang jelas dan contoh-contoh praktis, buku ini bertujuan untuk memperluas wawasan pembaca mengenai dinamika sosial dan budaya, serta memperkenalkan alat analisis yang berguna untuk mengevaluasi fenomena sosial dalam konteks global. |
manusia sebagai makhluk budaya: IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah) , |
manusia sebagai makhluk budaya: Be Smart Ilmu Pengetahuan Sosial , |
manusia sebagai makhluk budaya: Pendidikan IPS Eka Nofri Ari Y, S.Pd., M.Pd, Suyanti, S.Pd., M.Pd, Dr. Maya Kartika Sari, M.Pd , Dian Nur Antika Eky Hastuti, S.Pd., M.Pd, Taufik Hidayat Eko Y, S.Pd., M.Pd, 2022-11-24 Tujuan dari pembelajaran IPS pada jenjang sekolah dasar, adalah untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemamprun dan lingkungannya, serta sebagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pola pembelajaran IPS di SD hendaknya lebih menekanlan pada unsur pendidikan dan pembekalan pemahaman, nilai-moral, dan keterampilan-keterampilan sosial pada siswa. Untuk itu, penekanan pembelajarannya bukan sebatas pada upaya mencekoki atau menjejali siswa dengan sejumlah konsep yang bersifat hapalan belaka, melainkan terletak pada upaya menjadikan siswa memiliki seperangkat pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan. Pembahasan dalam buku ini disajikan dalam 5 bab: 1) hakikat ilmu pengetahuan sosial, 2) sejarah perkembangan IPS, 3) pedekatan pembelajaran IPS, 4) IPS dan rumpun ilmu sosial, dan 5) pembelajaran terpadu dalam IPS. |
manusia sebagai makhluk budaya: MEMABANGUN DESA PERADABAN Prof. Dr. H. A. Rusdiana, MM, 2022-02-16 Desa memiliki posisi strategis di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak berlebihan jika dalam RUU Desa versi dan inisiasi DPD RI, desa dipandang, disikapi dan diusulkan untuk diposisikan sebagai “Negara Kecil” dengan seluruh potensinya. Tidak saja karena sebagian besar masyarakat Indonesia tinggal di desa, tapi desa adalah Sumber Daya, memiliki berbagai potensi, baik dari aspek Sumber Daya Alam, pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan, terutama Sumber Daya Manusia. Sayang, berbagai potensi ini belum secara maksimal dikelola dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah faktor antara lain: masih tingginya angka kemiskinan di desa, rendahnya tingkat pendidikan masyarakat secara formal, dan masih banyaknya ditemui pengangguran. Ketiga permasalahan tersebut yakni: kemiskinan, pendidikan dan pengangguran perlu mendapat perhatian berbagai pihak; pemerintah dan parlemen (DPR RI dan DPD RI) terutama dengan UU Desa-nya, swasta dengan CSR (Corporate Social Responsibility)-nya, lembaga swadaya masyarakat maupun media, tidak hanya berpihak tetapi langsung terlibat dan dirasakan langsung oleh Masyarakat Desa. Ini penting agar masyarakat desa memiliki motivasi dan kapasitas dalam menumbuh-kembangkan potensi sumberdaya yang begitu melimpah. Propinsi Jawa Barat meluncurkan Program Desa Peradaban Sebagai Upaya Pemberdayaan Desa Berbasis Masyarakat. Apabila dilihat dari sudut pandang Ke-Islaman, hal tersebut pada hakikatnya adalah Desa Madani, mengingat begitu strategisnya posisi desa. Antara lain: Pertama, desa merupakan daerah penyangga pangan, baik bagi masyarakat desa sendiri maupun masyarakat yang tinggal di kota. Kedua, desa juga merupakan pusat pengembangan Sumber Daya Manuasi dalam berbagai bidang termasuk penyiapan para calon pemimpin masa depan. Dengan pemberdayaan SDM ini, maka problematika masyarakat kota seperti urbanisasi juga akan teratasi dengan sendirinya. Untuk itu, program-program pendidikan baik yang bersifat formal maupun informal perlu diluncurkan dan dikembangkan secara berkelanjutan. Ketiga, desa memiliki potensi wisata, budaya dan lingkungan yang masih alami. Hal ini tentu dapat menjadikan desa sebagai salah satu pusat untuk mengembangkan program tujuan wisata. Setiap kondisi masyarakat tentunya memiliki ciri dan tantangan masing-masing dalam mendapatkan akses pendidikan. Pendidikan sejatinya harus bisa dimaknai sebagai ruang terbuka yang setiap orang berhak mendapatkannya. Salah satu solusi untuk mendapatkan pendidikan adalah dengan diadakannya pendidikan nonformal bagi masyarakat. Inilah kunci bagaimana pendidikan berbasis masyarakat bisa diterapkan dengan menyesuaikan pada kondisi masyarakat setempat. Jika merujuk pada pendapat Mark K. Smith: Pendidikan berbasis masyarakat adalah sebuah proses yang didesain untuk memperkaya kehidupan individual dan kelompok dengan mengikutsertakan orang-orang dalam wilayah geografi, atau berbagi mengenai kepentingan umum. Pendidikan ini bertujuan untuk mengembangkan dengan sukarela tempat pembelajaran, tindakan, dan kesempatan refleksi yang ditentukan oleh pribadi, sosial, ekonomi, dan kebutuhan politik mereka. Pendekatan pendidikan berbasis masyarakat adalah salah satu pendekatan yang menganggap masyarakat sebagai agen sekaligus tujuan. Dengan terbitnya buku “Membangun Desa Peradaban Berbasis Pendidikan” yang ditulis oleh saudara Dr. H. A. Rusdiana, MM, sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat, di dalamnya memberikan sebuah harapan pada insan pendidik, pengadi dan peneliti dalam rangka mengembangkan tugas tridhama PT, terutama para dosen, mahasiswa untuk mengkaji lebih mendalam sehingga memberikan alternatif pemikiran, pijakan, dan tauladan kepada pengguna, yang pada akhirnya dapat memberikan konstribusi pada pembentukan karakter pendidikan yang bermutu. Dengan hadirnya buku “Membangun Desa Peradaban Berbasis Masyarakat” Saya menyabut baik, sebagai karya ilmiah dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dengan harapan selain sebagai bahan kajian dan diskusi di kelas juga dapat memberikan nilai tambah bagi para pendidik, pengelola pendidikan, pengamat pendidikan, dan masyarakat luas. Bandung, 19 Juli 2013 Dr. H. Syukriadi Sambas, M.Si. |
manusia sebagai makhluk budaya: Tabloid Reformata Edisi 61 Juni Minggu II 2007 Yayasan Pelayanan Media Antiokhia (YAPAMA), 2007-06-15 |
manusia sebagai makhluk budaya: Prosiding Seminar Nasional Manajemen Dakwah IAIN Pontianak Tahun 2017 Dr. Soiman, MA, Prof. Dr. Asep Muhyiddin, M.A., Dr. Mahmuddin, MA., Saerozi, M.Ag., Besse Wahidah dan Feriansyah, Dr. Harjani Hefni, Lc., MA., Ardiansyah, M.Hum., Widia Permatasari, Dr. Hasaruddin, Cucu Nurjamilah, Santa Rusmalita dan Idris, Patmawari dan Ria Wulandari, Fitri Sukmawati dan Barriyati, 2018-04-01 Nawacita Pemerintah Republik Indonesia 2014-2019, sesungguhnya sangat menarik untuk dikembangkan dalam dakwah Islam. Mengingat kondisi umat Islam saat ini di Indonesia yang cenderung menurun secara kuantitas, bahkan mungkin juga kualitasnya. Sembilan point yang diprioritaskan dalam ‘Nawacita’ pemerintah, pada dasarnya merupakan point-point yang harus menjadi perhatian umat Islam. Salah satu point penting dalam program ini adalah point ke-3, yaitu: “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan”. Terkait dengan masalah dakwah, “Dakwah Pinggiran” adalah sebuah konsep dakwah yang berorientasi pada aksi nyata di masyarakat yang sulit dijangkau. Kata “Pinggiran” di sini dikonotasikan dalam dua makna, yaitu: pertama makna yang bersifat geografis dan kedua makna yang bersifat sosiologis. Secara georafis, umat Islam tersebar di mana-mana, bahkan lebih banyak yang berada di pelosok desa. Akan tetapi sampai sejauh ini, keberadaan mereka belum tersentuh oleh para da’i profesional dan infrastruktur yang baik. Sementara secara sosiologis, tidak sedikit umat Islam yang terpinggirkan di tengah gemerlapnya kehidupan perkotaan. Akibatnya, banyak umat Islam di Indonesia yang mengalami proletarianisme secara sistematis terstruktur. Angka statistic dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 menunjukkan bahwa dalam kurun waktu per-sepuluh tahun, prosentase umat Islam Indonesia turun rata-rata 1,14 % dalam 30 tahun terakhir. Hal ini tidak sejalan dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang rata-rata sebesar 1,49 % pertahun. Kondisi ini diperparah oleh masifnya gerakan stigmatisasi Islam dari berbagai penjuru dunia, yang menempatkan Islam sebagai “common enemy” yang harus dibasmi. Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di Negara-negara Eropa (yang penduduknya banyak yang mengalami Islamophobia), justru pertumbuhan umat Islam meningkat luar biasa. Seperti dilansir oleh Oasemuslim.com, bahwa pada tahun 2010 total penduduk Muslim di Eropa mencapai 6% dari 3 dekade sebelumnya (1990) yang hanya 4% saja. Bahkan diproyeksikan akan bertambah menjadi 8% lebih pada tahun 2030 mendatang. Ironisnya, Indonesia yang dikenal sebagai Negara Muslim terbesar dunia, justru mengalami penurunan dalam kuantitasnya. Persoalan penurunan kuantitas ini, bukan tidak mungkin disebabkan oleh degradasi atau sekadar stagnasikualitas para da’i/daiyah yang terjadi di dalam, sehingga dakwah Islam tidak berkembang dengan baik di negeri ini. Sehingga, hal ini perlu diselesaikan segera oleh umat Islam, baik secara individu maupun secara kelembagaan. Dalam rangka mengangkat kembali posisi umat Islam di mata dunia dan masyarakat Indonesia, diperlukan sebuah upaya bersama yang sistematis dan terstruktur. Cara yang ditawarkan di sini terdiri dari 2 (dua) hal, yaitu: 1) menguatkan profesionalitas Sumber Daya Insani para Da’I/Daiah; dan, 2) membangun infrastruktur dakwah secara layak dan tertata. |
manusia sebagai makhluk budaya: Manusia : Hakikat dan Relasi Fritz Hotman S. Damanik, Muhammad Dhobit Azhary Lubis, Judul : Manusia: Hakikat dan Relasi Penulis : Fritz Hotman S. Damanik & Muhammad Dhobit Azhary Lubis Ukuran : 14,5 x 21 cm tebal : 237 Halaman Cover : Soft Cover No. ISBN : 978-623-162-539-7 SINOPSIS Sebagai makhluk budaya, manusia memang tak henti menjadi pencipta dan pengguna kebudayaan. Awalnya, manusia memanfaatkan kebudayaan hanya guna mengolah serta mengubah alam. Saat ini, manusia juga menggunakan kebudayaan untuk terus menciptakan benda-benda baru demi memenuhi tuntutan jasmani dan rohani, sehingga akhirnya menimbulkan kebahagiaan (keadaan yang baik, benar, adil). |
manusia sebagai makhluk budaya: PENYELESAIAN SENGKETA PENARIKAN OBJEK LEASING SECARA PAKSA - Damera Press Dr. Nasokha, S.H, M.H. & Ganis Vitayanty Noor, S.H, M.H., 2024-04-13 Praktik yang sering terjadi, masyarakat tidak memenuhi perjanjian leasing sesuai yang diperjanjikan pada perjanjian leasing oleh para pihak. Hal yang sering dilanggar oleh debitor dalam perjanjian leasing yaitu tidak melakukan pembayaran angsuran sesuai dengan waktu yang ditentukan baik disengaja maupun tidak sengaja. Tidak dipenuhinya syarat-syarat dalam perjanjian leasing dapat mengakibatkan debitor mendapat sanksi dari perusahaan leasing. Sanksi tersebut antara lain dikenakan denda hingga pengambilan objek leasing. Permasalahannya yaitu penarikan objek leasing secara paksa manakala debitor dianggap melakukan wanprestasi. Hal ini sering terjadi di masyarakat yang menyebabkan terjadinya sengketa perjanjian leasing. Debitor tentu keberatan bila objek leasing diambil secara paksa. Apalagi terkadang penarikan objek leasing secara paksa dilakukan dijalan untuk objek leasing kendaraan bermotor. Hal ini tentu sangat mengganggu debitor. Ditinjau dari aspek hukum, penarikan objek leasing oleh lessor baik secara langsung maupun melalui pihak ketiga secara paksa merupakan pelanggaran hukum jika pihak lessor dalam penarikan objek leasing tidak menunjukkan sertifikat fidusia. |
manusia sebagai makhluk budaya: LANDASAN PENDIDIKAN Dr. Pupu Saeful Rahmat, M.Pd, 2022-05-27 Buku ini terdiri atas VI Bab, yang satu sama lain saling terkait untuk membentuk wawasan utuh tentang landasan pendidikan khususnya untuk Indonesia. Penyajiannya disusun ke dalam sistematika sebagai berikut: Bab 1 membahas tentang manusia dan pendidikan; Bab 2 membahas mengenai pendidikan dan ilmu pengetahuan; Bab 3 membahas landasan filosofis pendidikan; Bab 4 membahas tentang landasan historis pendidikian Indonesia; Bab 5 membahas mengenai tokoh-tokoh pendidikan nasional; dan Bab 6 membahas mengenai pilar-pilar pendidikan dan pendidikan sepanjang hayat. |
manusia sebagai makhluk budaya: Tabloid Reformata Edisi 166 Agustus 2013 Yayasan Pelayanan Media Antiokhia (YAPAMA), 2013-08-01 |
manusia sebagai makhluk budaya: Strategi Pemerintah Daerah di Madura dalam Pembangunan Kelembagaan Kepariwisataan Melalui Perlindungan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Sektor Pariwisata Dr. Uswatun Hasanah, S.H., M.Hum, Dr. Ir. Ahmad Arsyadmunir, M.S., Aris Hardinanto, SH., MH., 2022-02-02 Pengembangan kepariwisataan di daerah merupakan pilar pembangunan daerah yang menduduki posisi penting karena memberikan kontribusi pada penerimaan PAD, penyerapan investasi dan tenaga kerja, serta pengembangan wilayah. Usaha memperbesar pendapatan asli daerah (PAD) dan untuk dapat memperoleh sumbangan besar bagi pembangunan ekonomi daerah maka program pengembangan dan pemanfaatan sumber daya dan potensi pariwisata daerah perlu ditingkatkan. Hal ini sesuai dengan tujuan penyelenggaraan kepariwisataan adalah untuk meningkatkan pendapatan nasional, memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja serta mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan dan mendayagunakan daya tarik wisata dan destinasi di daerah serta memupuk rasa cinta tanah air dan mempererat persahabatan antarbangsa. Di samping itu, pembangunan kepariwisataan diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan berorientasi pada pengembangan wilayah, bertumpu kepada masyarakat dan bersifat memberdayakan masyarakat. |
manusia sebagai makhluk budaya: Sosiologi Keperawatan , |
manusia sebagai makhluk budaya: Sosiologi Islam Mohammad Taufiq Rahman, 2021-08-31 Keberadaan mata kuliah ini sangat berguna dalam memberi wawasan mahasiswa dalam penanaman pemahaman prinsip-prinsip kemanusiaan dan kemasyarakatan yang disajikan secara historis-sosiologis, melalui pembahasan intens dalam perkuliahan. Oleh karena itu, sebagai usaha untuk mengembangkannya, kami mencoba untuk menjadikan Bahan Ajar ini menjadi Buku Daras. |
manusia sebagai makhluk budaya: Prosiding Kongres Pancasila VI Sudjito, Zeth Sahuburua, Isnawan, Sri-Edi Swasono, Thomas Pentury, Asep Saefuddin, Kaelan, Karel Albert Ralahalu, Aholiab Watloly, 2014-09-16 |
manusia sebagai makhluk budaya: Kesehatan Masyarakat dalam Perspektif Sosioantropologi Dr. H. Darwis, M.Kes., Dr. Ir. Hj. Hikmawati Mas’ud, M.Kes., 2017-12-31 Pendidikan telah ada sejak manusia pertama ada di dunia ini, dan akan berakhir sampai pada berakhirnya kehidupan di muka bumi. Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dan paling urgen dalam kehidupan manusia. Manusia, dengan bekal akal fikiran atau rasio yang dimiliki serta status dan perannya sebagai ‘mahluk belajar’, terbukti telah mampu mengelola dan memanfaatkan hidup dan kehidupannya dalam, dengan dan melalui belajar. Sadar atau tidak sadar, langsung atau tidak langsung, suka atau tidak suka, manusia telah dan akan terus belajar mengelola dan memanfaatkan kehidupannya baik dalam kerangka menjalani dan mempertahankan hidup maupun dalam menciptakan perubahan-perubahan tatanan hidup yang lebih baik dan berharkat martabat. Manusia dengan kualitas-kualitas yang dimiliki, akan terus berhadapan dengan berbagai permasalahan dan tantangan dalam hidup dan kehidupannya, akan terus berhadapan dengan realitas atau kenyataan-kenyataan baik yang sifatnya menyenangkan dan menggembirakan serta menguntungkan maupun yang sifatnya kurang/tidak menyenangkan, mengecewakan, menyedihkan, merugikan serta menyengsarakan. Dalam konteks tersebut, maka manusia dengan kualitasnya akan dipaksa ataupun dimotivasi untuk terus belajar, yaitu: belajar memikirkan, belajar mengambil keputusan, belajar bertindak, dan pada akhirnya belajar menjadi manusia yang bijaksana, rasional atau berakal sehat dan cerdas. Kualitas-kualitas yang dimiliki berupa otak, akal fikiran dan kecerdasan emosional (rasio), nalar batin, mental, motivasi (kekuatan psikis), kompetensi (pengetahuan, keterampilan, pengalaman) serta indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan) serta potensi-potensi diri lainnya, memungkinkan setiap orang atau manusia untuk mempelajari berbagai hal yang dihadapi selama masa atau sepanjang hidup dan kehidupannya; mempelajari beragam nilai-nilai dan norma-norma sosial budaya; mempelajari dan mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi; mempelajari keahlian-keahlian atau keterampilan-keterampilan tertentu; Manusia dengan kualitas-kualitas yang dimiliki, telah, sedang dan akan terus belajar berbagai hal mulai dari belajar bercocok tanam dan membudidayakan tanaman-tumbuhan (bertani dan berkebun), belajar memelihara atau membudidayakan hewan ternak (berternak), belajar mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan, belajar membuat peralatan atau sarana prasarana tertentu, belajar berdagang, belajar hukum, belajar politik, belajar manajemen dan lain sebagainya. Materi dalam Buku ini terdiri atas empat bagian atau bab, yang menguraikan tentang konsep belajar sepanjang hayat, antropologi dan sosiologi kesehatan, teori pendekatan sosial dalam kesehatan, serta konsep dasar kesehatan dalam aspek-aspek sosial budaya serta hubungannya dengan ekologi. |
manusia sebagai makhluk budaya: Strategi Sukses SBMPTN SOSHUM 2021 TIM MASTER EDUKA, Strategi Sukses SBMPTN 2021 Program SOSHUM, adalah sebuah buku yang dirancang khusus untuk membantu calon peserta SBMPTN untuk mengenal dan mengukur kemampuan akademik, sehingga calon peserta mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan untuk bersaing di SBMPTN. Buku ini berisi soal-soal simulasi SBMPTN, tak lain hanya sebagai salah satu sarana berlatih untuk meningkatkan kemampuan dan mengetahui peta persaingan antarpeserta. Keberadaannya disusun oleh tim terbaik Master Eduka yang mengacu pada target mengetahui materi SBMPTN. Buku ini terdiri materi lengkap persiapan menghadapi SBMPTN, yaitu : TES KEMAMPUAN & POTENSI AKADEMIK (TKPA) Matematika Dasar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Tes Potensi Akademik Verbal Numerikal Figural TES KEMAMPUAN & POTENSI AKADEMIK (TKPA) Geografi Ekonomi Sosiologi Sejarah Buku ini terdiri dari tiga bagian, yakni: Ringkasan Materi, berisi rangkuman dasar teori yang digunakan dalam menjawab soal soal SBMPTN yang diujikan. Dibuat ringkas agar mudah dipahami. Bank Soal, berisi Bank Soal varian soal Ujian PTN yang sangat variatif. Pada bagian ini juga disediakan kunci dan pembahasan lengkap, sehingga pembaca dapat memahami lebih jauh tentang pola pola soal pada Ujian PTN. Disediakan 7 Paket Varian Soal Ujian PTN lengkap beserta pembahasannya. Prediksi, digunakan untuk menguji sejauh mana kemampuan pembaca dalam mempersiapkan SBMPTN. Pada bagian ini juga disediakan kunci dan pembahasan lengkap. Disediakan 7 Paket Prediksi Ujian PTN lengkap beserta pembahasannya. Buku ini dilengkapi aplikasi android dan IOS yang dapat di download gratis, yaitu: Aplikasi SBMPTN & Skor Aplikasi TPA SBMPTN Aplikasi Psikotes (TPA+TBS) Aplikasi CBT UN dengan Skor Aplikasi CBT USBN dengan Skor Aplikasi Full TOEFL dengan Skor Buku ini juga dilengkapi Bonus DVD yang berisikan: VIDEO TUTORIAL TIPS & TRIK PENGERJAAN SOAL SIMULASI FULL SBMPTN SIMULASI CBT UN SMA SIMULASI CBT USBN SMA SIMULASI TOEFL SIMULASI TPA SBMPTN SIMULASI PSIKOTES (TPA+TBS) PERSAINGAN PTN SIMULASI PENJURUSAN KALKULATOR PIG BANK SOAL SBMPTN 17 TAHUN BANK SOAL UN 17 TAHUN eBOOK TPA SBMPTN FULL PEMBAHASAN Mau baca semua eBooks dari Genta Smart dengan harga lebih murah? Buruan download aplikasi Smart Book dengan cara kunjungi link di bawah ini! https://play.google.com/store/apps/details?id=gs.com.smartbook (Genta Smart Publisher) |
manusia sebagai makhluk budaya: Tanggung Jawab Hukum dalam Keterlambatan Pembayaran Pinjaman Online Sistem Revolving Ayunda Cahya Mayangsari, Suci Hartati, Tiyas Vika Widyastuti, 2024-03-15 Pinjaman online adalah bentuk dari Fintech yaitu layanan pinjam meminjam secara langsung antara kreditur dan debitur melalui teknologi informasi. Bentuk dari pinjaman online adalah ShopeePinjam (SPinjam) sistem revolving, mengajukan pinjaman online SPinjam sangat mudah akibatnya sering terjadi keterlambatan pembayaran atau wanprestasi. Buku ini hadir sebagai respons atas fenomena maraknya penggunaan pinjaman online di Indonesia, khususnya sistem revolving yang diterapkan ShopeePinjam (SPinjam). Sistem ini menawarkan kemudahan akses dana, namun di sisi lain, berpotensi menimbulkan permasalahan hukum jika terjadi keterlambatan pembayaran. Buku ini menjelaskan mengenai tanggung jawab debitur yang melakukan wanprestasi pada SPinjam harus membayar biaya denda ShopeePinjam kredit sebesar 5% dari total tagihan. SPinjam akan melakukan diskusi dengan debitur. Namun apabila upaya konsultasi tersebut gagal, maka perselisihan tersebut menggunakan proses arbitrase melalui Otoritas Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan Alternatif Indonesia (“LAPS SJK”) akan menghasilkan penyelesaian. |
manusia sebagai makhluk budaya: Antropologi Kesehatan: Teori dan Aplikasi Intervensi Kesehatan Dr. M. Farid Hamzens, M.Si, 2024-02-22 Tidak bisa dipungkiri bahwa proses interdisiplin antara ilmu sosial khususnya antropologi dan ilmu-ilmu kesehatan menghadapi tantangan karena sejumlah dari asumsi yang berbeda dalam mempelajari dan memahami realitas sosial. Kedua, penelitian ilmu-ilmu kesehatan didominasi oleh metode kuantitatif, dan belum banyak menggunakan metode etnogafi dan kualitatif. Ketiga, ahli antropologi belum optimal memberikan argumen tentang peran dan kontribusi antropologi dalam ilmu kesehatan. Buku Antropologi Kesehatan; Teori dan Aplikasi Intervensi Kesehatan dengan pendekatan ilmiah praktis menjembatani antara ahli kesehatan dan ahli antropologi dengan tujuan sama tapi berbeda perspektif. Di samping menumbuhkan sikap saling menghormati, saling memahami pendekatan masing-masing, dibutuhkan kerjasama interdisipliner teori dan metodologi, serta upaya praktis dalam penanggulangan penyakit. Buku ini membekali akademisi dan praktisi kesehatan dalam penelitian atau intervensi kesehatan dan penyakit dalam beberapa teori dan pendekatan antropologi yang relevan untuk kualitas kesehatan masyarakat yang keberlanjutan. Penulis tidak hanya menyajikan kajian teori saja, namun juga menyuguhkan bentuk dan hasil penelitian serta intervensi kesehatan kolaborasi antara ilmu kesehatan dengan antropologi berbasis kebudayaan.Dalam perspektif antropologi penyakit tidak hanya dinyatakan dan dipahami dengan analisa biologi penyakit, tetapi juga mengkaji kesehatan dan penyakit dalam berbagai konteks lingkungan dan kebudayaan (McElroy, 2009). Perkembangan teori antropologi kesehatan dalam memahami kejadian dan berkembangnya penyakit setidaknya ada tiga teori utama yang populer digunakan untuk melengkapi pendekatan biomedis, yaitu: (1) teori medical ecology, (2) pendekatan political economy, dan (3) teori kebudayaan (Winkelman, 2009). Tidak berhenti pada teori-teori tersebut, dengan menkonstruksi pemikran Resenberg (1989) bahwa penyakit bukan ditemukan, melainkan dikonstruksi dalam proses sosial, penulis mengungkap determinan biologi dan sosial budaya penyakit. Secara implementatif diperkaya dengan hasil penelitian tentang penyakit tuberkulosis paru dan penelitian intervensi kesehatan berbasis kebudayaan. |
manusia sebagai makhluk budaya: Psikologi Umum Junaidin, S.Pd., M.Psi., Psikologi sebagai cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji gejala kejiwaan atau proses mental manusia dan telah memberikan banyak kontribusi terhadap perkembangan kehidupan manusia dalam setiap aspek kehidupannya. Banyak kelahiran buku-buku psikologi umum bertujuan untuk merangsang nilai kesadaran intelektual, kesadaran emosional, dan kesadaran sosial sehingga mampu memberikan kasadaran diri yang tinggi kepada setiap manusia dalam meningkatkan kualitas hidupnya masing-masing. Buku psikologi umum ini membahas mulai dari sejarah perkembangan psikologi, konsep dasar psikologi, pengamatan, persepsi, kecemasan, depresi, optimisme, motivasi dan belajar. Tema-tema dalam buku ini disusun berdasarkan kebutuhan dosen, mahasiswa terutama di jurusan psikologi, guru, dan masyarakat umum dapat digunakan sebagai referensi atau acuan untuk pengembangan keilmuan khusus di bidang psikologi dan Pendidikan. |
manusia sebagai makhluk budaya: Metodologi Penelitian Ekologi Sastra Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum., 2016-01-01 Buku ini disusun agar para pembaca mampu memaknai sastra, sebagaimana rumput hijau. Sastra berada pada aras lingkungan kita. Sastra sering membersitkan rasa damai. Sastra penuh kehijauan rumput. Rumput itu memenuhi lingkunganku. Hidupku tak mungkin lepas dari rerumputan. Suasana rumput memang abadi, penuh kedamaian. Sahabat sang penulis, Ahmadun Y. Herfanda sempat menciptakan puisi berjudul Sembahyang Rerumputan. Ini menandai bahwa rumput memang memiliki energi religious. Banyak hal yang dapat terangkat dari puisi ekologis itu. |
manusia sebagai makhluk budaya: Pendidikan Agama Islam di Kesultanan Siak Sri Indrapura (1917-1945) Siti Khairiah, 2024-11-01 Kesultanan Siak Sri Indrapura merupakan sebuah kerajaan Melayu Islam yag pernah berdiri di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Indonesia. Kesultanan ini didirikan di Buantan oleh Raja Kecik dari Pagaruyung bergelar Sulthan Abdoel Djalil Rahmat Syah (1723-1745), setelah sebelumnya terlibat dalam perebutan tahta Johor. Kesultanan Siak Sri Indrapura telah memainkan peranan penting dalam pendidikan agama Islam pada tahun 1917-1945 yang saat itu berada di bawah kekuasaan Sulthan Sjarif Kasim II yang bergelar Sulthan Assyaidis Sjarif Kasim Sani Abdoel Djalil Saifoedin (1908-1946). Peran ini belum didokumentasikan, sehingga banyak generasi mendatang tidak menyadarinya. Buku ini akan membahas ihwal pendidikan agama Islam di Kesultanan Siak Sri Indrapura. Selain itu, beberapa informasi dan pengetahuan baru terkait dengan pendidikan agama Islam yang berlangsung pada tahun 1917-1945 dapat mengatasi kekurangan-kekurangan pada penulisan sebelumnya dengan disertai arsip yang berhasil ditemukan. Harapannya, dengan hadirnya buku ini dapat menjadi motor penggerak bagi pembangunan mental spiritual semangat pembaca untuk lebih banyak menggali informasi dan pengetahuan baru terkait Kesultanan Siak Sri Indrapura. |
manusia sebagai makhluk budaya: Pengantar Ilmu Pendidikan - Rajawali Pers Dwi Nugroho Hidayanto, Mendidik merupakan kegiatan naluriah manusia dan semua orang merasa bisa melakukannya dengan baik. Namun, bisakah kegiatan mendidik itu berjalan dengan baik tanpa didasarkan oleh ilmu? Pada dasarnya, apa pun kegiatan manusia akan menjadi lebih baik jika didasarkan pada ilmu. Ilmu pendidikan yang dulu populer dengan sebutan pedagogi merupakan fundamen bagi ilmu turunannya di bidang pendidikan, seperti didaktik-metodik. Dengan demikian, mendidik merupakan kegiatan yang tidak hanya naluriah, tetapi perlu didasarkan pada ilmu, yakni ilmu pendidikan. Dalam hal ini, menggali ilmu berarti mempelajari teori, yang berfungsi menjelaskan dan meramalkan fenomena yang selanjutnya dapat dilihat kebenarannya dalam praktik pendidikan. Konfirmasi teori terhadap praktik dan praktik terhadap teori secara terus-menerus sebagai upaya perbaikan berkelanjutan dapat disebut sebagai praksis pendidikan. Praksis pendidikan inilah yang menjadi semangat dalam terbitnya buku ini, serta semangat dalam turut memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan dengan literasi. Buku Pengantar Ilmu Pendidikan: Teoretis Sistematis untuk Guru dan Calon Guru ini disusun dalam rangka mempersiapkan guru dan calon guru agar dapat mendidik dan mengajar dengan prinsip pendidikan dan pengajaran yang baik. Buku ini berisi materi untuk mengantarkan mahasiswa calon guru memahami prinsip-prinsip pedagogi beserta prasyarat dan perangkat yang digunakan untuk menjalankan tugas sebagai guru. Buku ini akan mengantar mereka sebagai calon guru dengan ilmu dasar kependidikan dan keguruan. Selain itu, bagi guru, buku ini juga dapat menjadi bacaan sebagai bentuk penyegaran dan referensi atas praktik mengajar yang selama ini dijalankan. |
manusia sebagai makhluk budaya: Manajemen Pelatihan Apresiasi Seni Tari Nusantara : Strategi Penguatan Kompetensi Guru Sekolah Dasar Prof. Dr. Wahira, M.Pd, Dr. Abd. Hamid, S.Sos., M.Pd, Dr. Rahmat Fadhli, Ed.M, 2025-05-23 Dalam dinamika pendidikan abad ke-21, guru tidak hanya dituntut memiliki kecakapan akademik, tetapi juga kepekaan budaya dan estetika. Buku ini hadir sebagai panduan komprehensif untuk merancang, mengelola, dan mengevaluasi pelatihan apresiasi seni tari Nusantara yang berorientasi pada penguatan kompetensi guru sekolah dasar. Melalui pendekatan manajerial yang sistematis dan aplikatif, penulis menawarkan strategi pelatihan yang berakar pada kearifan lokal, dilengkapi dengan teori pembelajaran modern, serta studi kasus keberhasilan di berbagai daerah. Tidak hanya menyuguhkan kerangka konseptual yang kuat, buku ini juga memuat contoh rencana pelatihan, teknik fasilitasi yang efektif, hingga cara membangun sinergi antara sekolah, komunitas seni, dan pemerintah. Didesain untuk menjadi sumber inspirasi dan rujukan dalam upaya revitalisasi pendidikan seni di jenjang dasar. Dengan memahami dan mengapresiasi ragam tari Nusantara, guru tidak hanya menanamkan nilai-nilai estetika dan kebangsaan, tetapi juga memperkuat jati diri peserta didik sebagai generasi penerus budaya Indonesia. |
manusia sebagai makhluk budaya: Penampakan Nilai-nilai Kemanusiaan dan Kesosialan dalam Karya Sastra Indonesia Subagio Sastro Waluyo, 2021-09-12 Mata kuliah Sistem Sosial Budaya di Indonesia (SSBI) sebagai salah satu mata kuliah wajib di perguruan tinggi semula bernama Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD). Sebagai mata kuliah wajib beberapa perguruan tinggi memasukkannya ke dalam Mata Kuliah Umum (MKU). Muatan SSBI yang terdapat di banyak buku wajib lebih mengarah pada hal-hal di seputar pengertian sistem sosial, pengertian sistem budaya, sistem kebudayaan dan unsur pembentukannya, paradigma intitusi sosial, dan seterusnya. Intinya mahasiswa hanya dijejali tentang konsep-konsep sosial dan budaya. Materi-materi yang hanya memuat konsep-konsep sosial dan budaya tanpa ada uraian dan pembelajaran apresiasi sastra (prosa, puisi, dan drama), jelas akan terasa membosankan. Kehadiran buku ini memecahkan kebuntuan pembelajaran yang cenderung teoritis dan normatif. Buku ini berupaya mengajak mahasiswa untuk berkenalan dengan dunia sastra seraya belajar mengapresiasinya. Apa yang diapresiasi? Tentu saja muatan-muatan di seputar masalah-masalah kemanusiaan dan kesosialan yang banyak dimuat dalam karya-karya sastra (terutama karya sastra Indonesia). Dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami diharapkan buku ini bisa mengajak dan memotivasi mahasiswa mengaitkan masalah-masalah sosial dan budaya dengan karya-karya sastra. |
manusia sebagai makhluk budaya: Tabloid Reformata Edisi 181 November 2014 Yayasan Pelayanan Media Antiokhia (YAPAMA), 2014-11-01 |
manusia sebagai makhluk budaya: Hidup Lebih Bermakna , |
manusia sebagai makhluk budaya: Etika dan Tanggung Jawab Profesi Hukum di Indonesia Supriadi, S.H., M.Hum., 2023-01-25 Profesi hukum adalah profesi yang mulia dan terhormat (officium nobile) karena bertujuan menegakan hukum dan keadilan dalam kehidupan masyarakat. Ironisnya, profesi yang semestinya dapat secaraadil menyelesaikan persoalan-persoalan hukum di negeri ini kerap mendapatkan sorotan negatif dari masyarakat. Hal itu disebabkan banyak profesional hukum yang kurang mendalami atau menjiwai secara sungguh-sungguh kode etik dari profesi hukum yang dijalankan. Buku ini mengkaji secara panjang lebar tentang sejumlah profesi hukum dan kode etik profesi hukum sebagai pedoman para profesional hukum berperilaku dan bertindak dalam menjalanjan profesinya. Pembahasan dilakukan secara seimbang antara profesi hukum dengan lembaga pengawas kode etik profesi hukum yang bersangkutan, seperti kejaksaan dengan komisi kejaksaan, kehakiman dengan komisi yudisial, maupun kepolisian dengan komisi kepolisian. Buku yang berkualitas ini patut dijadikan referensi bagi dosen dan mahasiswa hukum, aparat penegak huku, pengambil kebijakan hukum, serta profesional hukum di lembaga penegakan hukum di selurug pelosok tanah air. Selamat membaca! |
manusia sebagai makhluk budaya: ETIKA DAN YURISPRUDENSI FARMASI Apt. Karina Erlianti, M. Pharm. Sci Apt. Hasniah, M. Farm, 2024-07-16 Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Upaya pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan dilakukan secara mandiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit, serta memulihkan kesehatan individu dan kelompok atau masyarakat. |
manusia sebagai makhluk budaya: Pendidikan Kewarganegaraan SMP VIII , |
manusia sebagai makhluk budaya: Pengantar Ilmu Dakwah Rahmat Ramdhani, 2018-10-31 Dalam konteks penyebaran ajaran Islam, aktivitas dakwah memiliki kedudukan yang sangat strategis. Apalagi diketahui bahwa tidak semua umat manusia sudah mengetahui ajaran Islam secara menyeluruh. Meskipun sudah ada kitab suci yang dapat menjadi petunjuk dalam setiap kehidupan manusia, namun perlu ada pihak yang menyampaikan secara aktif mengenai ajaran Islam tersebut. Hal inilah pentingnya ilmu dakwah, sebab dakwah sendiri mengandung arti sebuah usaha menyampaikan sesuatu kepada orang lain, baik itu perorangan atau kelompok tentang pandangan dan tujuan hidup manusia sesuai Islam. Namun yang perlu dicatat adalah, dakwah itu tidak sekedar menyampaikan ajaran Islam. Dakwah yang baik harus dilakukan dengan landasan ilmu yang benar. Banyak kalangan menilai bahwa dakwah lebih dari sekedar ceramah dan pidato, lebih dari itu dakwah juga meliputi tulisan (bi al-qalam) dan perbuatan sekaligus keteladanan (bi al-hal wa al-qudwah). Dakwah juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk memotivasi orang dengan Basirah, maksudnya mendorong orang dengan pengetahuan yang mendalam dengan tujuan agar motivasi ini tepat sasaran, agar menempuh jalan Allah dan meninggikan agamanya. Dalam masyarakat kita sering menyaksikan, aktivitas dakwah justru menimbulkan perpecahan dan konflik. Hal ini disebabkan dakwah tidak dilakukan dengan benar. Dakwah hanya dianggap sebagai pidato atau ceramah satu arah dan memaksakan kehendak. Tidak heran jika dakwah justru menimbulkan perpecahan di antara dua pihak atau lebih. Buku ini memberikan wawasan yang sangat baik tentang pengetahuan dakwah. Misalnya, dakwah yang dilakukan dengan pendekatan politik, seni, budaya, media massa dan seterusnya. |
manusia sebagai makhluk budaya: Ilmu Antropologi: Suatu Pengantar Ismail, Buku ini merupakan pengantar untuk memahami ilmu antropologi. Di dalamnya membahas mulai dari konsep dasar antropologi, objek kajian antropologi hingga aspek yang berkaitan dengan masyarakat. |
manusia sebagai makhluk budaya: Ragam Mozaik Kearifan Lokal Nusantara-1 Abdur Rahman; Adinda Putri Setiasih; Dini Putri Ratna Meritasari, dkk, 2024-10-31 Buku ini merupakan kumpulan tulisan yang menggambaran serta menampilkan berbagai wujud budaya yang jarang tereksplor atau mungkin sering didengar namun tidak dipahami secara mendalam sebagai bentuk kearifan lokal di berbagai daerah di Indonesia. Penulisan serangkaian cuplikan kearifan lokal ini digolongkan pada kebudayaan dengan eksistensi yang masih kental dilakukan oleh masyarakat, baik sebagai upacara adat maupun sebagai hiburan semata. |
Human - Wikipedia
Carl Linnaeus coined the name Homo sapiens. All modern humans are classified into the species Homo sapiens, coined by Carl Linnaeus in his 1735 work Systema Naturae. [4] The generic name …
Manusia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Manusia merupakan pemburu-pengumpul yang hidup berpindah-pindah selama sebagian besar rentang sejarahnya. Manusia mulai menunjukkan perilaku modern sekitar 160.000-60.000 tahun …
Human being | Mental Health, Emotions & Behavior | Britannica
May 21, 2025 · Human being, a culture-bearing primate classified in the genus Homo, especially the species H. sapiens. Human beings are anatomically similar and related to the great apes but are …
manusia - Wiktionary, the free dictionary
Apr 7, 2025 · manusia (plural manusia-manusia) a human Synonyms: insan, orang (fantasy, mythology, only in compounds) were-(indicates a person who changes shape into an animal) …
What does Manusia mean? - Definitions.net
Manusia is the Indonesian term for "human" or "person." It refers to the entire human race, encompassing all individuals belonging to the Homo sapiens species. Manusia typically refers to …
MANUSIA | English translation - Cambridge Dictionary
MANUSIA translate: human, man, human being, mortal. Learn more in the Cambridge Indonesian-English Dictionary.
Hewan vs. Manusia - What's the Difference? | This vs. That
Hewan vs. Manusia What's the Difference? Hewan and Manusia are both living beings that inhabit the Earth. However, there are several key differences between the two. Hewan are animals that …
Pengertian Manusia Menurut Para Ahli dan Manusia Menurut Islam Seacara …
Nov 18, 2020 · Manusia disebut makhluk kontrovesial, karena ketika manusia menggunakan akalnya dan dapat mengendalikan nafsunya serta beriman kepada Allah, maka manusia merupakan …
Manusia - Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas
Manusia (Jawi: ما ء نسي) atau nama saintifiknya Homo sapiens atau Homo sapiens sapiens ialah satu-satunya spesis Homo yang tergolong dalam Famili Hominidae yang masih hidup. Manusia dapat …
Memahami Pengertian Manusia dan Perannya - kumparan.com
Jun 16, 2023 · Setiap manusia memiliki karakteristik fisik, psikologis, dan emosional yang membedakannya dari individu lainnya. Sebagai makhluk individu, manusia memiliki kebebasan …
Human - Wikipedia
Carl Linnaeus coined the name Homo sapiens. All modern humans are classified into the species Homo sapiens, coined by Carl Linnaeus in his 1735 work Systema Naturae. [4] The generic …
Manusia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Manusia merupakan pemburu-pengumpul yang hidup berpindah-pindah selama sebagian besar rentang sejarahnya. Manusia mulai menunjukkan perilaku modern sekitar 160.000-60.000 …
Human being | Mental Health, Emotions & Behavior | Britannica
May 21, 2025 · Human being, a culture-bearing primate classified in the genus Homo, especially the species H. sapiens. Human beings are anatomically similar and related to the great apes …
manusia - Wiktionary, the free dictionary
Apr 7, 2025 · manusia (plural manusia-manusia) a human Synonyms: insan, orang (fantasy, mythology, only in compounds) were-(indicates a person who changes shape into an animal) …
What does Manusia mean? - Definitions.net
Manusia is the Indonesian term for "human" or "person." It refers to the entire human race, encompassing all individuals belonging to the Homo sapiens species. Manusia typically refers …
MANUSIA | English translation - Cambridge Dictionary
MANUSIA translate: human, man, human being, mortal. Learn more in the Cambridge Indonesian-English Dictionary.
Hewan vs. Manusia - What's the Difference? | This vs. That
Hewan vs. Manusia What's the Difference? Hewan and Manusia are both living beings that inhabit the Earth. However, there are several key differences between the two. Hewan are animals …
Pengertian Manusia Menurut Para Ahli dan Manusia Menurut Islam Seacara ...
Nov 18, 2020 · Manusia disebut makhluk kontrovesial, karena ketika manusia menggunakan akalnya dan dapat mengendalikan nafsunya serta beriman kepada Allah, maka manusia …
Manusia - Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas
Manusia (Jawi: ما ء نسي) atau nama saintifiknya Homo sapiens atau Homo sapiens sapiens ialah satu-satunya spesis Homo yang tergolong dalam Famili Hominidae yang masih hidup. …
Memahami Pengertian Manusia dan Perannya - kumparan.com
Jun 16, 2023 · Setiap manusia memiliki karakteristik fisik, psikologis, dan emosional yang membedakannya dari individu lainnya. Sebagai makhluk individu, manusia memiliki …